Saya sendiri tidak tau, mengapa banyak orang ingin dan bangga jika bisa memamerkan koleksi binatang yang diawetkan di rumahnya, apalagi kalo jenis binatang itu sebagai binatang yang dilindungi atau bahkan nyaris punah.



Dan tidak hanya itu, bahkan binatang peliharaanpun yang bisa kita lihat sehari-hari menjadi sasaran sebagai produk hiasan semata. Saya pun berpikir, apakah seperti ini kehidupan para manusia yang menganggap penguasa dari para binatang, sehingga dapat melakukan apa saja terhadap binatang atau mungkin sayanya saja yang melihat binatang sebagai sesama makhluk yang harus dijaga dan disayangi (binatang aja ane jaga dan sayangi, apalagi ente sebagai sesama manusia yang berlainan jenis. Jadi curcol deh....)



Apakah dengan memajang binatang yang sudah punah atau dilindungi, menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka yang memilikinya ? Dan apakah dengan memajang koleksi binatang, maka status mereka sebagai seorang pemburu atau mempunyai uang berlebih dapat diakui ? Apalagi kalau memajang binatang yang sudah punah maupun dilindungi di rumah.



Kampanye dari para pencinta binatang atau badan khusus yang berhubungan dengan setiap species binatang sudah ramai bahkan selalu gencar dilakukan, namun angka kematian akibat pemburuan liar dan penganiayaan terhadap binatang tetap tinggi.
Apakah para pemburu itu sengaja untuk memusnahkan setiap spesies binatang yang ada atau hanya sebatas kepuasan semata ?



Salah satu teman pemburu, seringkali menggunakan "hukum dibunuh atau membunuh" sebagai alasan pembenaran dari setiap kegiatan yang dilakukannya yakni berburu binatang atau istilah kasarnya adalah membunuh binatang.

Lalu ketika saya bertanya apakah binatang itu untuk dimakan ? Ternyata jawabannya adalah tidak. Jadi binatang itu ditinggal dan dibiarkan mati secara perlahan-lahan, membusuk dan melebur dengan tanah.
Beberapa kali, dia juga bilang bahwa dia baru saja menembak binatang rusa yang sedang hamil karena dia tidak tau sasarannya telah mengenai binatang yang tidak hanya 1 nyawa tapi juga beberapa janin yang ada di dalam perutnya.

Apakah para pemburu itu juga memikirkan bahwa binatang yang ditembak itu adalah induk yang sedang mencari makan bagi anak-anaknya ?


Akhirnya sebagai penutup, saya berkeyakinan bahwa hidup itu selalu ada sebab dan akibat. Apa yang kita lakukan terhadap binatang akan berakibat pula dalam kehidupan kita sendiri.
Berdoalah bagi para pemburu bahwa hal itu tidak berlaku bagi diri anda dan keluarga anda. Dan berdoa pulalah bahwa rekarnasi tidak pernah ada.



Sumber foto : google

Bonus :