Assalamu'alaikum, selamat sore dan salam santun semua dari Bidadari Alai Timur sang Galuh Banjar.


Selamat akhir tahun 1440 Hijriyah dan tahun baru 1441 Hijriyah. Ingat untuk membaca doa akhir tahun setelah salat Asar, dan doa awal tahun selepas Magrib. Alhamdulillah.


Aku merasa teramat sangat beruntung menjadi warga negara Indonesia, di mana bumi pertiwi dilimpahi rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, sungguh amat kaya dengan segala keanekaragaman baik di dalam bumi maupun di atas permukaan bumi, baik makhluk hayati maupun non hayati.

Spoiler for Danau Cinta:

Sumber

Makanan, alam dan budaya dari barat ke timur belum semua kujelajahi dan kucicipi, saking banyak dan luasnya semesta negeri Indonesia.


Orang-orang Indonesia yang selalu ramah terhadap orang pendatang dan sifat gotong royong serta toleransi yang tinggi sejak zaman baheula hingga kini menjadikan setiap keanekaragaman adalah Bhinneka Tunggal Ika. Oh Tuhan, aku jadi terharu menulis bagian ini.


Kita cinta sama seseorang, maka kita akan bangga sama orang itu. Kita cinta hobi kita, maka kita bangga memamerkannya. Kita cinta menulis, maka kita bangga akan setiap tulisan yang lahir dari buah pikiran dan perasaan.


Apakah kita bisa menyinta orang atau sesuatu tanpa alasan? It's bullshit. Jikalau memang benar ternyata kamu cinta orang lain tanpa alasan, maka please, renungkanlah dalam-dalam dan pikirkan dengan jernih tanpa idealisme apapun, rasakan hasilnya, kau akan menemukan alasan mencintai, walaupun hanya satu alasan tapi pasti ada. Lakukan saja.


Sebagai orang daerah yang tinggal di kampung nun jauh dari ibu kota, masih akrab dengan beberapa tradisi yang masih berlanjut hingga saat ini. Tradisi di kampungku merupakan salah satu budaya lokal dari bagian negara Indonesia. Tradisi yang bisa sama dengan daerah lain yang mungkin hanya berbeda penamaan, atau memang khas kearifan lokal yang wajib dijaga kelestariannya.


Berikut adalah alasan mengapa aku pantas bangga menjadi warga negara Indonesia terkait dengan beberapa tradisi di daerahku, Kalimantan Selatan. Aku pasti akan kangen hal ini saat berada jauh di luar daerah atau luar negeri (ceileee gayaku ... wk wk wk).


1. Baantaran Hantaran

Spoiler for Dok.Pri:

Ini acara sangat mengasyikkan. Bisa hampir se-RT atau malah sekampung yang ikut mengantar pengantin pria ke akad nikah kalau pengantin perempuannya dari luar kampung. Setelah acara akad nikah, acara selanjutnya adalah acara khusus para perempuan yang ikut hadir di rumah mempelai.

Spoiler for Dok.Pri:

Beragam hantaran di susun depan pelaminan yang sudah diduduki pengantin. Acara dimulai dengan pembacaan Al-Qur'an, lalu sambutan dari perwakilan mempelai laki-laki untuk selanjutnya disambung oleh perwakilan dari pihak pengantin perempuan.


Dilanjutkan penyerahan seserahan dengan mengucapkan shalawat dari pihak laki-laki ke pihak perempuan.

Spoiler for Dok.Pri:

Kemudian pemasangan cincin.

Spoiler for Dok.Pri:

Setelah itu inilah yang paling dinantikan. Acara pelemparan buah dan koin yang bercampur yang mana diharapkan siapa yang mendapatkannya akan memperoleh kebahagiaan seperti yang dirasakan pengantin.

Spoiler for Dok.Pri:

Spoiler for Video Melempar Buah dan Koin:

Acara selesai, diteruskan dengan acara mandi kambang. Sisa bunga, mayang dan airnya pun menjadi rebutan sambil membawa harapan agar segera menikah juga.

Spoiler for Dok.Pri:

2. Batamat Qur'an 3 Syawwal

Spoiler for Video Acara Batamat Qur'an:

Acara ini digelar untuk anak-anak yang sudah selesai belajar di TPA hingga tamat mengaji Qur'an. Tidak menutup kemungkinan pula ada orang dewasa yang ikut karena dulunya belum sempat ikut acaranya.

Spoiler for Dok.Pri:

Diiringi lantunan syair Habsyi, beriringan menuju langgar atau masjid. Para keluarga mereka masing-masing membuat balai yang berisi macam-macam penganan untuk diperebutkan warga. Wajib diingat untuk menancapkan bendera Indonesia dan uang kertas pada balai.

Spoiler for Dok.Pri:

Spoiler for Video Acara Batamat Al-Qur'an:

Pulang dari acara para warga akan menghadiri undangan makan di rumah salah satu atau dua atau malah lebih peserta batamat Qur'an tadi. Netizen menjadi kenyang, Mbakbro.

Spoiler for Video Acara Batamat:

3. Batumbang 1 Syawwal dan/atau 10 Dzulhijjah

Spoiler for Video Batumbang:

Yang punya bayi musti ikutan nih. Karena batumbang ini hanya sekali seumur hidup, yaitu saat bayi.


Barang yang disediakan adalah tangga terbuat dari tebu, kue apam khas Barabai dan koin alias receh 500-an juga 1.000-an (koin di bawah 500 tidak berharga lagi, tidak bisa lagi menjadi alat tukar/kada payu) untuk dibagi-bagi, dan aneka makanan ringan yang sudah dibungkus-bungkus untuk dibagikan pula. Seru deh pokoknya.


Adeeva peserta satu-satunya yang tertidur pulas saat acara berlangsung padahal sangat riuh.


Batumbang tanggal 1 Syawwal lebih meriah dibandingkan tanggal 10 Dzulhijjah. Karena kalau saat Idul Adha waktunya tidak panjang, orang-orang harus segera ke acara potong hewan kurban. Jadi saran aku bagi yang mau ikut agar tidak tergesa-gesa pilihlah saat Idul Fitri.

Spoiler for Dok.Pri:

4. Baayun Maulid 12 Rabiul Awwal

Spoiler for Baayun Maulid:

Sumber

Ribuan orang muda dan tua dari berbagai daerah datang ke Masjid Keramat Banua Halat di Kabupaten Tapin, Rantau, untuk baayun. Beragam hajat menyertai niat para peserta baayun maulid. Aku pernah sekali baayun pada pagelaran acara ini. Sesak orang-orang yang berjejal menonton tumpah ruah hingga ke jalan-jalan. Selalu ingat bawa kipas tangan atau portable ya biar tidak gerah alias sumuk atau humap.


5. Minum Cendol Buka Puasa Arafah

Spoiler for Dok.Pri:

Cendol yang diolah sendiri oleh para ibu di kampungku saat puasa Arafah tanggal 9 Dzulhijjah hakikatnya adalah agar warga kami yang sedang wukuf di sana merasakan kesejukan oleh karena cendol yang dibuat di kampung. Benar tidaknya tidak perlu menjadi perdebatan. Sejatinya acara ini mempererat jalinan ukhuwah antarwarga kampung. Sebelum dibagi ke sesama warga dibacakan dulu doa selamat oleh Yang Dituakan di kampung kami.

Baca thread tentang Tradisi Minum Cendol Tanggal 9 Dzulhijjah.

6. Menyambut Datang Haji


Nah ini nih seru pake banget. Dua sepupuku yang baru datang haji tanggal 26 kemarin masih meninggalkan cerita hangat dari bibir ke bibir. Kedatangan mereka kami sambut di Tugu Ketupat Kandangan. Keluarga yang lain sudah menjemput di Asrama Haji Banjarbaru.

Spoiler for Dok.Pri:

Berkalungkan bunga melati nampaklah seperti pengantin saja, cantik. Membuat yang lain juga kepengen seperti itu.


Setelah ziarah ke makam-makam keluarga, menjelang sampai di rumah, sepupu turun dari mobil lalu diiringi syair Habsyi berjalan diikuti para warga menuju halaman rumah yang sudah terpasang papan ucapan 'Selamat Datang'.

Spoiler for Dok.Pri:

Dari halaman sampai sebelum naik ke pelataran terbentang karung putih semacam karpet merah itu. Namun, di bawah karpet berisi benih padi. Nanti setelah dilewati maka benihnya menjadi rebutan. Sepupu berjalan diiringi lantunan shalawat dan pelemparan uang riyal oleh orang yang ditunjuk hingga sampailah ke teras rumah.

Spoiler for Video Menyambut Datang Haji:

Di teras sudah disediakan air bunga dalam wadah untuk mencelup kaki kemudian airnya itu kembali menjadi rebutan, hmmm.

Spoiler for Dok.Pri:

Sepupu duduk di tempat yang sudah disediakan. Bawah tempat duduk sudah diisi dengan amplop bernama para warga yang menaruhnya di sana berisi uang yang akan diambil nanti. Konon katanya dijadikan pipikat disimpan. :goyang

Spoiler for Video Acara Berbagi Riyal:

Setelah doa selamat acara selanjutnya adalah makan-makan. Usailah acara dan kalung melati kembali dibagi-bagi ke warga perempuan yang tersisa di dapur dengan harapan segera juga naik haji. Aamiin. Maasyaa Allah. Barakallah.


Bagaimana GanSis? Tertarik kan berkunjung ke Tanah Banjar menyaksikan rangkaian tradisi indah penuh pesona tersebut?



So, tak ada alasan untuk tidak mencintai Indonesia!

:goyang

Barabai, Kab. Hulu Sungai Tengah

Sabtu, 31 Agustus 2019 M / 29 Dzulhijjah 1440 H



Sumber Gambar:
- Dokumentasi Pribadi
- Di sini
- Di sini

Sumber Video:
Dokumentasi Pribadi