- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Viral di Malaysia, Tuding Gojek Hanya Untuk Orang Miskin!


TS
anarchy0001
Viral di Malaysia, Tuding Gojek Hanya Untuk Orang Miskin!
Quote:
Viral di Malaysia, Tuding Gojek Hanya Untuk Orang Miskin!
TECH - Roy Franedya, CNBC Indonesia
27 August 2019 10:44

TECH - Roy Franedya, CNBC Indonesia
27 August 2019 10:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Pernyataan Pendiri Big Blue Taxi, Shamsubahrin Ismail yang menolak kehadiran Gojek di Malaysia menjadi pembicaraan di Indonesia. Pasalnya, Ia menyinggung Indonesia sebagai negara miskin sehingga Gojek bisa beroperasi di tanah air.
Dalam konferensi Pers yang digelar Big Blue Taxi, seperti dikutip dari The News Straits Times, dia menyebut Gojek tidak menjamin masa depan Malaysia, malah merusak anak muda.
"Kita bukan Indonesia, Indonesia mayoritas bukan Islam atau dia Islam tetapi banyak orang China. Cara hidup di Indonesia berbeda dengan kita, budaya berbeda. Di Indonesia, wanita dapat memeluk driver (sebagian besar pengendara adalah pria) begitu saja tetapi bagaimana dengan Malaysia? Apakah kita ingin melihat wanita kita memeluk driver di sana-sini? " ujarnya, seperti dikutip Selasa (27/8/2019).
Dalam pemaparan dia juga menyebut Gojek bisa dijalankan di Indonesia karena jalan raya yang terlalu sempit untuk kendaraan.
"Kemiskinan di Indonesia terlalu tinggi, gaji tak tinggi. Malaysia tidak bisa seperti itu. Anak muda [Malaysia] bukan akan miskin, tak datang dari keluarga miskin. Kenapa kita mau menjatuhkan marwah mereka sehingga menjadi tukang Gojek," ujarnya.
Gojek ditolak di Malaysia karena akan membawa ojek online. Di Malaysia sepeda motor memang belum mendapatkan restu sebagai transportasi publik. Namun Kabinet Mahathir Mohamad sudah memberi lampu hijau bagi Gojek untuk masuk ke Malaysia.

Pernyataan ini sontak mendatangkan komentar dari netizen tanah air. Salah satunya dari pemilik akun @jagorawi yang menyatakan boikot Grab.
Pemilik akun @yuniandiniii mengomentari soal kemacetan di Indonesia dan Malaysia. Dia menyebut Indonesia macet karena banyak kendaraan namun Malaysia juga terdapat kemacetan.
CNBC Indonesia
CNBC Indonesia



Quote:
Grab Diterima di Indonesia, Kenapa Gojek Ditolak di Malaysia?
TECH - Roy Franedya, CNBC Indonesia
27 August 2019 12:30

TECH - Roy Franedya, CNBC Indonesia
27 August 2019 12:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa ride-hailing tanah air, Gojek sedang jadi pembicaraan. Rencana ekspansinya ke Malaysia di tolak beberapa pengusaha setempat.
Salah satunya disuarakan pendiri Big Blue Taxi, Shamsubahrin Ismail yang menyebut Gojek bisa merusak anak muda Malaysia dan tidak menjamin masa depan Malaysia.
Dalam transkrip pernyataannya yang beredar luas di media sosial Ia menyebut Gojek bisa dijalankan di Indonesia karena jalan raya yang terlalu sempit untuk kendaraan.
"Kemiskinan di Indonesia terlalu tinggi, gaji tak tinggi. Malaysia tidak bisa seperti itu. Anak muda [Malaysia] bukan akan miskin, tak datang dari keluarga miskin. Kenapa kita mau menjatuhkan marwah mereka sehingga menjadi tukang Gojek," ujarnya.
Penolakan lain disuarakan pendiri MyCar, taksi e-hailing, Mohd Noah Maideen. Menurutnya, selain faktor keamanan dan pelonggaran norma, pengenalan ojek online milik Gojek akan menciptakan persaingan yang tidak sehat di antara perusahaan e-hailing lokal.
"Sebagai perusahaan yang baru beroperasi setengah tahun, tidak disarankan bersaing dengan perusahaan asing yang sudah beroperasi selama lebih dari delapan tahun," ujarnya seperti dikutip dari The New Straits Times, Selasa (27/8/2019).
Mohd Noah menambahkan sebelumnya sudah ada layanan ojek online lokal bernama Dego Ride, namun tidak disetujui oleh pihak berwenang. "Kenapa, tiba-tiba kami ingin membawa Gojek?" Katanya.
Penolakan terhadap Gojek di Malaysia berbanding terbalik dengan penerima Grab di Indonesia. Grab didirikan oleh Anthony Tan dan Tan Hooi Ling yang merupakan warga Malaysia.
Di Indonesia keberadaan Grab cukup diterima masyarakat dengan tangan terbuka. Grab masuk Indonesia sejak 2014 dengan menyediakan layanan taksi online. Setelah itu layanan berkembang menjadi layanan pengantaran manusia, makanan dan barang menggunakan kendaraan roda dua hingga roda empat.
Bahkan Indonesia menjadi mesin pertumbuhan terbesar kedua Grab setelah Singapura. Tinggi potensi pasar Indonesia dan baiknya penerimaan masyarakat membuat Grab akan membangun kantor pusat keduanya di Indonesia.
Salah satunya disuarakan pendiri Big Blue Taxi, Shamsubahrin Ismail yang menyebut Gojek bisa merusak anak muda Malaysia dan tidak menjamin masa depan Malaysia.
Dalam transkrip pernyataannya yang beredar luas di media sosial Ia menyebut Gojek bisa dijalankan di Indonesia karena jalan raya yang terlalu sempit untuk kendaraan.
"Kemiskinan di Indonesia terlalu tinggi, gaji tak tinggi. Malaysia tidak bisa seperti itu. Anak muda [Malaysia] bukan akan miskin, tak datang dari keluarga miskin. Kenapa kita mau menjatuhkan marwah mereka sehingga menjadi tukang Gojek," ujarnya.
Penolakan lain disuarakan pendiri MyCar, taksi e-hailing, Mohd Noah Maideen. Menurutnya, selain faktor keamanan dan pelonggaran norma, pengenalan ojek online milik Gojek akan menciptakan persaingan yang tidak sehat di antara perusahaan e-hailing lokal.
"Sebagai perusahaan yang baru beroperasi setengah tahun, tidak disarankan bersaing dengan perusahaan asing yang sudah beroperasi selama lebih dari delapan tahun," ujarnya seperti dikutip dari The New Straits Times, Selasa (27/8/2019).
Mohd Noah menambahkan sebelumnya sudah ada layanan ojek online lokal bernama Dego Ride, namun tidak disetujui oleh pihak berwenang. "Kenapa, tiba-tiba kami ingin membawa Gojek?" Katanya.
Penolakan terhadap Gojek di Malaysia berbanding terbalik dengan penerima Grab di Indonesia. Grab didirikan oleh Anthony Tan dan Tan Hooi Ling yang merupakan warga Malaysia.
Di Indonesia keberadaan Grab cukup diterima masyarakat dengan tangan terbuka. Grab masuk Indonesia sejak 2014 dengan menyediakan layanan taksi online. Setelah itu layanan berkembang menjadi layanan pengantaran manusia, makanan dan barang menggunakan kendaraan roda dua hingga roda empat.
Bahkan Indonesia menjadi mesin pertumbuhan terbesar kedua Grab setelah Singapura. Tinggi potensi pasar Indonesia dan baiknya penerimaan masyarakat membuat Grab akan membangun kantor pusat keduanya di Indonesia.
CNBC Indonesia
Quote:
Dalam konferensi Pers yang digelar Big Blue Taxi, seperti dikutip dari The News Straits Times, dia menyebut Gojek tidak menjamin masa depan Malaysia, malah merusak anak muda.
"Kita bukan Indonesia, Indonesia mayoritas bukan Islam atau dia Islam tetapi banyak orang China. Cara hidup di Indonesia berbeda dengan kita, budaya berbeda. Di Indonesia, wanita dapat memeluk driver (sebagian besar pengendara adalah pria) begitu saja tetapi bagaimana dengan Malaysia? Apakah kita ingin melihat wanita kita memeluk driver di sana-sini? " ujarnya, seperti dikutip Selasa (27/8/2019).
Buset sekelas Pendiri Big Blue Taxi provokatif abis komennya..
segitu terguncangnyakah..
Berikut kata-kata beliau sudah terekam di VIDEO..
"Kita bukan Indonesia, Indonesia mayoritas bukan Islam atau dia Islam tetapi banyak orang China. Cara hidup di Indonesia berbeda dengan kita, budaya berbeda. Di Indonesia, wanita dapat memeluk driver (sebagian besar pengendara adalah pria) begitu saja tetapi bagaimana dengan Malaysia? Apakah kita ingin melihat wanita kita memeluk driver di sana-sini? " ujarnya, seperti dikutip Selasa (27/8/2019).
Buset sekelas Pendiri Big Blue Taxi provokatif abis komennya..
segitu terguncangnyakah..

Berikut kata-kata beliau sudah terekam di VIDEO..

Diubah oleh anarchy0001 27-08-2019 13:51






raaaaud20 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
15.8K
Kutip
226
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan