Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ilafitAvatar border
TS
ilafit
Hari Pramuka dan Kenangan Pramuka Saat Bersamanya
Hari Pramuka dan Kenangan Pramuka Saat Bersamanya

Ada rasa yang tak pernah pudar kala itu..
Semenjak takdir mempertemukan dua insan dalam pramuka..
Aku tak tahu, kenapa rasa ini masih bersemayam?..
Aku pun tak tahu apa yang kamu rasakan..
Namun yang kutahu, hati begitu sulit melupakan..
Tiap kenangan manis bersamamu dalam pramuka..


Hari Pramuka dan Kenangan Pramuka Saat Bersamanya



"Syifa," panggil Citra dengan wajah yang tak enak dipandang.

"Kenapa?"

"Kamu dicariin Kak Bayu, tuh."

Syifa menghela nafas. Ia beranjak dari duduknya lalu menemui Kak Bayu diantara pembina pramuka lainnya. Syifa baru mengenal Kak Bayu kemarin, saat ia mengikuti kegiatan pramuka yang diselenggarakan oleh sekolahnya.

"Ada apa, Kak?" tanya Syifa tho the point.

Kak Bayu tersenyum hingga lesung pipitnya tampak. Lalu ia berdiri dan memberi kode ke Syifa agar mengikutinya. Entah Kak Bayu akan membawanya kemana. Kak Bayu hanya diam, hanya ada suara gesekan antara sepatu dan paving.

"Saya memintamu untuk membacakan puisi dalam rangka kegiatan pramuka ini," ujar Kak Bayu tiba-tiba.

"Kenapa saya, Kak?" tanya Syifa kaget.

"Begini Syifa, kami sudah memusyawarahkan tadi. Saya melihat kamu begitu bertalenta. Kamu juga mempunyai bakat dalam menulis juga, bukan? Saya fikir kamu bisa berpuisi juga."

Syifa memandang kosong kearah kupu-kupu yang terbang mengelilingi bunga.

"Seorang penulis belum tentu bisa berpuisi, Kak."

"Saya yakin, kamu pasti bisa. Ini kesempatan bagus untukmu. Karena kamu tau sendirikan? Acara ini juga dihadiri oleh sekolah lain. Kami tidak bisa meminta Kak Dewi untuk mengisi acara puisi karena Kak Dewi sudah menghandle bagian konsumsi."

Dengan terpaksa Syifa mengangguk.

Kak Bayu tersenyum lembut. Manik matanya menatap Syifa memuja. "Terima kasih, Syifa. Saya berharap kamu bisa melakukannya dengan baik. Saya tahu kamu bukan panitia atau pengisi acara. Tetapi, harapan saya masih sama, yang terbaik buat kamu."

Kak Bayu meninggalkan Syifa yang termenung mencermati perkataan Kak Bayu yang terlihat berbeda. Syifa mengenyahkan fikirannya yang mulai aneh.

Keesokan harinya, diantara kesibukan kegiatan pramuka, Syifa berlatih dengan giat. Ia berusaha meresapi isi dalam puisi tersebut. Namun, entah mengapa ia merasa ada yang mengawasinya.

Awan-awan putih bertebrangan di langit..
Sayup-sayup terdengar petir membahana..
Namun, rintikan air tak kunjung membasahi bumi..
Seperti pertanda kejadian esok hari..
Pramuka, Praja Muda Karana..
Benar, tanggal 9 Maret tiba..
Dimana kejadian kemarin adalah pertanda semangat yang membara para pemuda pramuka..
Langit menyambut riang datangnya..
Kicauan burung terdengar merdu..
Pramuka, bukan hanya hari ini para pemuda menyambutmu..
Esok masih ada waktu dimana pemuda menunjukkan jati diri..
Menciptakan suatu karya yang membuat bangsa bangga..
Menjadikan bangsa menghasilkan para pemuda yang kreatif, berilmu, dan disiplin..


Syifa tersenyum membaca puisi sederhana namun penuh harapan untuk para pemuda. Ia tahu siapa yang membuatnya. Satu nama terlintas difikirannya, Kak Bayu.

Hari ini tiba, Syifa akan mementaskan pembacaan puisi dengan penuh penghayatan. Ia berjalan ke atas panggung dengan wajah gugup. Kedua matanya tak berhenti menutup dan membuka. Tatapannya berhenti di ujung barat. Dimana ada Kak Bayu mendukungnya dengan tangan kanan yang mengepal. Tak lupa senyuman manis yang dipersembahkannya.

Syifa berdehem lirih. Ia meraih mix lalu memulainya dengan senyuman lebar. Membacakan puisi dengan hikmat. Banyak diantara anggota pramuka bertepuk tangan. Membuat Syifa sedikit demi sedikit merasakan kehilangan kegugupan.

Selesai sudah, ia berhasil membacakan puisi dengan hikmat. Suara kembang api begitu indah di langit. Syifa tersenyum manis saat Kak Bayu menghampiri.

"Berhasil kan? Saya percaya kamu bisa!"

"Terima kasih, Kak."

Kak Bayu hanya tersenyum. Syifa mendongakkan kepala menatap indahnya percikkan kembang api. Suasana semakin meriah. Acara puncak pramuka berhasil. Para panitia bangga menyelesaikan acaranya dengan baik. Tentu atas banyak dukungan dari anggota, Guru, dan tamu dari sekolah lain.
NovellaHikmiHas
anasabila
swiitdebby
swiitdebby dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.1K
28
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan