kelayan00Avatar border
TS
kelayan00
Indonesiaku, Yang Merusak Engkau, Pergi Aja Sono .... !
sumber kaskus

Cinta di antara Gugusan Nusantara

sumber kaskus


Halo, gansis, jumpa lagi sama gw, Kelayan00. Gw juga pengen menulis tentang Indonesia. Tentang  kebanggaan menjadi rakyat Indonesia, tentang kecintaan terhadap Indonesia. Juga .... tentang kekhawatiran akan wajah Indonesia di masa akan datang.

Bumi Indonesia memang sangat subur. Berbagai macam jenis rempah, jenis sayur, jenis buah, bisa ditanam dengan sangat mudah. Begitu suburnya, dulu orang Arab pernah berkata, "Di Indonesia, tongkat ditanam jadi pohon, tapi di negara ane, pohon ditanam jadi tongkat."


Indonesia juga terkenal akan kerukunan penduduknya. Satu sama lain bisa saling menghormati. Saling menghargai. Meski berbeda suku, agama dan ras. Mereka bisa tetap satu, Damai dalam bingkai NKRI.

"NKRI Harga Mati .... !"

Sebuah Kalimat yang sangat sakti. Sebuah kalimat mampu menggetarkan musuh-musuh yang ingin mengganggu keutuhan wilayah Indonesia. Sebuah kalimat yang mampu mengobarkan semangat untuk terus menjaga kerukunan dan keutuhan Indonesia. Sebuah kalimat yang tertanam kokoh di jiwa para prajurit, para TNI, yang bersedia mengorbakan jiwa dan raga. Sebuah kalimat yang seharusnya juga kita miliki, sebagai anak bangsa, sebagai putra ibu pertiwi.


Gansis, bapak gw memang bukan serorang prajurit, bukan seorang pejuang. Bapak gw lahir tahun 1943. Waktu kemerdekaan bapak gw masih anak-anak. Tapi, ketika terjadi peristiwa Gerakan 30 September tahun 1965, bapak gw ikut  menumpas pengikut-pengikut PKI yang ada di daerah. Bapak gw sering ceritakan peristiwa itu.

PKI yang ada di bawah memang tidak melakukan perlawanan secara terang-terangan. Mereka menggunakan cara halus. Setiap mushala dan mesjid, air tempat wudhu, sumur, kolam dan tempat penampungan dimasukan racun.


Bapak gw bersama pemuda-pemuda waktu itu ikut menumpas pengikut-pengikut PKI yang ada dibawah. Beliau jual kambing untuk pergi ke suatu tempat, untuk meminta jalinyang sudah dirajah oleh kyai sebagai senjata. Jalin tersebut jika dipukulkan ke pengkikut PKI seketika tubuhnya menjadi lemes.

Berkat persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia, PKI pun bisa ditumpas hingga ke pengikut paling bawah.


Bapak gw ikut berjuang mempertahankan keutuhan NKRI. Dan gw sebagai anaknya, juga akan terus berjuang menjaga NKRI, meski tentu dengan cara yang berbeda. Dengan cara yang gw mampu.

Indonesiaku, aku bangga menjadi rakyatmu. Jika suatu saat engkau membutuhkanku, aku siap berjuang untuk membelamu. Seperti yang pernah dilakukan bapaku dulu, rela menjual kambing hanya untuk mencari senjata yang bisa menumpas PKI.


Indonesiaku, gw mulai khawatir dengan wajahmu. Perlahan namun pasti, wajamu mulai rusak.

Hutan lindung ditebang. Gunung yang di dalamnya ada tambang dikorek. Isinya dikuras habis. Danau yang sangat luas dan dalam pun terbentuk. Danau yang airnya sangat jernih namun beracun. Ikan tidak ada yang sanggup hidup. Diminum pun akan sakit perut. Danau yang sama sekali tidak bisa lagi dimanfaatkan, jumlahnya ratusan ribu hektar, tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia.


Kemudian, jika di dalam perut gunung tersebut tidak ada tambang, hutannya juga tetap dibabat habis. Lalu ditanam kelapa sawit. Jumlahnya juga tak jauh beda. Ratusan ribu hektar. Juga tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia.

Kelapa sawit memang komoditi yang mendatangkan duit yang berlimpah. Baik bagi negara atau pun bagi pemiliknya. Tapi duit yang didapatkan tidak sebanding dengan kerusakan yang akan ditinggalkan.

Petani yang diajak kerja sama untuk menanam kelapa sawit ditanah pertaniannya pernah cerita, mereka sangat menyesal. Kelapa sawit yang ditanam ternyata merusak tanah mereka. Sementara hasil yang didapat tidak sesuai dengan janji yang digembar-gemborkan diawal. Harga kelapa sawit anjlok, katanya. Pembagian yang diterima petani pun tidak cukup menutupi kebutuhannya.


Kelapa sawit merusak bumi Indonesiaku.

Indonesiaku, berbeda-beda tapi tetap satu. Rukun dan damai.

Disadari atau tidak, kerukunan dan kedamaian mulai terusik sejak beberapa tahun terakhir ini. Karena kekuasaan, dengan dalih ingin memperbaiki Indonesia, berbagai cara dilakukan. Isyu sara dihembuskan. fitnah-fitnah keji dilancarakn.

Kebencian pun tertanam di jiwa orang-orang yang termakan rayuan.

Gejolak lalu terjadi di mana-mana. Saling hina, saling ejek, saling caci. Tidak hanya di dunia maya, di dunia nyata pun sering terjadi. Demo, bentrok dan korban pun tidak bisa dihindari.

Merekalah musuh yang merusak wajah Indonesiaku. Para konglomerat yang hanya memikirkan duit semata. Tidak peduli dengan bumi Indonesia ratusan tahun kedepan. Tanah Indonesia akan habis. Yang tersisa hanyalah danau-danau dan akar-akar kelapa sawit. Juga para politisi, kerukukanan


Begitu pula dengan kerukunannya. Akan terus dikikis habis hanya untuk kepentingan mengambil alih kepemimipinan.

Tidak hanya konglomerat, Pengusaha, politisi, organisasi kemasyarakatan, bahkan kyai juga ada. Setiap ceramah isinya lebih banyak pada hasutan, menanamkan kebencian pada kelompok lain. Merekalah yang merusak wajah Indonesiaku. Wajah Indonesiaku yang subur dan indah. Wajah Indonesiaku yang penduduknya rukun dan damai.

Indonesiaku, yang merusak engkau, pergi aja sono. Pergi dari Indonesiaku .... !!!
Diubah oleh kelayan00 09-08-2019 03:03
Surobledhek746
94n
alizazet
alizazet dan 2 lainnya memberi reputasi
3
964
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan