- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Imigrasi: 4 WN Australia Mengira Rusuh Papua Festival Budaya


TS
anarchy0001
Imigrasi: 4 WN Australia Mengira Rusuh Papua Festival Budaya
Quote:
Imigrasi: 4 WN Australia Mengira Rusuh Papua Festival Budaya
CNN Indonesia | Senin, 02/09/2019 20:52 WIB


Jakarta, CNN Indonesia -- Empat orang warga negara Australia yang ditangkap di Sorong, Papua sempat diperiksa pihak Imigrasi. Empat orang itu kemudian dideportasi dari Papua.
Berdasarkan pemeriksaan empat orang itu menonton demonstrasi di Sorong, Papua Barat, karena mengira adalah festival budaya. Mereka, mengetahui demo itu festival budaya karena mendapat informasi yang keliru.
Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Imigrasi Sorong, Cun Sudirharto mengatakan, empat warga negara Australia tersebut masuk ke Indonesia dengan izin berwisata, bukan mengikuti aksi demo.
"Empat warga asing tersebut mengakui tidak memahami apa arti aksi tersebut karena informasi warga setempat demo tersebut adalah festival budaya," ujar Cun seperti dikutip Antara, Senin (2/9).

Foto: Empat WN Australia dideportasi dari Sorong, Papua Barat. (Dok Imigrasi)
Menurut Cun, berdasarkan hasil pemeriksaan tujuan warga negara asing tersebut berwisata di Raja Ampat. Karena kapal yang ditumpangi mereka gangguan sehingga harus mampir di Kota Sorong untuk mencari alat kapal.
Saat beraktivitas di Kota Sorong, empat warga Australia tersebut diajak warga setempat untuk menonton demo dengan alasan aksi itu festival budaya Papua.
Sementara Pemerhati Kemanusiaan Papua, Yohanes yang memberikan keterangan terpisah, sangat menyayangkan hal tersebut karena warga asing tersebut telah ditipu.
"Sangat disayangkan ada masyarakat yang memberikan informasi kepada wisatawan bahwa aksi demo yang berujung ricuh adalah festival budaya Papua," kata dia.
Direktorat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) sebelumnya mengungkap identitas empat WNA itu.

Foto: Seorang WN Australia membawa bendera OPM di Sorong, Papua Barat. (Dok Imigrasi)
Pertama, pria bernama Baxter Tom (37). Ia menggunakan visa jenis Exemption. Kemudian, perempuan bernama Davidson Cheryl Melinda (36) yang juga menggunakan visa jenis exemption. Selanjutnya ada Hellyer Danielle Joy (31) dan Cobbold Ruth Irene.
"Proses deportasi keempat WN Australia tersebut dilakukan pada Senin, 2 September 2019 melalui Bandar Udara DEO Kota Sorong dan diterbangkan menggunakan pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6197 menuju Bali melalui Makassar," kata Kepala Sub Bagian Humas Direktorat Jenderal Imigrasi, Sam Fernando melalui keterangan resmi, Senin (2/9).
Sam mengatakan seluruh WNA selanjutnya akan dipulangkan menuju Australia menggunakan pesawat Qantas QF.44. Hanya saja WNA bernama Davidson Cheryl Melinda akan berangkat ke Australia pada 4 September 2019 menggunakan pesawat Virgin Australian Airline.
Quote:
"Empat warga asing tersebut mengakui tidak memahami apa arti aksi tersebut karena informasi warga setempat demo tersebut adalah festival budaya," ujar Cun seperti dikutip Antara, Senin (2/9).
Nah lo siapa tuh warga lokal yang bilang kerusuhan Festival Budaya
Lagian ga begitu juga rusuh2 bakar2 panah2 beneran ikut nonton..
semacam alibi alasan untuk pura2 bego biar ga dibilang dalang ??
Nah lo siapa tuh warga lokal yang bilang kerusuhan Festival Budaya

Lagian ga begitu juga rusuh2 bakar2 panah2 beneran ikut nonton..

semacam alibi alasan untuk pura2 bego biar ga dibilang dalang ??


gabener.edan memberi reputasi
1
1.4K
Kutip
35
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan