- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Apakah klaim sains dan teknologi benar-benar ada di dalam Al-Quran?


TS
politickntricks
Apakah klaim sains dan teknologi benar-benar ada di dalam Al-Quran?
l.

Saya memiliki seorang kenalan, namanya Ayesha, seorang muslimah yang lahir dan tinggal di US. Ketika kita tergabung dalam sebuah forum diskusi bersama teman-teman muslim yang lain (beberapa dari kampus saya dan beberapa dari kampus lain), dia jadi terheran. Dia lalu berbisik, katanya: "Surat dan ayat mana dalam Al-Qur'an yang mereka maksud?"
[ltr]Dia bertanya seperti itu, bukan karena tidak pernah membaca Al-Qur'an melainkan sebagai orang yang sudah berkali-kali khatam, memahami dengan tafsir, dan menghapalkan.
[ltr]Salah satu kalimat Ayesha yang paling saya ingat sampai hari ini adalah:
[hr]
[ltr]Begitulah. Muslim Indonesia lebih Islam dibandingkan muslim yang ada di negara-negara Islam. Muslim Indonesia lebih paham isi kandungan Al-Qur'an dibandingkan muslim yang ada di Arab. Entah apa motivasinya mendewakan Al-Qur'an sedemikian rupa, hingga jatuhnya malu-maluin seperti ini. Seolah-olah memaksa dunia untuk mengakui kebenaran Al-Qur'an. Kalau benar jelas ada, tidak masalah. Malah lebih bagus, ya kan? Islam akan memiliki umat yang malas-malas alias tidak mau belajar dan merasa semakin superior karena memiliki kitab suci yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
[ltr]Sudah ya, basa-basinya. Kita kembali ke pertanyaan di atas.
[ltr]Apakah klaim sains dan teknologi benar-benar ada di dalam Al-Qur'an?

[ltr]Jawabannya adalah: "Beberapa dari ayat Al-Qur'an memang membahas tentang sains, terutama astronomi. Tentang teknologi, itu HOAX!"
[ltr]Tanpa mengurangi sedikitpun keimanan saya terhadap kitab suci manusia akhir zaman tersebut, saya mengakui kebenaran beberapa ayat Al-Qur'an baik dari kacamata sains ataupun dari sejumlah fakta yang muncul. Ingat, hanya beberapa. Salah satunya adalah tentang penemuan sungai di bawah laut.

[ltr]Penemuan tentang fenomena ini berawal ketika Jacques Yves Costeau, seorang ahli kelautan (oceanographer) dan ahli selam terkemuka dari Perancis yang melakukan penelitian bawah laut di Cenota Angelita, Mexico. Penelitian tersebut dilakukan untuk tayangan program televisi Discovery Channel.[1]
[ltr]Costeau menemukan adanya air tawar di antara air laut yang asin dan keduanya tidak bercampur. Seolah-alah ada dinding pemisah diantara keduanya. Setelah menyelam lebih dalam, ia menjumpai sungai di dasar lautan. Sungai tersebut ditumbuhi dengan pohon dan daun-daunan.
[ltr]Costeau lalu menceritakan fenomena ganjil nan menakjubkan tersebut kepada profesornya. Profesornya lalu merespon dengan memberikan 2 ayat dalam Al-Qur'an, yaitu:
[ltr]Beberapa peneliti yang melakukan penelitian pada sungai dalam laut ini menyimpulkan bahwa sungai ini terbentuk akibat fenomena Halocline. Fenomena Halocline ini adalah sebuah fenomena alam dimana yang disebut sebagai Halocline adalah sebuah zona vertikal di dalam laut.[2] Zona ini terbentuk karena pertambahan kedalaman laut yang mempengaruhi kadar garam. Perubahan kadar garam menyebabkan kepadatan air yang akhirnya menimbulkan dinding pemisah antara air laut dan air tawar. Dimana air asin memerangkap air tawar sehingga terbentuk aliran, lalu keduanya juga dipisahkan oleh dinding Halocline.
[hr]
Selanjutnya, teknologi. Kenapa saya mengatakan teknologi yang diklaim ada dalam Al-Qur'an oleh umat muslim hanya hoax? Karena ayat-ayat yang mereka klaim sebagai alat-alat canggih hanya sebuah isyarat mengingat 2/3 dari isi Al-Qur'an adalah berpikir.
[ltr]Berdasarkan tafsiran ayat, maksud dari kata "kekuatan" tak lain adalah ilmu pengetahuan. Seperti roket berbahan dasar cairan pertama di dunia yang merupakan hasil penciptaan Robert Goddard[3]yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1926, atau seperti Wright Brothers[4]yang menciptakan pesawat terbang? Roket dan Pesawat berhasil diciptakan karena peran ilmu pengetahuan.
[ltr]Dalam sejarah penemuan pesawat, memang ada seorang ilmuwan muslim abad ke-8 yang jauh sebelum Wright Bersaudara mengudara, dia sudah menerbangkan pesawat pertamanya. Dia tak lain adalah Abbas Ibn Firnas.[5]Ada beberapa yang mengatakan bahwa sang ilmuwan terinspirasi untuk menciptakan pesawat karena ayat tersebut. Benar atau tidaknya, saya tidak tahu karena belum menemukan artikel tentang ini. Tapi, terinspirasi untuk membuat pesawat dari Al-Qur'an dan pesawat sudah ada dalam Al-Qur'an adalah dua hal yang berbeda, bukan?

[ltr]Jadi, bagaimana bisa non-muslim nyolong informasi dari dalam Al-Qur'an sedangkan ayat-ayatnya bersifat implisit dan sebuah indikasi? Kita yang muslim saja harus dibantu tafsir untuk bisa memahami. Jadi, apakah benar kerja keras Leonard Kleinrock[6] dalam membangun ARPANET sudah terlebih dahulu ada dalam Al-Qur'an?
[ltr]Lebih tepatnya ini disebut dengan cocoklogi ayat. Kata kunci yang digunakan di sini adalah "angin".
[ltr]Cocoklogi ayat yang paling parah itu adalah tentang sosial media.
[ltr]Ayat yang katanya berbicara tentang sosial media ini diklaim dengan alasan; "Kan hari ini apa-apa bikin status. Sedih, senang, susah…"
[ltr]A-A-APA??? J-j-jadi ayat itu berbicara mengenai Facebook, Twitter, Instagram, Quora, dan para kerabatnya? Apakah sebaiknya kita harus menginterogasi Mark Zuckerberg[7] dalam hal ini? Mungkin saja benar ketika menciptakan Facebook dia menjadikan QS. Al-Ma'arij ayat 19-21 sebagai referensi.

[ltr]Orang-orang yang mengklaim Al-Qur'an penuh dengan sains dan teknologi, sepertinya mereka melupakan potongan ayat ini:
[ltr]Tidak akan jadi masalah jika kalian mengklaim segala sesuatunya berasal dari Al-Qur'an jika kalian adalah pencipta teknologi-teknologi tersebut. Bayangkan rasa sakit hati ilmuwan-ilmuwan ketika pencapaian besarnya disambut dengan; "Itu sudah ada dalam Al-Qur'an!"
[ltr]Kalau memang sudah ada dalam Al-Qur'an, kenapa bukan kalian saja yang menciptakan? Kalian pernah berpikir tidak dengan berkata, "Itu sudah ada dalam Al-Qur'an" merupakan bagian dari bentuk tidak menghargai pencapaian para ilmuwan?
[hr]
[ltr]Sebagai penutup,
[ltr]"Science without religion is blind and religion without science is lame."
[ltr]—Albert Einstein
[7]
[ltr]Mark Zuckerberg - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Source:https://id.quora.com/Apakah-klaim-sains-dan-teknologi-benar-benar-ada-di-dalam-Al-Quran/answer/Olivia-Marveen
Saya memiliki seorang kenalan, namanya Ayesha, seorang muslimah yang lahir dan tinggal di US. Ketika kita tergabung dalam sebuah forum diskusi bersama teman-teman muslim yang lain (beberapa dari kampus saya dan beberapa dari kampus lain), dia jadi terheran. Dia lalu berbisik, katanya: "Surat dan ayat mana dalam Al-Qur'an yang mereka maksud?"
[ltr]Dia bertanya seperti itu, bukan karena tidak pernah membaca Al-Qur'an melainkan sebagai orang yang sudah berkali-kali khatam, memahami dengan tafsir, dan menghapalkan.
[ltr]Salah satu kalimat Ayesha yang paling saya ingat sampai hari ini adalah:
[ltr]"Olive, Al-Qur'an itu adalah kitab yang benar. Benar dalam artian yang saya maksud adalah sebagai pembuktian tentang keberadaan Islam di muka bumi. Kita bisa mengetahui Islam sebagai agama yang benar datang dari Allah cukup hanya dengan mengetahui bagaimana proses turunnya Al-Qur'an. Tentang isinya, itu hanyalah sebuah sejarah, sebagai bahan bacaan untuk generasi Islam di masa depan."
[hr]
[ltr]Begitulah. Muslim Indonesia lebih Islam dibandingkan muslim yang ada di negara-negara Islam. Muslim Indonesia lebih paham isi kandungan Al-Qur'an dibandingkan muslim yang ada di Arab. Entah apa motivasinya mendewakan Al-Qur'an sedemikian rupa, hingga jatuhnya malu-maluin seperti ini. Seolah-olah memaksa dunia untuk mengakui kebenaran Al-Qur'an. Kalau benar jelas ada, tidak masalah. Malah lebih bagus, ya kan? Islam akan memiliki umat yang malas-malas alias tidak mau belajar dan merasa semakin superior karena memiliki kitab suci yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
[ltr]Sudah ya, basa-basinya. Kita kembali ke pertanyaan di atas.
[ltr]Apakah klaim sains dan teknologi benar-benar ada di dalam Al-Qur'an?
[ltr]Jawabannya adalah: "Beberapa dari ayat Al-Qur'an memang membahas tentang sains, terutama astronomi. Tentang teknologi, itu HOAX!"
[ltr]Tanpa mengurangi sedikitpun keimanan saya terhadap kitab suci manusia akhir zaman tersebut, saya mengakui kebenaran beberapa ayat Al-Qur'an baik dari kacamata sains ataupun dari sejumlah fakta yang muncul. Ingat, hanya beberapa. Salah satunya adalah tentang penemuan sungai di bawah laut.
[ltr]Penemuan tentang fenomena ini berawal ketika Jacques Yves Costeau, seorang ahli kelautan (oceanographer) dan ahli selam terkemuka dari Perancis yang melakukan penelitian bawah laut di Cenota Angelita, Mexico. Penelitian tersebut dilakukan untuk tayangan program televisi Discovery Channel.[1]
[ltr]Costeau menemukan adanya air tawar di antara air laut yang asin dan keduanya tidak bercampur. Seolah-alah ada dinding pemisah diantara keduanya. Setelah menyelam lebih dalam, ia menjumpai sungai di dasar lautan. Sungai tersebut ditumbuhi dengan pohon dan daun-daunan.
[ltr]Costeau lalu menceritakan fenomena ganjil nan menakjubkan tersebut kepada profesornya. Profesornya lalu merespon dengan memberikan 2 ayat dalam Al-Qur'an, yaitu:
[ltr]"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing." (QS. Ar-Rahman: 19-20)
[ltr]"Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi." (QS. Al-Furqan: 53)
[ltr]"Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi." (QS. Al-Furqan: 53)
[ltr]Beberapa peneliti yang melakukan penelitian pada sungai dalam laut ini menyimpulkan bahwa sungai ini terbentuk akibat fenomena Halocline. Fenomena Halocline ini adalah sebuah fenomena alam dimana yang disebut sebagai Halocline adalah sebuah zona vertikal di dalam laut.[2] Zona ini terbentuk karena pertambahan kedalaman laut yang mempengaruhi kadar garam. Perubahan kadar garam menyebabkan kepadatan air yang akhirnya menimbulkan dinding pemisah antara air laut dan air tawar. Dimana air asin memerangkap air tawar sehingga terbentuk aliran, lalu keduanya juga dipisahkan oleh dinding Halocline.
[hr]
Selanjutnya, teknologi. Kenapa saya mengatakan teknologi yang diklaim ada dalam Al-Qur'an oleh umat muslim hanya hoax? Karena ayat-ayat yang mereka klaim sebagai alat-alat canggih hanya sebuah isyarat mengingat 2/3 dari isi Al-Qur'an adalah berpikir.
[ltr]"Hai sekalian jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan." (QS. Ar-Rahman: 33)
[ltr]Berdasarkan tafsiran ayat, maksud dari kata "kekuatan" tak lain adalah ilmu pengetahuan. Seperti roket berbahan dasar cairan pertama di dunia yang merupakan hasil penciptaan Robert Goddard[3]yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1926, atau seperti Wright Brothers[4]yang menciptakan pesawat terbang? Roket dan Pesawat berhasil diciptakan karena peran ilmu pengetahuan.
[ltr]Dalam sejarah penemuan pesawat, memang ada seorang ilmuwan muslim abad ke-8 yang jauh sebelum Wright Bersaudara mengudara, dia sudah menerbangkan pesawat pertamanya. Dia tak lain adalah Abbas Ibn Firnas.[5]Ada beberapa yang mengatakan bahwa sang ilmuwan terinspirasi untuk menciptakan pesawat karena ayat tersebut. Benar atau tidaknya, saya tidak tahu karena belum menemukan artikel tentang ini. Tapi, terinspirasi untuk membuat pesawat dari Al-Qur'an dan pesawat sudah ada dalam Al-Qur'an adalah dua hal yang berbeda, bukan?
[ltr]Jadi, bagaimana bisa non-muslim nyolong informasi dari dalam Al-Qur'an sedangkan ayat-ayatnya bersifat implisit dan sebuah indikasi? Kita yang muslim saja harus dibantu tafsir untuk bisa memahami. Jadi, apakah benar kerja keras Leonard Kleinrock[6] dalam membangun ARPANET sudah terlebih dahulu ada dalam Al-Qur'an?
[ltr]"Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya. Mudah-mudahan kamu bersyukur." (QS. Ar-Rum: 46)
[ltr]Lebih tepatnya ini disebut dengan cocoklogi ayat. Kata kunci yang digunakan di sini adalah "angin".
[ltr]Cocoklogi ayat yang paling parah itu adalah tentang sosial media.
[ltr]"Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan dia jadi kikir." (QS. Al-Ma'arij: 19-21)
[ltr]Ayat yang katanya berbicara tentang sosial media ini diklaim dengan alasan; "Kan hari ini apa-apa bikin status. Sedih, senang, susah…"
[ltr]A-A-APA??? J-j-jadi ayat itu berbicara mengenai Facebook, Twitter, Instagram, Quora, dan para kerabatnya? Apakah sebaiknya kita harus menginterogasi Mark Zuckerberg[7] dalam hal ini? Mungkin saja benar ketika menciptakan Facebook dia menjadikan QS. Al-Ma'arij ayat 19-21 sebagai referensi.
[ltr]Orang-orang yang mengklaim Al-Qur'an penuh dengan sains dan teknologi, sepertinya mereka melupakan potongan ayat ini:
[ltr]"...dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit." (QS. Al-Israa’ :85)
[ltr]Tidak akan jadi masalah jika kalian mengklaim segala sesuatunya berasal dari Al-Qur'an jika kalian adalah pencipta teknologi-teknologi tersebut. Bayangkan rasa sakit hati ilmuwan-ilmuwan ketika pencapaian besarnya disambut dengan; "Itu sudah ada dalam Al-Qur'an!"
[ltr]Kalau memang sudah ada dalam Al-Qur'an, kenapa bukan kalian saja yang menciptakan? Kalian pernah berpikir tidak dengan berkata, "Itu sudah ada dalam Al-Qur'an" merupakan bagian dari bentuk tidak menghargai pencapaian para ilmuwan?
[hr]
[ltr]Sebagai penutup,
[ltr]"Science without religion is blind and religion without science is lame."
[ltr]—Albert Einstein
Catatan Kaki
[4]
[ltr]Wright Bersaudara - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[left][5]
[ltr]Abbas bin Firnas - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[left][6]
[ltr]Leonard Kleinrock - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[ltr]Wright Bersaudara - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[left][5]
[ltr]Abbas bin Firnas - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[left][6]
[ltr]Leonard Kleinrock - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[7]
[ltr]Mark Zuckerberg - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Source:https://id.quora.com/Apakah-klaim-sains-dan-teknologi-benar-benar-ada-di-dalam-Al-Quran/answer/Olivia-Marveen
Diubah oleh politickntricks 22-08-2019 10:33
0
1.9K
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan