Antara foto
Beberapa hari terakhir ini 'sebagian' orang Indonesia khususnya para netizen yang dikenal maha benar merasa sangat marah.Ketika ada orang Malaysia yang mengatakan bahwa Indonesia itu negara miskin. Atau setidaknya di Indonesia itu masih banyak orang yang hidupnya sangat miskin......
Bahkan gara-gara pernyataan pengusaha taxi Malaysia yang kontroversial itu, seketika (ujug-ujug) bermunculan para 'pahlawan online' asal Indonesia yang mengaku paling nasionalis untuk mengajak perang atau mendemo kedubes Malaysia di Jakarta..... Luar biasa!
Pertanyaannya buat kita semua adalah : Bener gak sih kalo Indonesia itu negara miskin? Semiskin apa sih Indonesia di mata orang Malaysia? Kok sampe segitunya.......
Bagaimana orang awam Malaysia memandang kemiskinan di Indonesia secara umum?
Dalam bahasa yang sederhana mari kita bahas masalah ini. Tujuannya semata mata untuk membuktikan apakah betul Indonesia layak disebut negara miskin?
Suka tidak suka sebagian besar orang Malaysia sepertinya memang masih menganggap kalo Indonesia itu negara miskin. Atau negara yang penduduknya masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Benarkah demikian? Berikut fakta dalam bentuk infografis :

Infografis : tirto.id
www.cnbcindonesia.com
Bicara soal indikator kemiskinan di sebuah negara, sebenarnya agak komplek. Karena data yang diklaim oleh pemerintah sering berbeda dengan fakta di lapangan. Di era pemerintahan siapapun bisa saja mengaku paling sukses menurunkan angka kemiskinan. Sayangnya hanya sekedar menurunkan bukan membasmi kemiskinan.....
Tapi secara umum, orang Malaysia menganggap Indonesia miskin karena mereka kerap membandingkan progres pembangunan infrastruktur antara Malaysia dengan Indonesia. Seperti berikut ini :
Quote:
1. Pembangunan infrastruktur di Malaysia jauh lebih baik dibanding Indonesia. Buktinya apa?
"Malaysia kalau dilihat dari Global Competitiveness Index, infrastrukturnya saja mereka ada di ranking 30, kita ada di ranking 71. Senang nggak kita ada di bawahnya? pasti tidak," kata Sri Mulyani Kamis (28/3/2019).
https://m.detik.com/finance/infrastr...nking-30-ri-71
Bagi yang sering ke Malaysia pasti tahu bahwa fasilitas publik dan jalanan di hampir semua wilayah di Malaysia itu sangat bagus.
Ini baru salah satu fakta yang sulit kita bantah. Bahwa kondisi infrastruktur termasuk pelayanan publik di Malaysia memang lebih maju dan modern.
Quote:
2. Menurut orang Malaysia bahwa pendidikan dan fasilitas pendidikan di Malaysia jauh lebih unggul dibanding Indonesia.
“Malaysia lebih cepat (berkembang). Tahun 87 kuliah ada 10-20 persen datang di Unhas. Saya tidak bisa membayangkan perguruan tinggi di Jawa saat tahun 87 itu pasti banyak mahasiswa Malaysia,” kata Samad.
“Pada saat itu Malaysia belum ada apa-apanya. 20 tahun berselang kebalikan kita berbondong-bondong datang ke Malaysia,” imbuhnya.
https://m.kumparan.com/@kumparannews
“ (Saya) tidak yakin apa yang diajarkan Belanda kepada Indonesia. Yang saya tahu adalah manfaat menjadi bagian dari negara persemakmuran, baik di sisi pendidikan maupun keamanan,” tulis dia lagi.
https://m.dream.co.id/dinar/inikah-p...-dari-malaysia
Quote:
3. Angka kunjungan wisatawan asing di Malaysia juga jauh lebih unggul dibanding Indonesia. Dan sampai hari ini Indonesia masih sulit untuk mengejarnya.
Padahal katanya kita punya Bali, Raja Ampat, Bromo, Toraja, Lombok, hingga wisata kota. Tapi tetap saja kalah oleh Malaysia. Ini salah siapa dan harus bagaimana?
Quote:
4. Standar gaya hidup orang Malaysia menurut mereka jauh lebih tinggi dibanding orang indonesia.
Bisa jadi ini terkait dengan pendapatan individu orang Malaysia yang jauh lebih besar dari rata-rata orang indonesia. Sehingga daya beli masyarakat Malaysia relatif lebih royal dibanding kebanyakan orang indonesia.
Quote:
5. Saat indonesia masih ribut dan mimpi punya MRT Malaysia sudah lama memilikinya. Begitu juga dengan isu mobil nasional antara Proton, Timor, atau Esemka.
Isu seperti ini senantiasa selalu dijadikan senjata pamungkas oleh orang Malaysia untuk mempermalukan Indonesia dalam dunia industri otomotif nasional. Terutama di forum forum diskusi.....
Quote:
6. Orang Malaysia sangat bangga karena negaranya memiliki sebuah ikon pencakar langit yang terkenal diseluruh dunia bernama menara Petronas.
Begitu juga kebanggaan mereka terhadap sirkuit Sepang yang setiap tahun selalu dipakai oleh motogp dan formula 1.
Sedangkan Indonesia, menurut mereka membangun jalan tol saja masih pada ribut, ribut dan ribut. Sesama pemimpin masih saja saling klaim dan adu pencitraan yang tidak tahu entah sampai kapan......
Quote:
7. Ada sekitar 2.7 juta TKW dan TKI asal Indonesia yang bekerja di Malaysia. Fakta ini membuat orang Malaysia merasa dirinya lebih hebat. Mereka menganggap Indonesia adalah negara pengekspor babu.......
Fakta inilah yang membuat sebagian besar orang Malaysia merasa besar kepala alias pongah alias angkuh. Dan sulit bagi kita untuk membantahnya.....
Quote:
8. Oleh orang Malaysia, masyarakat Indonesia dianggap masih banyak yang melarat karena rakyatnya banyak yang jadi gelandangan, preman dan pengemis yang tersebar hampir di seluruh penjuru Indonesia.
Terutama di wilayah kumuh seperti pasar, terminal, dan tempat-tempat penziarahan.
Ini fakta yang sangat menyesakan dada. Dimana negara kita dicap sebagai bangsa yang rakyatnya masih banyak yang berprofesi sebagai pemulung, tukang rongsokan, sopir angkot, buruh pabrik, tukang bangunan, kuli panggul, dan macam macam profesi lainnya yang mengandalkan otot bukan otak.
Quote:
9. Ada ribuan rumah kumuh yang tidak layak huni yang tersebar dibanyak kota besar di Indonesia terutama Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar.
Ketimpangan sosial yang sangat tajam antara si kaya dan kaum marjinal di ibu kota sangat nampak. Kata orang Malaysia hal seperti ini tidak ada di Malaysia......
Sedangkan di Malaysia, terutama di kota kota besarnya seperti Kuala Lumpur, Johor Bahru, Petaling, Penang, dan kota lainnya. Hal seperti itu tidak ditemukan. Pun jika ada itu bisa dihitung dengan jari. Begitu menurut orang Malaysia.
Intinya ini semua bukan soal kecil atau besarnya sebuah negara, bukan karena siapa yang paling banyak hutangnya, bukan pula pada seberapa banyak jumlah penduduknya.
Tapi semua ini soal mental, prilaku, serta keinginan pemimpin dan rakyat di republik ini untuk maju. Agar kita tidak selalu dihina sebagai bangsa babu yang terkungkung di negerinya sendiri......
Kita marah jika disebut negara miskin tapi kita abai pada sumber daya alam kita sendiri....
Kita bangga dengan banyaknya kebudayaan tapi kita malas melestarikannya.....
Kita berkoar tentang nasionalisme tapi kita selalu bertengkar tentang agama, kesukuan, diskriminasi dan rasisme.....
MERDEKA!
Saya, napelogini.......... Terima kasih
Foto : Google images