- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Magang di Pemerintahan VS Swasta. Mana yang Lebih Santuy?


TS
aduhaisayang
Magang di Pemerintahan VS Swasta. Mana yang Lebih Santuy?
Kali ini TS mau membagikan pengalaman pribadi tentang magang. Saat kuliah pernah magang di 2 tempat berbeda, karena kebijakan kampus yang menuntut demikian. Saat semester 4 TS magang di Swasta, dan saat semester 6 magang di salah satu instansi pemerintahan. Dari dua pengalaman di dua tempat yang berbeda jenis itu terada ada perbedaan yang mencolok. Berikut pengalaman TS.
Pengalaman Magang di Swasta.
Setelah disetujui pihak perusahaan kami ber-empat diminta untuk datang briefing pada hari senin pukul 08:00 WIB. Nah ceritanya ada seorang teman yang datang telat. Telatnya menurut TS gak lama-lama amat, sekitar 10 menit. Terus karyawan perusahaan itu (koordinator kami) langsung memberikan teguran. "Kalau ada kendala di jalan untuk berikutnya kasih kabar. Kalau masih diulangi silahkan cari perusahaan lain." Ucapnya.
'Wow pake banget!' begitu teriak batin TS. Hari pertama aja ni perusahaan sudah menunjukkan habit danvalue yang jos markojos. Jiwa idealisme TS langsung membara. Tak sabar pengen lebih tahu apa yang perusahaan ini lakukan hingga bisa besar dan punya anak cabang di hampir seluruh kota-kota besar di Indonesia.
Kami pun memulai sesi perkenalan dan briefing awal. Setelah itu sekitar pukul 09:00 WIB kami dikenalkan langsung ke beberapa divisi. Mengunjungi ruangan divisi IT, Marketing, Research and Development, Event, Produksi, Public Relation, Keuangan, dan satu lagi TS lupa apa namanya yang jelas divisi itu ngurusi gedung dan perlengkapan fisik kantor sampai ke ATK.
Setelah mengenal semua divisi. Kami berempat dikumpulkan lagi di ruangan briefing. Dilakukan tes untuk penempatan. Awalnya TS berpikir kenapa ya repot-repot tes sudah jelas kami ini jurusan Manajemen Pemasaran. Langsung sajalah masukkan di divisi pemasaran kan beres.
Eh ternyata tes itu untuk menempatkan kami lebih spesifik. Kami berempat terpisah. Jobdesknya beda-beda lebih kurang seperti ini:
Pengalaman Magang di Swasta.
Setelah disetujui pihak perusahaan kami ber-empat diminta untuk datang briefing pada hari senin pukul 08:00 WIB. Nah ceritanya ada seorang teman yang datang telat. Telatnya menurut TS gak lama-lama amat, sekitar 10 menit. Terus karyawan perusahaan itu (koordinator kami) langsung memberikan teguran. "Kalau ada kendala di jalan untuk berikutnya kasih kabar. Kalau masih diulangi silahkan cari perusahaan lain." Ucapnya.
'Wow pake banget!' begitu teriak batin TS. Hari pertama aja ni perusahaan sudah menunjukkan habit danvalue yang jos markojos. Jiwa idealisme TS langsung membara. Tak sabar pengen lebih tahu apa yang perusahaan ini lakukan hingga bisa besar dan punya anak cabang di hampir seluruh kota-kota besar di Indonesia.
Kami pun memulai sesi perkenalan dan briefing awal. Setelah itu sekitar pukul 09:00 WIB kami dikenalkan langsung ke beberapa divisi. Mengunjungi ruangan divisi IT, Marketing, Research and Development, Event, Produksi, Public Relation, Keuangan, dan satu lagi TS lupa apa namanya yang jelas divisi itu ngurusi gedung dan perlengkapan fisik kantor sampai ke ATK.
Setelah mengenal semua divisi. Kami berempat dikumpulkan lagi di ruangan briefing. Dilakukan tes untuk penempatan. Awalnya TS berpikir kenapa ya repot-repot tes sudah jelas kami ini jurusan Manajemen Pemasaran. Langsung sajalah masukkan di divisi pemasaran kan beres.
Eh ternyata tes itu untuk menempatkan kami lebih spesifik. Kami berempat terpisah. Jobdesknya beda-beda lebih kurang seperti ini:
Teman1:Bagian sales lapangan (Direct Selling).
Teman2: Melakukan soft marketing lewat website dan sosial media.
Teman3: Bertugas mempertahankan jumlah pelanggan. Service costumer.
TS: Marketing Executive mencari pelanggan baru ke perusahaan-perusahaan besar.
Pak koordinator menjelaskan general time line magang selama sebulan. Minggu pertama sampai keemat dijelaskan secara umum apa saja job desk kami. Kemudian tata tertib yang harus dipatuhi selama magang. Mulai dari jam masuk dan pulang. Pakaian. Serta larangan-larangan.
Setelah itu kami diperkenalkan dengan KP2M (Karyawan Pendamping Mahasiswa Magang), Ada 4 orang sesuai jumlah kami. Kami pun dituntun lebih detail sesuai SOP masing-masing sub divisi.
Gimana rasanya magang di sini?
- "Gosong bro kulitku di lapangan. Ngetok rumah satu-satu. Kadang diusir. Kadang kena marah. Kadan disaut guk-guk. Sebar-sebar brosur, makani debu jalanan. Enak kamu ya ke perusahaan-perusahaan. Pakai jas. Sepatu mengkilat. Naik mobil pula." Itu keluhan yang aku ingat dari teman yang ditempatkan di bagian lapangan (direct selling).
- "Rasanya mau nangis cuk. Pedih mataku depan layar mulu. Gerah. Enak kamu bisa ketemua dengan bos-bos perusahaan lain." Ucap teman di bagian soft marketing.
- "Kejiwaanku kayaknya udah mulai rusak ni. Tiap hari dengarin keluhan pelanggan bernada negatif. Malah pernah ada yang protes dengan membentak, air liurnya muncrat kena mukaku. Tapi aku diminta terus berwajah ramah. Gimana coba. Hati panas dan cashing dituntut selalu dingin. Sumpah gak mau ntar lulus aku kerja di sini. Kayaknya cuma kerjaanmu yang paling enak di antara kami." Kata teman di bagian service costumer.
Begitulah celotehan teman-teman TS yang iri. Menganggap kerjaan TS yang paling enak. Maka TS pun angkat bicara.
"Sama aja bro. Kalian gak tahu baru 3 hari badan ini sakit semua. Diminta menguasai product knowledge, bikin proposal penawaran, melakukan list target, mencari CP pimpinan perusahaan, memelajari karakter orang yang akan ditemui, membuat janji ketemuan sampai memengaruhi target bak tukang MLM. Ngomong nyerocos sampai rasanya mulut kayak mau berbusa."
"Kalian gak tahu aku sering pulang malam karena harus menyesuaikan waktu dengan jam longgar bos perusahaan."
"Kalian juga gak tahu aku pernah jijik dan tertekan batin saat berhadapan dengan bos pimpinan yang ternyata homo. Hampir jadi korban. Beruntung saat itu aku cepat sadar kalo itu cowok jadi-jadian."
Usai mendapat penjelasan tersebut teman-teman TS langsung diam, lantas tertawa lepas usai dengar pengalaman TS saat berhadapan dengan cowok jadi-jadian.
Jadi kesimpulannya. Magang di sana (swasta) emang terasa berat, tapi TS bisa melakukannya karena KP2M selalu memberikan arahan dan bantuan kalau TS sudah benar-benar buntu atau macet.

Alhasil TS lancar menulis laporan magang, mengurai masalah-masalah yang ditemukan serta solusi. Saat presentasi ke dosen pun lancar. Emang lebih gampang ya menuturkan apa yang kita lakukan. Terlebih itu yang membekas di benak dan hati. Semua pertanyaan dosen pun bisa TS jawab dengan lancar dan tepat. Syukur Alhamdulillah nilai Magang Pertama dapat A!
Pengalaman Magang di Pemerintahan.
Saat datang ke instansi pemerintahan itu TS bersama seorang teman. Kesan pertama yang kami lihat adalah seorang berpakain seperti petugas keamanan sedang asyik main game online, sampai tak sadar kami berdua berdiri di depannya. Barulah merespon setelah teman TS berbicara agak keras.
"Cari siapa?" Tanyanya dengan posisi masih duduk. Tidak ada senyum. Yang ada malah menatap kami dengan pandangan meremehkan karena pakai jas almamater. Kami pun bilang mau mengajukan surat permohonan magang. "Oh ya sudah nanti saya teruskan ke bagian terkait." Ucapnya singkat sambil menerima map. Kami berusaha untuk meminta nomor hp bagian terkait yang dimaksud, tapi gak dikasih. "Ya nanti dikabari acc dan tidaknya." Begitu ucap pak petugas sambil kembali membuka game onlinenya.
Kami berdua pun balik kanan dan pamit. Seminggu ditunggu gak ada kabar. Dua minggu ditunggu gak ada kabar. Pada minggu ke tiga kami kesana lagi untuk menanyakan terkait pengajuan magang. "Ya ditunggu saja mas. Nanti ada konfirmasi dari kantor. Mungkin antriannya lagi panjang." Ucapnya.
TS memutar otak. Siang itu tidak langsung pulang. Kami ke masjid. Sengaja menunggu sampai jam istirahat. Banyak orang-orang berseragam juga menunaikan ibadah. Setelah ibadah TS mulai 'membaca' satu persatu orang berseragam. Melihat gerak-gerik, melihat mana orang yang sekiranya bisa dimintai tolong.
Pencarian TS terhenti pada bapak yang sudah beruban. Kami mengenalkan diri. Penilaian TS benar bapak itu orangnya ramah dan terlihat jelas tak keberatan diajak berkomunikasi. "Saya punya teman baik di kampus kalian. Pak MJ, kalau gak salah ngajar di jurusan pemasaran." Ucapnya. TS bersorak dalam hati, ini kabar baik karena nama yang bapak itu sebutkan adalah salah satu dosen kami. Komunikasi semakin enak dan mengalir. Alhamdulillah akhirnya kami mendapat titik terang.
"Oh mau magang di sini. Gampang itu bapak bantu. Ntar bapak check berkasnya." Ucapnya. Bapak itu baik banget sampai kami pun ditraktir makan siang.
Singkat cerita kami diterima untuk magang di sana. Hari pertama magang hanya perkenalan. Belum ada penjelasan job desk. Hari kedua tidak ada tanda-tanda juga. Sehingga kami yang inisiatif tanya sana-sini terkait apa yang harus dikerjakan. "Oh ini tolong fotocopy." Ucap seorang pegawai. Kami pun bergerak cepat menyelesaikan tugas. Tak butuh waktu lama.
Kami berdua pun kemudian duduk sambil membuka hp. Scroll up and scroll down. Sampai bosen. Sehingga TS iseng melihat-lihat apa yang sebenarnya orang-orang di ruangan ini kerjakan. Saat didekati dan diajak ngobrol semua orang di ruang itu welcome dan ramah.
Seminggu magang di sana TS tak mendapatkan tantangan yang greget. Juauh beda dengan beban kerja saat magang di swasta. "Ya nikmati saja bro, santai aja." Ucap teman TS yang tampak sekali menikmati.
Hmmmm.. apa ya sampai bingung TS mau menjelaskan apa lagi pada agan-agan terkait pengalaman magang di pemerintahan. wkwkwkkw :v. Singkatnya sih orangnya ramah-ramah dan baik. Para pegawai di sana disiplin untuk waktu datang ke kantor. Ada pemotongan gaji kalau telat. Tapi tampak longgar setelah jam istirahat. Jam selesai istirahat jam 13:00, tapi jam 14:00 masih banyak yang belum balik ke kantor (ya mungkin mereka ada aktivitas kesibukan kerjaan di luar/positif thinking). Mayoritas mereka disiplin juga saat pulang, berusaha keras untuk tepat waktu. Gak kayak di swasta, sungkan pulang tepat waktu terlebih manajer/pimpinan masih sibuk kerja.
Gimana rasanya magang di sini?
TS bingung. Berusaha keras mengingat faedah apa yang didapat secara keilmuan yang kami pelajari di kuliah. Tapi sisi baiknya TS tidak dipaksa kerja berat. Tidak ada tekanan hebat. Tidak ada target. Tidak ada job desk yang jelas untuk kami.
=-=-=-=-=-=-=
Tulisan sederhana ini hanya berdasarkan pengalaman pribadi. Berdasarkan cuplikan dari apa yang TS lihat dan alami. Sekarang kembali ke pertanyaan seperti judul tulisan ini 'Magang di Pemerintahan VS Swasta. Mana yang Lebih Santuy?' Silahkan agan-agan ikut menilai barangkali juga punya pengalaman atau bahkan pengalaman kerja di pemerintahan dan swasta. Biar lebih seru silahkan ikut polling ya

Sumber: 100% Asli Pengalaman Pribadi
Polling
0 suara
Dari 2 pilihan ini, manakah tempat magang yang menurut agan lebih santuy?
0
6K
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan