- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ditolak Masyarakat, Ustadz Firanda Batal Sampaikan Kajian di Polman


TS
lanank.jagad
Ditolak Masyarakat, Ustadz Firanda Batal Sampaikan Kajian di Polman
Ditolak Masyarakat, Ustadz Firanda Batal Sampaikan Kajian di Polman

Ini Pernyataan Sikap PP Thariqah Qadiriyah KH. Muhammad Shaleh Penolakan Ustadz Firanda
Direktur Ponpes Mahasiswa Unasman Tolak Kedatangan Ustad Firanda di Tanah Mandar
Banyak PNS Pemda yang nge-fans ustadz YouTube bahkan pak pulisi juga banyak yang nge-fans

Kapolres Polman
Quote:
TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU -- Rencana kedatangan ustadz Firanda di Kabupaten Polman, Sulawesi Barat, untuk menyampaikan kajian, menuai penolakan dari masyarakat Mandar.
Ustad Firanda rencananya akan hadir menyampaikan kajian di Masjid Agung Syuhada Polewali, pada 2 September 2019 atau 2 Muharram 1441 Hijriyah.
Tak hanya dari masyarakat, suara penolakan itu juga datang dari sejumlah ormas dan kelompok jamaah Thariqah Qadiriyah KH Muhammad Shaleh, Provinsi Sulawesi Barat.
Kapolres Polman AKBP Muhammad Rifai mengatakan, rencana ustadz Firanda untuk menyampaikan kajian di Bumi Tipalayo ditunda, atau batal digelar sesuai jadwal.
AKBP Muhammad Rifai mengungkapkan, penundaan tersebut atas dasar keputusan bersama panitia pelaksana.
“Informasi terakhir kesepakatan panitia kegiatan itu ditunda. Saya belum tahu persis apa pertimbangannya,"kata AKBP Rifai via telepon selular kepada Tribun-Timur.com, Minggu (1/9/2019).
Namun keputusan panitia tersebut sudah sangat bijak dengan berbagai bertimbangan.
Mantan Kapolres Mamuju itu menambahkan, tujuan rencana menghadirkan ustadz Firanda memang sepenuhnya diketahui oleh panitia. Tak ada kaitannya dengan Polres.
Sementara pihak Polres sendiri, hanya menerima rencana kegiatan tersebut lantaran tema yang diusung oleh penyelenggara dinilai baik.
Perwira polisi berpangkat dua bunga itu menjelaskan, awalnya panitia menawarkan sejumlah tema pada rencana kegiatan tersebut.
"Pertama judul dia angkat soal Islam mewajibkan taat pada pemerintah. Itu bagus. Jarang-jarang ustadz penceramah memberikan judul dan itu judul harus memang seperti itu, kita warga negara memang wajib taat pada pemerintah dan rasul allah, apapun dan bagaimanapun konsisinya,"kata dia.
Ia menuturkan, terkait adanya dugaan faham radikalisme yang melekat pada diri Ustadz Firanda, sampai saat ini pihak belum pernah menerima statement atau pernyataan tertulis dari MUI, maupun lembaga lainnya yang berkompeten.
“Makanya kami terima dan kami mendukung acara itu, bersama dengan pemerintah kabupaten,"katanya.
"Kalau kami sendiri, tidak selaku yang mendatangkan, kami tidak punya anggaran untuk mendatangkan, sedangkan kegiatan utamanya beliau di Makassar,"pungkasnya.
Meski begitu, kata Rifai, rencana sebenarnya kehadiran Ustadz Firanda sangat dinantikan oleh sebagai masyarakat Polman.
"Bahkan banyak yang akan datang dari luar Polman untuk mendengarkan ceramah ustadz Firanda karena dinilai baik dalam ceramah-ceramahnya diYoutobe,"tuturnya. (tribun-timur.com).
Sumber
Ustad Firanda rencananya akan hadir menyampaikan kajian di Masjid Agung Syuhada Polewali, pada 2 September 2019 atau 2 Muharram 1441 Hijriyah.
Tak hanya dari masyarakat, suara penolakan itu juga datang dari sejumlah ormas dan kelompok jamaah Thariqah Qadiriyah KH Muhammad Shaleh, Provinsi Sulawesi Barat.
Kapolres Polman AKBP Muhammad Rifai mengatakan, rencana ustadz Firanda untuk menyampaikan kajian di Bumi Tipalayo ditunda, atau batal digelar sesuai jadwal.
AKBP Muhammad Rifai mengungkapkan, penundaan tersebut atas dasar keputusan bersama panitia pelaksana.
“Informasi terakhir kesepakatan panitia kegiatan itu ditunda. Saya belum tahu persis apa pertimbangannya,"kata AKBP Rifai via telepon selular kepada Tribun-Timur.com, Minggu (1/9/2019).
Namun keputusan panitia tersebut sudah sangat bijak dengan berbagai bertimbangan.
Mantan Kapolres Mamuju itu menambahkan, tujuan rencana menghadirkan ustadz Firanda memang sepenuhnya diketahui oleh panitia. Tak ada kaitannya dengan Polres.
Sementara pihak Polres sendiri, hanya menerima rencana kegiatan tersebut lantaran tema yang diusung oleh penyelenggara dinilai baik.
Perwira polisi berpangkat dua bunga itu menjelaskan, awalnya panitia menawarkan sejumlah tema pada rencana kegiatan tersebut.
"Pertama judul dia angkat soal Islam mewajibkan taat pada pemerintah. Itu bagus. Jarang-jarang ustadz penceramah memberikan judul dan itu judul harus memang seperti itu, kita warga negara memang wajib taat pada pemerintah dan rasul allah, apapun dan bagaimanapun konsisinya,"kata dia.
Ia menuturkan, terkait adanya dugaan faham radikalisme yang melekat pada diri Ustadz Firanda, sampai saat ini pihak belum pernah menerima statement atau pernyataan tertulis dari MUI, maupun lembaga lainnya yang berkompeten.
“Makanya kami terima dan kami mendukung acara itu, bersama dengan pemerintah kabupaten,"katanya.
"Kalau kami sendiri, tidak selaku yang mendatangkan, kami tidak punya anggaran untuk mendatangkan, sedangkan kegiatan utamanya beliau di Makassar,"pungkasnya.
Meski begitu, kata Rifai, rencana sebenarnya kehadiran Ustadz Firanda sangat dinantikan oleh sebagai masyarakat Polman.
"Bahkan banyak yang akan datang dari luar Polman untuk mendengarkan ceramah ustadz Firanda karena dinilai baik dalam ceramah-ceramahnya diYoutobe,"tuturnya. (tribun-timur.com).
Sumber
Ini Pernyataan Sikap PP Thariqah Qadiriyah KH. Muhammad Shaleh Penolakan Ustadz Firanda
Quote:
Kabarsulbar.com– Majene–rencana Kapolres Polman dan Pemkab Polman mendatangkan ustadz Firanda Ardija di masjid agung Syuhada terus menimbulkan gerakan penolakan.
Kali ini datang dari Pimpinan Pusat Thariqah Qadiriyah KH. Muhammad Shaleh Provinsi Sulawesi Barat. Melalui pernyataan sikapnya yang ditanda tangani langsung putera dari Almagfurlah KH. Muhammad Shaleh, Syekh KH. Muhammad Ilham Shaleh, yang juga selaku pimpinan pusat.
Berikut bunyi pernyataan sikapnya :
[I]Assalamu Alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Memperhatikan semakin kuatnya diskursus di tengah-tengah masyarakat terkait akan diselenggarakannya pengajian di mesjid Syuhada Kabupaten Polewali Mandar pada, Senin, 2 September 2019 mendatang dengan menghadirkan Ust Firanda Andirja, maka kami dari Pimpinan Pusat Thariqah Qadiriyah KH. Muhammad Shaleh Provinsi Sulawesi Barat memberikan beberapa poin pernyataan sikap sebagai berikut :
1.Menyesalkan tindakan Polres Polman dan Pemkab Polman yang mengundang Ust Firanda Andirja yang seringkali melakukan ceramah yang kontennya membuat sesama umat Muslim terganggu, karena bersifat intoleran (takfiri) yang akan mengancam kenyamanan dan kenyamanan beragama di Sulbar dan Polman pada umumnya
2.Dalam salah satu ceramahnya yang beredar luas di dunia maya (4 tahun lalu) Ust Firanda Andirja telah memusyrikkan salah satu Guru Mulia kami dalam sanad Thariqah Qadiriyah KH. Muhammad Shaleh Provinsi Sulawesi Barat, yaitu Al Arif Billah Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki. Tuduhan ini sangat menyakitkan, khususnya jemaah Thariqah Qadiriyah Sulbar dan para umat Aswaja pada umumnya. Mengingat Guru mulia Al Arif Billah Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki juga bersambung sanad perguruannya dengan para ulama aswaja lainnya di Indonesia semisal Alm KH. Maimun Zubair (Rembang), KH. Ihya Ulumuddin, dst.
3.Mengingat kondisi Negara yang belakangan mendapat ujian dalam.hal konflik antar umat beragama, menyayangkan bilamana pengajian ust Firanda Andirja sampai dilaksanakan karena besarnya gelombang penolakan masyarakat dan kekhawatiran akan adanya hal yang tidak diinginkan terjadi.
4.Mengajak masyarakat pada umumnya untuk tetap menjaga persaudaraan antar sesama dalam menanggapi setiap isu terkait hal ini.
Demikian pernyataan sikap dari Pimpinan Pusat Thariqah Qadiriyah KH. Muhammad Shaleh Provinsi Sulawesi Barat untuk dapat diketahui bersama. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Wallahul Muwaffieq Ila aqwamith Tharieq
Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Majene, 1 Muharram 1441 H
Pimpinan Pusat Thariqah Qadiriyah
KH. Muhammad Shaleh
Prov Sulawesi Barat
Syekh Dr. H. Ilham Shaleh, MAg. (Rls).
sumber
Kali ini datang dari Pimpinan Pusat Thariqah Qadiriyah KH. Muhammad Shaleh Provinsi Sulawesi Barat. Melalui pernyataan sikapnya yang ditanda tangani langsung putera dari Almagfurlah KH. Muhammad Shaleh, Syekh KH. Muhammad Ilham Shaleh, yang juga selaku pimpinan pusat.
Berikut bunyi pernyataan sikapnya :
[I]Assalamu Alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Memperhatikan semakin kuatnya diskursus di tengah-tengah masyarakat terkait akan diselenggarakannya pengajian di mesjid Syuhada Kabupaten Polewali Mandar pada, Senin, 2 September 2019 mendatang dengan menghadirkan Ust Firanda Andirja, maka kami dari Pimpinan Pusat Thariqah Qadiriyah KH. Muhammad Shaleh Provinsi Sulawesi Barat memberikan beberapa poin pernyataan sikap sebagai berikut :
1.Menyesalkan tindakan Polres Polman dan Pemkab Polman yang mengundang Ust Firanda Andirja yang seringkali melakukan ceramah yang kontennya membuat sesama umat Muslim terganggu, karena bersifat intoleran (takfiri) yang akan mengancam kenyamanan dan kenyamanan beragama di Sulbar dan Polman pada umumnya
2.Dalam salah satu ceramahnya yang beredar luas di dunia maya (4 tahun lalu) Ust Firanda Andirja telah memusyrikkan salah satu Guru Mulia kami dalam sanad Thariqah Qadiriyah KH. Muhammad Shaleh Provinsi Sulawesi Barat, yaitu Al Arif Billah Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki. Tuduhan ini sangat menyakitkan, khususnya jemaah Thariqah Qadiriyah Sulbar dan para umat Aswaja pada umumnya. Mengingat Guru mulia Al Arif Billah Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki juga bersambung sanad perguruannya dengan para ulama aswaja lainnya di Indonesia semisal Alm KH. Maimun Zubair (Rembang), KH. Ihya Ulumuddin, dst.
3.Mengingat kondisi Negara yang belakangan mendapat ujian dalam.hal konflik antar umat beragama, menyayangkan bilamana pengajian ust Firanda Andirja sampai dilaksanakan karena besarnya gelombang penolakan masyarakat dan kekhawatiran akan adanya hal yang tidak diinginkan terjadi.
4.Mengajak masyarakat pada umumnya untuk tetap menjaga persaudaraan antar sesama dalam menanggapi setiap isu terkait hal ini.
Demikian pernyataan sikap dari Pimpinan Pusat Thariqah Qadiriyah KH. Muhammad Shaleh Provinsi Sulawesi Barat untuk dapat diketahui bersama. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Wallahul Muwaffieq Ila aqwamith Tharieq
Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Majene, 1 Muharram 1441 H
Pimpinan Pusat Thariqah Qadiriyah
KH. Muhammad Shaleh
Prov Sulawesi Barat
Syekh Dr. H. Ilham Shaleh, MAg. (Rls).
sumber
Direktur Ponpes Mahasiswa Unasman Tolak Kedatangan Ustad Firanda di Tanah Mandar
Quote:
Kabarsulbar.com- Polewali –Dengan ceramahnya yang acapkali meresahkan, karena menyalahkan paham keagamaan diluar dirinya, pun berbagai kalangan menolak rencana kedatangan ustad Firanda di kabupaten Polewali Mandar.
Salah satunya, datang dari Direktur Pesantren Mahasiswa Universitas Al Asy’ari ah Mandar (Unasman), Muh. Muh. Muzani Zulmaizar, S.S.I., M.Pd.
Muzani beranggapan bahwa penolakannya karena Ustadz Firanda dalam kegiatan dimaksud diduga akan merusak tatanan beragama di tanah Mandar, yang sejak dahulu diajarkan oleh ulama ulama di tanah Mandar.
” Ustadz Firanda dalam beberapa kesempatan dakwahnya sering mengkafirkan ulama ulama yang sudah sejak lama melakukan Amaliah atau tradisi tradisi keagamaan sebagai mana layak nya yang dilakukan oleh masyarakat mandar, oleh karena itu kami menolak dengan tegas jika Firanda yang didatangkan,” tegas cucu dari Prof Dr KH. Sahabuddin, pendiri Unasman tersebut..
Ditambahkan Muzani, baiknya pihak Panitia mengambil penceramah di tanah Mandar yang konten-konten ceramahnya menyejukkan dan sesuai kultur masyarakat yang ada di tanah Mandar ini. (rls).
Sumber
Salah satunya, datang dari Direktur Pesantren Mahasiswa Universitas Al Asy’ari ah Mandar (Unasman), Muh. Muh. Muzani Zulmaizar, S.S.I., M.Pd.
Muzani beranggapan bahwa penolakannya karena Ustadz Firanda dalam kegiatan dimaksud diduga akan merusak tatanan beragama di tanah Mandar, yang sejak dahulu diajarkan oleh ulama ulama di tanah Mandar.
” Ustadz Firanda dalam beberapa kesempatan dakwahnya sering mengkafirkan ulama ulama yang sudah sejak lama melakukan Amaliah atau tradisi tradisi keagamaan sebagai mana layak nya yang dilakukan oleh masyarakat mandar, oleh karena itu kami menolak dengan tegas jika Firanda yang didatangkan,” tegas cucu dari Prof Dr KH. Sahabuddin, pendiri Unasman tersebut..
Ditambahkan Muzani, baiknya pihak Panitia mengambil penceramah di tanah Mandar yang konten-konten ceramahnya menyejukkan dan sesuai kultur masyarakat yang ada di tanah Mandar ini. (rls).
Sumber
Banyak PNS Pemda yang nge-fans ustadz YouTube bahkan pak pulisi juga banyak yang nge-fans
Diubah oleh lanank.jagad 01-09-2019 13:59






areszzjay dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.9K
Kutip
21
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan