Quote:
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kesal 33 perusahaan asing merelokasi pabriknya dari China namun tak ada satu pun yang pindah ke Indonesia. Menurut Sandiaga Uno apa yang terjadi sangat ironis.
Dia menilai seharusnya di tengah perang dagang antara Amerika Serikat dan China, Indonesia bisa ambil peluang karena banyaknya perusahaan yang hengkang dari negara tersebut.
"Saya sepakat sama presiden sih itu ironis banget bahwa perang dagang AS-China, sebetulnya kan dibalik setiap krisis ada opportunity kan," kata dia ditemui di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Kamis malam (5/9/2019).
Sandiaga menyadari banyak perusahaan yang pasti akan merelokasi perusahaan dari China, itu demi menghindari tingginya tarif yang dikenakan oleh AS untuk produk dari China. Sayangnya, Indonesia gagal memanfaatkan itu. Alhasil negara lain yang menikmati peluang tersebut.
"(Perusahaan) itu nggak satu pun ke Indonesia, itu ironis banget. Dan ini karena semua fokus kepada hal-hal yang menurut saya, yang perlu saya kritisi adalah terlalu fokus kepada business as usual," jelasnya.
Menurutnya, pemerintah harus bisa melakukan hal-hal yang out of the box alias di luar kebiasaan. Dia menyarankan pemerintah segera mengirim pelaku bisnis Indonesia yang paham mengenai China untuk datang ke negara tersebut.
Lanjut Sandi, tugaskan pengusaha tersebut untuk mempromosikan Indonesia, sehingga perusahaan-perusahaan di sana mau pindah ke Indonesia, ketimbang ke negara lain. Bahkan kalau perlu sediakan karpet merah untuk investor tersebut.
"Tunjuk saja dari dunia usaha, pengusaha yang bisa bahasa mandarin, ngerti banget dengan kultur di sana, tugasi, dan apa yang dibutuhkan oleh dia agar investasi itu percaya untuk masuk ke Indonesia. Kita serahkan karpet merah kalau perlu. Ini yang kita perlukan sekarang,"jelasnya.
Menurutnya, ada beberapa hal yang membuat perusahaan dari China lebih tertarik ke Vietnam ketimbang Indonesia, yaitu masih rendahnya kemudahan berusaha alias ease of doing business (EoDB), belum lagi produktivitas tenaga kerjanya juga masih kurang, serta pajak yang belum begitu kompetitif.
"Kita pajak masih lebih tinggi dibandingkan negara lain, produktivitas daripada SDM kita. Itu kan masalah-masalah struktural yang harus dibenahi," tambahnya
https://finance.detik.com/berita-eko...ndiaga-ironis
si tolol ini munafik bgt, dulu waktu pilkada 2017 ama pilpres 2019 suka bakar sentimen anti asing aseng, amin rasis ngmg "poros beijing" anus bilang "pribumi bangkit lagi" prabowo bilang "jangan mau pemimpin antek aseng" skrg org asing aseng ga mau invest di indonesia dirayu2 lagi. ga ush ngmg macem2 san, pendukung tolol lo tu yg bikin org malas ke indonesia bnyk bigot rasis HTI PKS FPI yg anti cina mana skrg org cina yg pny duit ya jelas la ke negara yg ga bigot ama rasis. Mau lu promosiin sebagus apapun jejak digital nya ud ktauan jd percuma emg kelompok lo rasis dan tolol , pengusaha lokal aj ogah.
kampret2 nasbung sampah monaslimin yg bigot rasis nyalahin jokowi lagi
emg jokowi salah, salahnya : DIA TERLALU BAIK SAMA SAMPAH2 PARASIT BIGOT RASIS SEPERTI KALIAN!!! kalau dia bener2 niat, ya yg bigot rasis monaslimin pasti dihabisin tp pasti dituduh "anti islam" "antek asing" dll
Birokrasi ama pungli emg masalah jg tp ya ormas tkg palaknya sebangsa FPI FUI gtu jg , emg nasbung2 parasit ini yg bikin indonesia ga maju.coba 45% nasbung tolol minimal dikirim ke suriah atau afghanistan , Indonesia maju pasti 