- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Supranatural
Perjalanan Spiritual


TS
andreafrian
Perjalanan Spiritual
Perjalanan Pencarian jati diri dan sejatinya hidup
Quote:
Original Posted By lovelyimoe►
yah..
kyknya yang aku alami si ga seberapa..
berati kaka termasuk indihome yessss?
krn memang dari kecil bs liat yg bgituan..
alhamdulillah atuh aku mah udah ngga..
klo kyk kaka ga tau gimn nasibnya...
lanjutttttt...
yah..
kyknya yang aku alami si ga seberapa..
berati kaka termasuk indihome yessss?
krn memang dari kecil bs liat yg bgituan..
alhamdulillah atuh aku mah udah ngga..
klo kyk kaka ga tau gimn nasibnya...
lanjutttttt...
Quote:
Original Posted By andreafrian►Seperti di awal di ceritakan, aku adalah anak broken home, korban dari perceraian orang tua, Ayah dan Ibuku menikah lagi dan mereka memiliki keluarga baru mereka masing-masing.
Ayahku di karenakan berwajah dan berkulit cina, maka menikah pun dengan perempuan cina pula, janda anak satu yang hingga kini aku punya adik dari Ibu tiriku sejumlah 3 orang + 1 anak bawaan ibu tiriku. Kesenjangan sudah terjadi di sini, bahwasanya Ayahku yang saat itu berdagang mie ayam pangsit dll, lebih condong kepada keluarga barunya, datang ke tempat kami ( Nenekku/ibu Ayah ) hanya sebulan sekali, itu pun hanya menitipkan uang yang tak cukup buat kami, lalu pergi lagi.
Sedangkan Ibuku...?
Entah Beliau di mana, seakan menghilang tanpa jejak saat si bungsu umur 5 bulan sejak perceraian, aku pun tak begitu mengenal ataupun mengetahui watak maupun rupa Ibu kandungku, hingga ku cari dan 15 tahun lamanya baru dapat ku jumpai dalam pencarian panjang serta doa yang setiap hari ku panjat Kepada Illahi. Nanti akan kuceritakan perjalananku dalam pencarian panjang Ibu Kandungku.
Sejak kecil, tiada yang perduli kepadaku, baik ayah, bahkan sampai om dan tanteku, aku kerap di pukul jika di anggap tak seauai oleh mereka, berbeda dengan saudaraku yang lainnya. Kakak Lelakiku adalah kesayangan Ayahku, sebut saja Toni, dia berkulit putih dan ganteng, kata mereka kakakku seperti anak bule sejak lahir. Adiku yang no 3, menjadi kesayangan om dan tanteku, hingga menjadi rebutan mereka untuk di asuh/di angkat anak, sama halnya, Adikku sebut saja marlenta, berkulit kecoklatan, tinggi dan ganteng pula, seeta cerdas sejak kecil, selalu meraih juara kelas. Dan yang terakhir si bungsu perempuan, sebut saja Yuswita, dia di sayang nenekku, mungkin karena dia baru berusia 5 bulan saat itu dan perempuan satu-satunya di keluargaku.
Sedangkan aku....entahlah, mereka membenciku, sebab menurut mereka, sifat dan wajahku beda dengan lainnya, aku cenderung identik mirip dengan Ibuku, yang suka nganbek dan banting sesuatu jika aku marah, besar adat kalau kata mereka..
Tapi aku hanya anak-anak yang tidak tau dan paham permasalahan orang dewasa, apalagi masalah perceraian ortu ku, aku tidak tau sama sekali dan hingga detik ini pun aku tidak mengetahui nya dan tidak peduli apa sebabnya, Mereka tetaplah orangtuaku, hingga nanti ada pertengkaran besar antara aku dan Ayahku yang hingga kini kami tak pernah berbicara satu sama lainnya.
Saudaraku yang lainnya bahagia, mereka ada yang menopangi dan memberikan kasih sayangnya, sedang aku ?
Sejak aku SD kelas 1 pun aku mengurus diriku sendiri, sampai baju pun ku cuci sendiri. Meskipun aku punya bayak kawan kecil sepermainan, namun aku merasa di abaikan keluarga. Sedih rasanya saat aku melihat anak yang lain memanggi Papa dan Mama, saat mereka di gendong dan di belikan sesuatu, saat mereka menangis dan dan ada yang ortu yang memeluk seeta merayu menenangjannya, aku hanya bisa memandang seraya berkata " Mama....mama di mana ?, tidakkah mama memikirkanku, meski hanya sedetik saja, rasa iri, cemburu lebih cepat matang dan dewasa sebelum waktunya. Perih dan pedih rasanya hatiku, tanpa sesiapapun yang peduli padaku, kujalani hari dengan kedukaan, ada namun tiada.
Aku seringkali di pukul oleh om dan bibiku, sebab mereka bilang aku nakal, tidak mau menurut dan gede adat. Masa kecilku tidaklah seindah orang normal pada umumnya. Semua saudara ku meminta apapun, berusaha di penuhi, khususnya adikku Marlenta yang ketiga, karena om2 dan tante2 ku termasuk keluarga berkecukupan, tapi aku, tidak satupun keinginan ku di penuhi, kecuali aku harus berusaha terlebih dahulu, membantu bersih2 urusan rumah, dari menyapu, mengepel, mencuci piring, membersihkan bak beserta kamar mandi, sampai membantu memasak, yang meski pada akhirnya menjadi ilmu buatku kedepannya. Di saat anak seusiaku bermanja dan bermain, aku sudah bekerja keras dan hanya sedikit waktuku untuk bermain bersama kawan-kawan seusiaku.
Aku harus apa?
Aku bisa apa ?
Aku hanyalah anak yang tidak di sukai di keluarga ku sendiri, mungkin juga tidak di inginkan dan di kehendaki oleh mereka.Aku tidak ganteng seperti saudara-saudara ku, hanya biasa saja.
Aku salah apa ?
Kenapa aku berbeda dan di bedakan ?
Jika seandainya karena Ibuku/aku mirip dengan ibuku, apakah salah ?
Bukankah aku ada di dunia ini atas Kehendak Allah SWT ?
Jika pun aku bisa dan boleh memilih, aku tak ingin lahir di tengah2 mereka, atau sekalian saja aku di bunuh sejak aku lahir, atau tidak usah aku di ciptakan dan di lahirkan di dunia ini, jika hanya untuk mebgalami penderitaan.
Lalu aku pun bertekad, bahwa kelak aku tak akan bergantung kepada siapapun selain Allah SWT, tidak akan pernah tanganku meminta kepada mereka, meski aku susah dan harus mati kemudian. Kelak, akan kutunjukkan kepada mereka, bahwa aku bisa mandiri dan tak butuh belas kasihan mereka, itulah sumpahku.
Ayahku di karenakan berwajah dan berkulit cina, maka menikah pun dengan perempuan cina pula, janda anak satu yang hingga kini aku punya adik dari Ibu tiriku sejumlah 3 orang + 1 anak bawaan ibu tiriku. Kesenjangan sudah terjadi di sini, bahwasanya Ayahku yang saat itu berdagang mie ayam pangsit dll, lebih condong kepada keluarga barunya, datang ke tempat kami ( Nenekku/ibu Ayah ) hanya sebulan sekali, itu pun hanya menitipkan uang yang tak cukup buat kami, lalu pergi lagi.
Sedangkan Ibuku...?
Entah Beliau di mana, seakan menghilang tanpa jejak saat si bungsu umur 5 bulan sejak perceraian, aku pun tak begitu mengenal ataupun mengetahui watak maupun rupa Ibu kandungku, hingga ku cari dan 15 tahun lamanya baru dapat ku jumpai dalam pencarian panjang serta doa yang setiap hari ku panjat Kepada Illahi. Nanti akan kuceritakan perjalananku dalam pencarian panjang Ibu Kandungku.
Sejak kecil, tiada yang perduli kepadaku, baik ayah, bahkan sampai om dan tanteku, aku kerap di pukul jika di anggap tak seauai oleh mereka, berbeda dengan saudaraku yang lainnya. Kakak Lelakiku adalah kesayangan Ayahku, sebut saja Toni, dia berkulit putih dan ganteng, kata mereka kakakku seperti anak bule sejak lahir. Adiku yang no 3, menjadi kesayangan om dan tanteku, hingga menjadi rebutan mereka untuk di asuh/di angkat anak, sama halnya, Adikku sebut saja marlenta, berkulit kecoklatan, tinggi dan ganteng pula, seeta cerdas sejak kecil, selalu meraih juara kelas. Dan yang terakhir si bungsu perempuan, sebut saja Yuswita, dia di sayang nenekku, mungkin karena dia baru berusia 5 bulan saat itu dan perempuan satu-satunya di keluargaku.
Sedangkan aku....entahlah, mereka membenciku, sebab menurut mereka, sifat dan wajahku beda dengan lainnya, aku cenderung identik mirip dengan Ibuku, yang suka nganbek dan banting sesuatu jika aku marah, besar adat kalau kata mereka..
Tapi aku hanya anak-anak yang tidak tau dan paham permasalahan orang dewasa, apalagi masalah perceraian ortu ku, aku tidak tau sama sekali dan hingga detik ini pun aku tidak mengetahui nya dan tidak peduli apa sebabnya, Mereka tetaplah orangtuaku, hingga nanti ada pertengkaran besar antara aku dan Ayahku yang hingga kini kami tak pernah berbicara satu sama lainnya.
Saudaraku yang lainnya bahagia, mereka ada yang menopangi dan memberikan kasih sayangnya, sedang aku ?
Sejak aku SD kelas 1 pun aku mengurus diriku sendiri, sampai baju pun ku cuci sendiri. Meskipun aku punya bayak kawan kecil sepermainan, namun aku merasa di abaikan keluarga. Sedih rasanya saat aku melihat anak yang lain memanggi Papa dan Mama, saat mereka di gendong dan di belikan sesuatu, saat mereka menangis dan dan ada yang ortu yang memeluk seeta merayu menenangjannya, aku hanya bisa memandang seraya berkata " Mama....mama di mana ?, tidakkah mama memikirkanku, meski hanya sedetik saja, rasa iri, cemburu lebih cepat matang dan dewasa sebelum waktunya. Perih dan pedih rasanya hatiku, tanpa sesiapapun yang peduli padaku, kujalani hari dengan kedukaan, ada namun tiada.
Aku seringkali di pukul oleh om dan bibiku, sebab mereka bilang aku nakal, tidak mau menurut dan gede adat. Masa kecilku tidaklah seindah orang normal pada umumnya. Semua saudara ku meminta apapun, berusaha di penuhi, khususnya adikku Marlenta yang ketiga, karena om2 dan tante2 ku termasuk keluarga berkecukupan, tapi aku, tidak satupun keinginan ku di penuhi, kecuali aku harus berusaha terlebih dahulu, membantu bersih2 urusan rumah, dari menyapu, mengepel, mencuci piring, membersihkan bak beserta kamar mandi, sampai membantu memasak, yang meski pada akhirnya menjadi ilmu buatku kedepannya. Di saat anak seusiaku bermanja dan bermain, aku sudah bekerja keras dan hanya sedikit waktuku untuk bermain bersama kawan-kawan seusiaku.
Aku harus apa?
Aku bisa apa ?
Aku hanyalah anak yang tidak di sukai di keluarga ku sendiri, mungkin juga tidak di inginkan dan di kehendaki oleh mereka.Aku tidak ganteng seperti saudara-saudara ku, hanya biasa saja.
Aku salah apa ?
Kenapa aku berbeda dan di bedakan ?
Jika seandainya karena Ibuku/aku mirip dengan ibuku, apakah salah ?
Bukankah aku ada di dunia ini atas Kehendak Allah SWT ?
Jika pun aku bisa dan boleh memilih, aku tak ingin lahir di tengah2 mereka, atau sekalian saja aku di bunuh sejak aku lahir, atau tidak usah aku di ciptakan dan di lahirkan di dunia ini, jika hanya untuk mebgalami penderitaan.
Lalu aku pun bertekad, bahwa kelak aku tak akan bergantung kepada siapapun selain Allah SWT, tidak akan pernah tanganku meminta kepada mereka, meski aku susah dan harus mati kemudian. Kelak, akan kutunjukkan kepada mereka, bahwa aku bisa mandiri dan tak butuh belas kasihan mereka, itulah sumpahku.
Diubah oleh andreafrian 03-09-2019 10:22






meqiba dan 6 lainnya memberi reputasi
5
8.1K
Kutip
76
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan