- Beranda
- Komunitas
- News
- Beritagar.id
Lahan di calon ibu kota baru bukan milik Prabowo, tapi Hashim
TS
BeritagarID
Lahan di calon ibu kota baru bukan milik Prabowo, tapi Hashim

Penanggung jawab Tim Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Hashim Djojohadikusumo tiba di Gedung Mahkamah Konstitusi untuk melakukan pendaftaran gugatan perselisihan hasil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 di Jakarta, Jumat (24/5/2019).
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disebut-sebut memiliki hak penguasaan lahan (HPL) di tanah yang telah ditunjuk sebagai calon ibu kota baru. Tudingan tersebut dilontarkan oleh mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.
Dalam laman blog pribadinya, Dahlan menyebut Prabowo memiliki perusahaan yang berdiri di Kalimantan Timur. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang pengelolaan hutan. Ia menyebut mulanya hak penebangan hutan di kawasan tersebut diberikan ke perusahaan asing dari Amerika Serikat (AS) yakni International Timber Corporation Indonesia (ITCI). Namun, perusahaan itu kini dimiliki Prabowo.
"Tentu sudah tidak ada lagi hutan itu di sana. Juga tidak ada lagi ITCI. Pemilik perusahaan itu sudah bukan orang Amerika lagi. Sudah berganti orang Indonesia. Namanya Prabowo Subianto," tulis Dahlan.
Namun tudingan Dahlan tersebut ditepis oleh Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak. Ia mengatakan Prabowo tidak memiliki lahan di lokasi calon ibu kota baru itu. Lahan yang disebut-sebut Dahlan tersebut dikuasai Arsari Group yang merupakan milik Hashim Djojohadikusumo, adik kandung Prabowo Subianto.
"Lahan di Kalimantan Timur adalah lahan milik Arsari Group bukan milik Pak Prabowo. Seperti yang disampaikan Presiden, kan ibu kota akan dibangun di tanah milik pemerintah sendiri, bukan milik pihak lain," katanya kepada Beritagar.id, Selasa (27/8/2019).
Dari penelusuran Beritagar.id, Arsari Group merupakan konglomerasi bisnis yang bergerak di bidang pertambangan dan perkebunan. Grup bisnis ini juga merupakan pemegang saham terbesar PT ITCI Kartika Utama (ITCI KU), sebuah perusahaan pemegang HPH (hak pengusahaan hutan) yang luas di Kalimantan Timur.
Perusahaan ini beroperasi di perbatasan Kelurahan Riko Kecamatan Penajam hingga Kecamatan Sepaku di Kabupaten Penajam Paser Utama dengan estimasi luas mencapai 173.395 hektare.
ITCI KU mengantongi SK IUPHHK dengan SK.160/Menhut-II/2012. IUPHHK adalah izin yang diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan kayu dalam hutan alam atau dalam hutan tanaman pada hutan produksi.
ITCI KU juga tercatat pernah memiliki saham di PT ITCI Hutan Manunggal (ITCI HM), sebuah perusahaan patungan yang didirikan bersama dengan PT. Inhutani-I (Persero) tahun 1993. Pada awal berdirinya, ITCI HM dimaksudkan untuk menyediakan bahan baku kayu serat untuk memasok kebutuhan pabrik bubur kertas (pulp). Namun dalam perjalanannya pabrik tersebut tidak jadi dibangun karena berbagai kendala.
Hingga akhirnya pada akhir tahun 2004–2006 komposisi pemegang saham mengalami perubahan. Pada 2004, perusahaan Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) milik taipan Sukanto Tanoto masuk dan membeli saham ITCI KU lewat PT Kreasi Lestari Pratama (KLP).
Dalam laporan APRIL Sustainability 2018 disebutkan ITCI HM berperan sebagai pemasok bahan baku untuk perusahaan afiliasi Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), yang juga dimiliki Sukanto Tanoto.
Hingga akhirnya pada 2006, Hashim benar-benar melepas keseluruhan saham milik ITCI KU kepada KLP. Dengan demikian, pemegang saham ITCI HM saat ini adalah 90 persen adalah KLP dan 10 persen adalah PT Inhutani (Persero).
Meski telah melepaskan sahamnya ke Sukanto Tanoto, namun Hashim tetap memiliki kepentingan di Kaltim lewat ITCI KU. Tahun lalu, Gubernur Kaltim, Isran Noor, mengatakan Hashim lewat anak perusahaannya, PT Arsari Tirta Pranada, akan membangun bendungan di wilayah kerja mereka di Kabupaten Penajem Paser Utara (PPU).
Bendungan itu akan menampung air dengan kapasitas sangat besar sehingga akan mampu menyuplai kebutuhan air ke sejumlah daerah, di antaranya Balikpapan, Kutai Kartanegara, PPU bahkan hingga Samarinda.
Isran mengatakan perusahaan tersebut akan membangun bendungan atau danau buatan seluas 19.177 hektar. Bendungan tersebut nantinya diproyeksikan dapat memutar turbin dan menghasilkan tenaga listrik berkapasitas sekitar 6 megawatt. Lalu air dari bendungan tersebut bisa diolah menjadi air bersih dan air minum.
“Kapasitas aliran air dari bendungan sebesar 4.550 liter per detik. Namun kebutuhan internal kami untuk industri ITCI KU hanya sekitar 600 liter per detik. Ada sisa hampir sebanyak 4.000 liter yang bisa digunakan untuk keperluan lain," kata Isran dikutip dari laman resmi Pemprov Kaltim,
Selain itu, ITCI KU juga akan membangun industri berbagai bidang khususnya konsep rehabilitasi hutan yang sudah rusak dengan program tumpang sari, serta mengelola bekas kayu untuk dijadikan sumber energi terbarukan serta pembuatan danau buatan yang airnya nanti bisa disuplai ke beberapa kabupaten kota.

Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...wo-tapi-hashim
---
Baca juga dari kategori BERITA :
-
PNS pusat yang pindah ke Kaltim dapat rumah dinas-
Anies akan akomodir lapak PKL lewat aturan baru-
28 emiten perkasa lambungkan LQ45 - Selasa (27/08/2019)anasabila memberi reputasi
1
409
5
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan