- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Hasta Brata, Falsafah Ideal Untuk Seorang Pemimpin.


TS
nohopemiracle
Hasta Brata, Falsafah Ideal Untuk Seorang Pemimpin.
Quote:

Quote:

Spoiler for Repost.:

Quote:
Persoalan kepemimpinansedang menjadi bahan pembicaraan hangat akhir-akhir ini. Pemimpin yang mengeluarkan statement kurang tepat tentulah mengundang kontroversi bagi khalayak ramai. Pernyataan yang tidak mencerminkan seorang pemimpin yang ideal. Seorang pemimpin ideal baik di tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, maupun Negara sangat didambakan oleh seluruh masyarakat. Namun untuk menjadi pemimpin ideal tersebut tidak mudah. Terlebih ketika seorang yang mencalonkan menjadi pemimpin hanya termotivasi untuk mendapatkan gaji besar, jabatan terhormat, dan sebagainya.
Quote:
Bagi seorang yang ingin menjadi pemimpin ideal tersebut tidak mudah. Karena mereka harus menerapkan falsafah kepemimpinanyang bersumber dari berbagai literatur atau pendapat dari berbagai tokoh ( filsuf ) sebagaimana yang diterapkan oleh para pemimpin terdahulu, semisal: Sultan Agung, HOS Cokroaminoto, Ir.Soekarno dan lain-lain.
Quote:
Terdapat beberapa sumber, khususnya sumber literature, yang menyinggung mengenai falsafah kepemimpinan, semisal: Serat Sastra Gendhing, Serat Wulang Jayenglengkara, dan Hasta Brata.Nah, pada thread ini akan TS jabarkan penjelasan tentang ajaran kepemimpinan Hasta Brata.
Spoiler for Hasta Brata.:
Quote:

Hasta Brataadalah salah satu ajaran tentang falsafah kepemimpinan Jawa yang dalam jagad pakeliran disimbolisasikan dengan Wahyu Makutharama (Anugerah Mahkota Prabu Rama). Oleh Begawan Kesawasidhi (Kresna) yang berpadepokan di Kutharunggu (Suwelagiri), ajaran Hasta Brata tersebut kemudian diwejangkan kepada Abimanyu putranya. Namun sebelum menjadi raja Astina, Abimanyu gugur di medan laga saat terjadi perang suci Bharatayuda antara Pandawa (Amarta) dan Korawa (Astina).
Menurut banyak pendapat, falsafah kepemimpinan Jawa yang terkandung dalam Hasta Brata lebih lengkap (ideal) bila dibandingkan dengan yang terkandung dalam Serat Sastra Gendhing, Serat Wulang Jayenglengkara, atau Serat Witaradya. Karena teramat lengkapnya, banyak pemimpin tidak mampu menerapkan seluruh ajaran Hasta Brata di dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya.
Sesungguhnya ajaran Hasta Brata yang dapat dijadikan sumber falsafah kepemimpinan Jawa berorientasi pada simbol-simbol dari seluruh isi dunia, semisal: surya (matahari), candra (rembulan), kartika (bintang), angkasa (langit), maruta (angin), samudra (laut), dahana (api), dan bantala (bumi).
Berikut adalah delapan ajaran utama di dalam Hasta Brata.
Menurut banyak pendapat, falsafah kepemimpinan Jawa yang terkandung dalam Hasta Brata lebih lengkap (ideal) bila dibandingkan dengan yang terkandung dalam Serat Sastra Gendhing, Serat Wulang Jayenglengkara, atau Serat Witaradya. Karena teramat lengkapnya, banyak pemimpin tidak mampu menerapkan seluruh ajaran Hasta Brata di dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya.
Sesungguhnya ajaran Hasta Brata yang dapat dijadikan sumber falsafah kepemimpinan Jawa berorientasi pada simbol-simbol dari seluruh isi dunia, semisal: surya (matahari), candra (rembulan), kartika (bintang), angkasa (langit), maruta (angin), samudra (laut), dahana (api), dan bantala (bumi).
Berikut adalah delapan ajaran utama di dalam Hasta Brata.
Spoiler for 1.:
Quote:

1.Mulat laku jantraning surya.
Mulat laku jantraning surya memiliki pengertian bahwa seorang pemimpin harus meneladani matahari yang memberikan terang dan kehidupan di muka bumi. Pemaknaannya, seorang pemimpin harus mampu menumbuhkembangkan daya hidup seluruh rakyat dalam membangun atau meningkatkan kesejahteraan negaranya.
Mulat laku jantraning surya memiliki pengertian bahwa seorang pemimpin harus meneladani matahari yang memberikan terang dan kehidupan di muka bumi. Pemaknaannya, seorang pemimpin harus mampu menumbuhkembangkan daya hidup seluruh rakyat dalam membangun atau meningkatkan kesejahteraan negaranya.
Spoiler for 2.:
Quote:

2.Mulat laku jantraning candra.
Mulat laku jantraning candra memiliki pengertian bahwa seorang pemimpin harus meneladani rembulanyang memberikan terang pada kegelapan malam. Pemaknaannya, seorang pemimpin harus memberikan spirit ( dukungan moril ) pada seluruh rakyatnya baik dalam situasi suka maupun dalam kondisi yang menimbulkan rasa kedukaan.
Mulat laku jantraning candra memiliki pengertian bahwa seorang pemimpin harus meneladani rembulanyang memberikan terang pada kegelapan malam. Pemaknaannya, seorang pemimpin harus memberikan spirit ( dukungan moril ) pada seluruh rakyatnya baik dalam situasi suka maupun dalam kondisi yang menimbulkan rasa kedukaan.
Spoiler for 3.:
Quote:

3.Mulat laku jantraning kartika.
Mulat laku jantraning kartika memiliki pengertian bahwa seorang pemimpin harus meneladani bintangyang bersinar terang di ketinggian serta dapat dijadikan pedoman arah. Pemaknaannya, seorang pemimpin harus mampu menjadi panutan ( teladan ) yang baik bagi seluruh rakyat. Tidak melakukan korupsi, nepotisme, atau tindakan-tindakan yang tidak pantas lainnya.
Mulat laku jantraning kartika memiliki pengertian bahwa seorang pemimpin harus meneladani bintangyang bersinar terang di ketinggian serta dapat dijadikan pedoman arah. Pemaknaannya, seorang pemimpin harus mampu menjadi panutan ( teladan ) yang baik bagi seluruh rakyat. Tidak melakukan korupsi, nepotisme, atau tindakan-tindakan yang tidak pantas lainnya.
Spoiler for 4.:
Quote:

4.Mulat laku jantraning angkasa.
Mulat laku jantraning angkasa memiliki pengertian bahwa seorang pemimpin harus meneladani langit yang luas tak terbatas hingga mampu menampung segala benda angkasa. Pemaknaannya, seorang pemimpin harus memiliki ketulusan hati, mampu mengendalikan diri, serta sanggup menampung seluruh aspirasi atau keluh kesah dari seluruh rakyat.
Mulat laku jantraning angkasa memiliki pengertian bahwa seorang pemimpin harus meneladani langit yang luas tak terbatas hingga mampu menampung segala benda angkasa. Pemaknaannya, seorang pemimpin harus memiliki ketulusan hati, mampu mengendalikan diri, serta sanggup menampung seluruh aspirasi atau keluh kesah dari seluruh rakyat.
Spoiler for 5.:
Quote:

5.Mulat laku jantraning maruta.
Mulat laku jantraning maruta memiliki pengertian bahwa seorang pemimpin harus meneladani anginyang berada di mana-mana dan selalu mengisi setiap ruang kosong. Pemaknaannya, seorang pemimpin harus selalu dekat dengan rakyat tanpa membeda-bedakan derajat serta martabatnya.
Mulat laku jantraning maruta memiliki pengertian bahwa seorang pemimpin harus meneladani anginyang berada di mana-mana dan selalu mengisi setiap ruang kosong. Pemaknaannya, seorang pemimpin harus selalu dekat dengan rakyat tanpa membeda-bedakan derajat serta martabatnya.
Spoiler for 6.:

6.Mulat laku jantraning samudra.
Mulat laku jantraning samudra memiliki pengertian bahwa seorang pemimpin harus meneladani lautanyang luas, datar di permukaan, serta berwarna biru menyejukkan. Pemaknaannya, seorang pemimpin harus memiliki cinta kasih yang tulus kepada seluruh bawahan dan rakyatnya. Dengan demikian, pemimpin tersebut akan dicintai dengan tulus oleh bawahan dan rakyatnya.
Spoiler for 7.:
Quote:

7.Mulat laku jantraning dahana.
Mulat laku jantraning dahana memiliki pengertian bahwa seorang pemimpin harus meneladani apiyang panas serta sanggup membakar segala yang disentuhnya. Pemaknaannya, seorang pemimpin harus berwibawa serta bernyali untuk menegakkan kebenaran ( keadilan ) tanpa pandang bulu. Selain itu, seorang pemimpin harus berani memerangi keangkaramurkaan agar keselamatan dan kedamaian hidup rakyat dan negaranya dapat terjamin dengan baik.
Mulat laku jantraning dahana memiliki pengertian bahwa seorang pemimpin harus meneladani apiyang panas serta sanggup membakar segala yang disentuhnya. Pemaknaannya, seorang pemimpin harus berwibawa serta bernyali untuk menegakkan kebenaran ( keadilan ) tanpa pandang bulu. Selain itu, seorang pemimpin harus berani memerangi keangkaramurkaan agar keselamatan dan kedamaian hidup rakyat dan negaranya dapat terjamin dengan baik.
Spoiler for 8.:
Quote:

8.Mulat laku jantraning bantala.
Mulat laku jantraning bantala memiliki pengertian bahwa seorang pemimpin harus meneladani bumiyang bersifat kuat dan bermurah hati. Pemaknaannya, seorang pemimpin harus menjadi abdi rakyat yang baik. Karenanya, pemimpin yang mengecewakan rakyat dengan mengkhianati janji-janjinya sewaktu berkampanye tidak selaras dengan sifat bumi.
Mulat laku jantraning bantala memiliki pengertian bahwa seorang pemimpin harus meneladani bumiyang bersifat kuat dan bermurah hati. Pemaknaannya, seorang pemimpin harus menjadi abdi rakyat yang baik. Karenanya, pemimpin yang mengecewakan rakyat dengan mengkhianati janji-janjinya sewaktu berkampanye tidak selaras dengan sifat bumi.
Quote:
Falsafah kepemimpinan Jawa sebagaimana yang diterapkan para pemimpin sebagai bekal menjalankan tugas dan tanggung jawab kepemimpinannya memang layak digali kembali. Mengingat falsafah tersebut mampu meniupkan angin segar bagi masyarakat. Tidak hanya berupa kesejahteraan ekonomi, namun juga kehidupan politis yang semakin beradab dan membawa rasa damai bagi masyarakat.
Diubah oleh nohopemiracle 25-08-2019 21:03






d0dittt dan 28 lainnya memberi reputasi
29
7.9K
Kutip
83
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan