Siapa sih gue? Kenapa gue gak kayak dia?

Banyak dari kita nih gan yang masih senang membanding-bandingkan kehidupan kita dengan orang lain. Dalihnya sih untuk motivasi supaya bisa jadi orang yang lebih "baik" lagi. Tapi praktiknya bukannya termotivasi kita malah jadi berkecil hati.
Kenapa demikian? Kadang, ketika kita terlalu asyik membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain, kita lupa bahwa tiap orang diciptakan dengan karakter, bakat, dan keunikannya masing-masing gan.
Contohnya gue sendiri, gue punya temen yang gue bilang lebih baik dari gue gan. Hobinya membaca, wawasannya luas, dia juga tipe orang yang serius, bisa memahami suatu hal baru dengan baik secara cepat.
Sedangkan gue? Gue bukan orang yang senang membaca buku, wawasan yang gue miliki pun biasa saja, tingkat pemahaman gue juga kurang. Disitu gue selalu berkata pada diri gue, gue harus bisa seperti dia.

Setelah itu, gue mulai merubah hal-hal yang ada pada diri gue gan. Gue mulai rajin membaca buku, belajar mendengarkan orang lain untuk melatih pemahaman gue, menjadi orang yang lumayan serius. Tapi lambat laun, gue merasa, ini bukan diri gue.
Alih-alih termotivasi untuk berubah, gue justru jenuh dan terus berkecil hati ketika membandingkan diri gue dengan teman-teman yang lain. Rasanya, seolah perubahan yang sudah gue lakukan tak pernah menemui kata cukup.

Sampai pada satu waktu, teman gue datang kepada gue, dia berkeluh kesah sampai menangis, saat itu hal yang bisa gue lakukan adalah menghiburnya dengan candaan "receh" khas gue hingga akhirnya dia bisa tertawa dan mulai tersenyum kembali.
Di situ dia bilang bahwa, dia hanya menyampaikan keluh kesahnya pada gue, ketika gue tanya kenapa, dia hanya menjawab, "kamu tau cara membuat orang tersenyum, dan itu yang gua butuhkan saat ini." Dari situ gue sadar.
Bukan tanpa sebab Tuhan menciptakan gue dengan segala hal yang ada pada diri gue, coba bayangkan, ketika gue benar-benar berubah menjadi seperti teman gue di luar sana, mungkin hal yang akan gue lakukan waktu itu, justru menceramahi dan memberi solusi dengan perspektif pribadi.
Itu salah satu contohnya, mungkin dari sini kita bisa belajar bahwa tidak ada hal yang Tuhan ciptakan tanpa sebab, saat kita lahir ke dunia ini, Tuhan sudah memberi bakat, karakter dan keunikan sesuai peran kita kelak.
Dan ketika kita melihat suatu perbedaan dengan kehidupan orang lain, jadikan itu sebagai cara kita untuk belajar arti "saling melengkapi" bukan sesuatu yang malah dijadikan perbandingan dan tolok ukur.

Intinya sih buat kalian semua, jangan pernah ingin jadi seperti orang lain. Lakuin hal positif yang ada di diri kalian semua. Enjoy aja men, setiap orang pasti punya jalannya sendiri, peace✌️