- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Rasisme, Tidak Ada Dalam Ajaran Agama Mana Pun


TS
Mahbubah127
Rasisme, Tidak Ada Dalam Ajaran Agama Mana Pun

Stop rasisme
Kita Indonesia
Assalamualaikum Agan Sista, ketemu lagi dengan ane, semoga gak bosen ya. Trhead ane kali ini bahas soal rasis ya, Gansis. Ngomong-ngomong, apa sih rasis itu menurut Agan dan Sista?
Jika dijelasin, sebenarnya bisa panjang kali lebar kali tinggi ini rasis. Bisa menyangkut apa saja. Mulai dari suku, warna kulit, status sosial, bentuk fisik dan lain-lain. Ini murni opini ane pribadi ya, Gansis.

Misalnya, nih. Tanpa terasa, kita seringkali mengolok dialek atau logat bahasa dari daerah tertentu. Itu menurut ane sudah masuk tuh. Atau, menilai sesuatu berdasarkan warna kulit, suku tertentu, dan status sosial.
Contohnya nih, dahulu, ada seorang teman bercerita pada ane. Si teman ini berasal dari keluarga kurang mampu. Warna kulitnya coklat matang, padahal dia termasuk anak yang pandai dan terampil. Di sekolahnya, ada seorang guru yang bertugas memilih siswa-siswi untuk ditampilkan di berbagai ajang lomba dan pentas seni. Berhubung sang guru menyukai siswa-siswi yang mempunyai kulit berwarna putih, jadi alhasil, teman saya itu tidak pernah sekalipun terpilih meski ia berbakat.
Sebuah contoh yang tak patut ditiru. Mudah-mudahan jaman sekarang sudah tidak ada lagi ya, model pendidik semacam itu?

Ditinjau dari segi mana pun, rasisme sangat tidak dibenarkan. Bukan hanya dari sisi sosial, bahkan dalam kitab suci umat Islam juga sudah difirmankan, "Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di antara kalian." (Q.S Al Hujurat 13). Jadi jelas ya, Gansis, bukan berdasarkan warna kulit, bentuk rambut, suku apa, bahkan keluarga siapa yang menjadi penentu kemulyaan seseorang.
Itu tadi jika ditilik dari sisi agama. Sekarang bagaimana jika diteropong dari sisi sosial? Wah, sangat berbahaya Gan, bayangkan jika kita merasa ras kita adalah yang lebih tinggi dari ras lain, merasa istimewa, lebih hebat dan lebih segalanya. Maka tak dapat dielakkan, peperangan, saling benci, saling merendahkan, dan kehancuran akan terjadi di mana-mana.
Peradaban akan punah dalam sekejap. Negeri ini tak akan pernah terbentuk, masing-masing mengklaim sebagai yang terbaik dari yang lainnya. Kembali pada jaman purba. Lalu, apa gunanya akal dan ilmu manusia yang diturunkan Allah melalui nabi-nabiNya?
Sungguh, sifat rasisme hanya menimbulkan kerusakan pada tatanan kehidupan. Allah menciptakan segala sesuatu dalam porsi dan kondisi yang berbeda-beda, karena perbedaan adalah rahmat.
Pun dalam Undang-Undang (UU) Nomor 40 tahun 2008 dan terutama Pasal 16, Pasal 4 UU No 40 tahun 2008, sudah dijelaskan tentang penghapusan diskriminasi Ras dan Etnis. Apabila kita melanggarnya maka akan dikenakan hukuman sesuai ketentuan yang berlaku.
Sudahlah, segala sesuatu yang mengandung kebencian itu tidak akan baik dampaknya untuk diri kita dan orang-orang di sekitar kita. Mari ciptakan perdamaian, kasih sayang dan saling menghargai antar sesama suku, agama, budaya, dan golongan agar tercipta hidup nyaman, aman, damai, dan bahagia di bumi ini.
Salam sedarah, sejiwa, dan setanah air Indonesia jaya.
Gambar by Google.






cattleyaonly dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.5K
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan