Banyak sekali kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berawal dari sebuah fiksi ilmiah. Perangkat komputasi yang bisa dipakai, pesawat luar angkasa, microwave, robot, nano teknologi, pesawat tanpa awak, rekayasa genetika, dan masih banyak penemuan lain yang terlebih dahulu muncul dalam bentuk fiksi ilmiah, sebelum kemudian mereka menjelma menjadi kenyataan.

Namun di balik cerita-cerita sukses itu, ada banyak juga khayalan dalam fiksi ilmiah yang sampai sekarang gagal diwujudkan.

Sebagian karena memang terbentur dengan hukum-hukum alam yang ada. Sebagian lagi karena teknologi yang kita miliki saat ini, masih belum sampai ke tahap itu, dan masih terus diusahakan untuk mencapainya.

Tetapi ada juga, khayalan dalam sebuah fiksi ilmiah, yang gagal menjadi kenyataan, bukan karena ilmu pengetahuan dan teknologi kita tidak mampu membuatnya, tetapi karena pada kenyataan-nya hal itu kurang dibutuhkan, tidak disukai orang, dan/atau muncul alternatif yang lebih menarik dalam bentuk teknologi berbeda.

Setidaknya ada dua khayalan dalam fiksi ilmiah yang menurut saya bernasib demikian.

1. Mobil terbang.



Mungkin salah satu khayalan yang paling keren dalam fiksi ilimiah adalah mobil terbang. Dan pada awalnya banyak para penemu yang berusaha membuatnya, tetapi seiring berkembangnya teknologi semakin sedikit orang yang tertarik untuk mengembangkan mobil terbang.

Padahal justru teknologi dalam hal material yang lebih ringan, aero-dinamika dan hal-hal lain yang mendukung terciptanya sebuah mobil terbang, mengalami kemajuan.

Apa yang terjadi? Yang terjadi adalah pergeseran dalam menjawab tantangan perlunya trasportasi atau mobilitas seseorang. Dengan adanya perkembangan teknologi internet, orang-orang dari berbagai lokasi yang berbeda, dengan jarak ratusan kilometer, bisa bekerja sama tanpa perlu meninggalkan tempat duduknya.

Sebagai salah seorang "teknisi" yang harus memberikan support untuk berlangsungnya sistem otomatis di tempat saya bekerja, sudah beberapa tahun ini, saya bisa mengerjakan tugas saya, cukup dari laptop, tanpa harus mendatangi pabrik yang bermasalah.

Sehingga sekarang yang muncul justru pemikiran untuk membangun teknologi virtual reality, atau teknologi untuk menggerakkan robot yang di-remote dari jarak jauh lewat internet dan macam-macam teknologi lain, yang membuat kebutuhan akan moda transportasi seperti mobil terbang justru kian tidak diperlukan.

Mobil terbang pun, akhirnya, untuk saat ini, hanya jadi mimpi para kolektor dan teknologi dalam dunia fiksi ilmiah.

2. Makanan berupa pil.



Teknologi khayalan dalam dunia fiksi yang kedua adalah makanan berupa pil. Khayalan yang satu ini justru bernasib lebih buruk daripada mobil terbang. Bukan hanya ditinggalkan di dunia nyata, dalam dunia fiksi ilmiah pun dia sudah mulai ditinggalkan.

Mungkin hanya orang-orang dari generasi 70-80an seperti saya yang masih ingat tentang kartun atau komik, di mana makanan pada saat itu cukup digantikan dengan satu-dua pil saja.

Satu hal yang dilupakan oleh orang yang membayangkan hal tersebut dalam fiksi ilmiah-nya. Manusia makan bukan hanya untuk bertahan hidup. Bukan sekedar untuk menghilangkan rasa lapar, atau memenuhi kebutuhan gizi, ada yang lebih dari sekedar rasa kenyang yang dicari dari kegiatan makan.

Bahkan sekarang bidang kuliner justru menjadi salah satu bidang yang menarik minat hampir semua orang, baik mereka yang mengolahnya, maupun mereka yang menjadi penikmat kuliner.

Sehingga khayalan tentang makanan berupa pil ini-pun ditinggalkan, padahal justru teknologi kita sangat siap untuk menghadirkan makanan berbentuk pil.

Tapi anda pilih mana? Makan malam yang berlangsung kurang dari 1 menit, karena anda tinggal menelan sebuah pil? Atau makan malam yang bisa berlangsung sampai hitungan jam, di sebuah restoran yang romantis, diiringi musik jazz dan seorang wanita cantik (atau pria tampan) di seberang meja anda.

Sumber referensi :
1. Tulisan pribadi saja gan + komik2 jadul jaman dulu (Storm, Trigan, Flash Gordon, dst) .