Rapunzel.iciousAvatar border
TS
Rapunzel.icious
Masih Ada yang Ingin Bersekolah, tetapi Ditolak Sekolah


Sekolah itu menyenangkan. Kita bisa belajar banyak hal, memiliki banyak teman, dan berbagai pengalaman lain yang hanya bisa ditemukan di bangku sekolah. Sayangnya, di negara kita tercinta ini, masih ada anak-anak yang tidak bisa belajar dengan sang pahlawan tanpa tanda jasa di ruang kelas yang baik.


Pict source

Sedikit berbagi pengalaman. Gue pernah membantu mengajar di sekolah gratis yang ada di bawah naungan sebuah LSM. Siapakah anak-anak yang bersekolah di sana? Mereka adalah anak-anak yang hidup di jalan. Ada yang sehari-hari bekerja menjajakan kopi di pinggir jalan, mengamen, memungut barang rongsokan, dan ada pula pekerjaan yang lebih elit: pengantar orang yang mencari PSK.

Mereka ingin sekolah, tetapi mereka tidak diterima di sekolah manapun.


Kenapa? Begini faktanya.
Anak-anak yang tinggal di jalanan rentan dengan kebiasaan sosial yang buruk. Misalnya, anak laki-laki memiliki piercingdi telinga, lidah, dan atau bibir. Contoh lain, anak-anak memiliki tatoo. Apakah ada sekolah yang menerima anak dengan keadaan seperti itu?

Nyatanya, tidak ada. Apalagi sekolah negeri. Oke lah, tatoo bisa dihapus even with the hard way, apalagi cara yang murah meriah. Bagaimana dengan tindikan? Itu akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat daging menyatu kembali. Ketika anak-anak tersebut mulai berpikir bahwa mereka perlu sekolah, keadaan mereka tidak mendukung. Belum lagi biaya di luar dana bantuan pemerintah yang tetap saja harus ditanggung oleh orang tua mereka, misalnya biaya transportasi dan ATK untuk memenuhi tugas sekolah.


Pict source

Keinginan mereka untuk bersekolah cukup tinggi. Mereka berharap dengan bersekolah, minimal bisa meningkatkan taraf hidup keluarga. Mereka berpikir bahwa dengan memegang ijasah, akan bisa memiliki pekerjaan yang lebih baik. Sayangnya, fasilitas sekolah gratis yang didirikan memang tidak seistimewa sekolah negeri. Banyak kekurangan yang terlihat sangat signifikan. Hingga akhirnya, sekolah itupun ditutup karena tidak menemukan donatur. Padahal, adanya donatur sangat berguna ketika para siswa harus mengikuti ujian nasional. Eh, berbayar, ya? Yes, Baby, we still pay.

Untuk mengikuti ujian nasional, hal yang harus dilakukan adalah menginduk kepada sekolah negeri. Hal ini dikarenakan sekolah tidak memiliki SK. Untuk mengurus SK, banyak syarat yang tidak bisa dipenuhi layaknya sekolah formal.


Pict source

Masih adanya diskriminasi yang tercipta karena strata sosial, membuat banyak orang yang kurang mampu lebih memilih untuk tidak bersekolah. Belum lagi mindset tentang anak nakal yang membuat banyak anak berhenti sekolah padahal masih ingin menimba ilmu.

Ketika sekolah gratis tersebut ditutup, ada banyak harapan di benak gue tentang wajah pendidikan di negara ini.

Quote:



Pict source

Masih banyak harapan-harapan lain. Intinya, mari dorong perkembangan pendidikan di Indonesia agar bisa tumbuh merata dari Sabang sampai Merauke.

emoticon-kucing
iissuwandi
lina.wh
cattleyaonly
cattleyaonly dan 25 lainnya memberi reputasi
26
2.4K
78
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan