Perpeloncoan di dunia pendidikan kembali terjadi, kali ini terjadi di suatu kampus dimana saat menjalani ospek terjadi hal-hal yang tak semestinya dilakukan di mana mahasiswa baru disuruh untuk meminum air minum yang tercampur air ludah dalam gelas yang dimuntahkan lagi ke gelas dan juga disuruh jongkok saat akan naik tangga. Rekaman videonya sendiri beredar luas di dunia maya dan menimbulkan kecaman dari banyak pihak. Akibatnya dari pihak kampus menskors beberapa mahasiswa yang terbukti bersalah karena melakukan perpeloncoan kepada mahasiswa baru.


Meskipun zaman sudah berubah, terkait dengan perpeloncoan di dunia pendidikan terus saja terjadi. Hal ini tentu saja menjadi sebuah ironi dimana dunia pendidikan sudah seharusnya memberikan contoh teladan entah itu guru atau dosen maupun mahasiswa atau siswa senior. Segala sesuatu yang kurang mendidik bahkan tidak mendidik sudah semestinya dimusnahkan atau dihilangkan agar tidak terjadi sesuatu yang tak diinginkan karena perpeloncoan ini tak jarang nyawa taruhannya dan tentu saja hal ini bisa berbuntut panjang.

Setiap orang yang menempuh pendidikan di negeri ini mungkin umumnya sudah tak asing lagi dengan perpeloncoan entah itu saat masa sekolah  maupun masa awal kuliah. Masa-masa awal pendidikan seharusnya disi dengan hal-hal menyenangkan entah itu untuk siswa baru maupun mahasiswa baru, akan tetapi dalam kenyataannya masih saja terjadi hal-hal yang tak menyenangkan terjadi dan hal yang buruk adalah perpeloncoan yang membuat kenangan-kenangan buruk bagi yang mengalaminya.

Perpeloncoan bukanlah sesuatu yang baik meskipun kedoknya merupakan latihan mental, dan tak jarang perpeloncoan seringkali terjadi turun temurun. Terkadang perpeloncoan sendiri dilakukan karena munculnya dendam terpendam seseorang karena di tahun sebelumnya mereka yang sudah menjadi senior mengalami hal serupa. Sehingga saat kesempatan itu datang perpeloncoan yang diliputi aroma "balas dendam" pun dilakukan kepada adik kelasnya. Jika mata rantai ini tidak diputus maka tak heran bila hal ini menjadi  sebuah kebiasaan yang seakan tiada akhirnya terjadi dan terus memakan korban.

Perpeloncoan bukan hanya sekedar di lingkungan pendidikan semata, di luar lembaga pendidikan pun seringkali terjadi dan mungkin lebih parah. Namun bila terjadi di lembaga pendidikan hal ini tentu lebih miris, dan untuk sebab itulah lembaga pendidikan harus tegas terhadap tindak perpeloncoan di lembaga pendidikannya dengan ikut serta mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan siswa baru atau mahasiswa  agar tidak semena-mena dan merendahkan mereka yang baru akan menempuh pendidikan di tempat tersebut.


Tindakan perpeloncoan di lembaga pendidikan sudah semestinya dicegah agar mereka yang baru menempuh di pendidikan entah itu siswa baru maupun mahasiswa baru merasa aman dan nyaman serta memiliki kesan yang baik terhadap lembaga pendidikan. Sudah semestinya setiap lembaga pendidikan bisa memutuskan "balas dendam" dalam perpeloncoan yang berkedok pelatihan mental di lembaga pendidikan karena hal ini bukan hanya merugikan mahasiswa atau siswa baru semata namun bisa mencoreng lembaga pendidikan itu sendiri. Demikian paparan tulisan ane kali ini, agan dan sista ingin menambahkan atau menanggapi? silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

Sumber :
Opini Pribadi dan isnpirasi kehidupan
Sumber Lain
Sumber gambar via google images