agungdar2494Avatar border
TS
agungdar2494
Melukis Kerinduan
Rindu Sedikit Saja

Spoiler for Poem-Pic:


Bersama angin malam ini
Kusematkan rindu padamu
Kasat mata memang
Namun ini senyata bintang di langit yang kupandang malam ini

Bersama sayup air langit terjatuh
Menyemai, membekas, dan menguap
Sebentar sekaligus selamanya
Aku merindukanmu

Sudah kubilang
Tak usah menunggu hujan reda
Tak ditunggupun kau akan tau bila saatnya
Mungkin masih lama, mungkin sebentar lagi namun nanti pasti menjadi akan

Bersama larik berantakan ini
Kuselimuti rindu
Setelah kuperlihatkan kepada engkau sebentar
Rinduku sedikit saja

Bersama angin malam ini
Kusematkan rindu padamu
Kasat mata memang
Namun ini senyata bintang di langit yang kupandang malam ini


Bersama sayup air langit terjatuh
Menyemai, membekas, dan menguap
Sebentar sekaligus selamanya
Aku merindukanmu


Sudah kubilang
Tak usah menunggu hujan reda
Tak ditunggupun kau akan tau bila saatnya
Mungkin masih lama, mungkin sebentar lagi namun nanti pasti menjadi akan


Bersama larik berantakan ini
Kuselimuti rindu
Setelah kuperlihatkan kepada engkau sebentar
Rinduku sedikit saja



Rindu Biasa Saja


Aku merindukanmu biasa saja
Sebelum langit jingga merah


Rumah 

Kadang aku lelah
Ingin pulang
namun lagi lupa
bahwa kau disana


Sedang aku disini
bagaimana pulang
jika kau adalah rumah
dan kau masih jauh disana.


Aku tidak sakit jiwa

Hujan, dingin, hampa
Kututup mataku sebentar, ada kamu


Tenang, aku tidak sakit jiwa
Hanya sedikit merindukanmu.


Pisah kembali.


Hari ini jadwal kita bertemu
Oh maaf, aku lupa lagi


Jadwal kita adalah bulan lalu
Hari ini kita terpisah kembali.


Pilihan

Kau tau bahwa rindu laksana kata yang kau tulis di bibir pantai
membekas namun tak terlihat
meski kau tulisi berulang
berulangkali juga akan hilang


Mungkin kau coba untuk berhenti
seolah berhenti tersedia sebagai pilihan.



Jatuh

Baru kali ini aku merasakan jatuh yang tak sakit
Bagaimana bisa?

Aku jatuh berkali-kali, malah senyum sendiri yang kudapati
Aku bahagia terjatuh kali ini
Jatuh, yang mungkin karunia
Jatuh, yang ingin kuulangi
setiap hari, hingga tua.


Bagaimana bisa?

Paragraf tanpa koma

Kita adalah dua 
yang terpisah spasi hendak menjadi satu

kau ada dalam paragraf kedua
sedang aku pada paragraf pertama

setiap paragraf semoga tanpa koma
karena kita ada di paragraf ketiga

tiga paragraf satu cerita
kita.

Tenggelam

Aku merindukan
engkau yang sering tersipu
memalingkan wajahmu dariku
diam-diam bersemu merah

Aku merindukan
engkau yang menopang dagu pada tangan
sesekali melirik handphone, seseekali melirik aku (?)
kau yang bingung, aku yang diam

Kendati diam, aku merasa dalam kenyamanan yang luar biasa
cukup kau disampingku, kita tak perlu melakukan apa-apa

Kau tau?
bahwa, Jika setiap hujan maka aku merindukanmu
Hari ini harusnya aku sudah tenggelam.



Quote:


Quote:


Quote:
Diubah oleh agungdar2494 11-11-2019 06:31
khodijahsiti92
febrianaryna
Maryati040
Maryati040 dan 34 lainnya memberi reputasi
35
5.6K
78
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan