l13skaAvatar border
TS
l13ska
Cinta Monyet Dan Pramuka


Bulan Agustus adalah bulan paling spesial dalam hidupku. Selain terdapat hari kemerdekaan negeri tercintaku Indonesia. Pada tanggal 14 selalu diperingati sebagai hari Pramuka Sedunia. Setiap bulan ini mengingatkan aku akan sebuah kenangan tentang Pramuka.

Sebuah kenangan akan momen terpenting dalam garis kehidupanku. Ada banyak hal yang membuatku selalu teringat kenangan masa kecil. Masa dimana aku dan kawan-kawan menghabiskan usia kanak-kanak kami dengan penuh banyak tawa.


Picture: Maxmanroe.com


Dua puluh tahun yang lalu saat untuk pertama kalinya aku kenal dengan kebenaran cinta. Dua puluh tahun lalu karena Pramuka-lah aku sadar bahwa cinta itu bisa disalah tafsirkan. Cinta bisa menjadi sebuah kekuatan dan bisa menjadi kelemahan seseorang.

Namanya Romi, cowok yang hampir lima tahun lebih sudah sekelas denganku. Awal mula aku dan sahabatku Ane sering mengoloknya dengan rambut durian. Tapi keberadaannya dan nama cinta baru kusadari saat semua teman wanita mulai membicarakan tentang pacar dan gebetan. Agh lucu sekali masa itu emoticon-Kiss

Romi terkenal pendiam diantara teman-teman cowok yang lain. Diamnya itulah yang membuat tumbuh sebuah rasa yang terus menggeliat dari sanubari ini. Apa yang kala itu kusebut cinta muncul dari dalam benak dan hatiku. Teman-teman membenarkan saja bahwa perasaan itu adalah cinta.

Tak ayal, sejak itu aku suka mencari tahu dimana dan sedang apa Romi. Aku juga jadi sering memandangi Romi hingga akhirnya beberapa kawan mulai menggodaku. Kawan-kawan mulai ramai berpikiran dan bergosip bahwa aku ada hati dengan Romi.

Bulan Agustus 1998, sudah di depan mata. Pak Naseri, wali kelas lima sudah mengumumkan akan diadakan latihan Pramuka setiap sore. Iya latihan, sekolah kami belum mewajibkan Pramuka kala itu. Latihan Pramuka hanya diadakan setiap akan mengikuti event saja.

Pak Naseri pun menunjuk kelas kami untuk mengikuti kegiatan PERSAMI (Perkemahan Sabtu Minggu) dan lomba Pramuka. Saat itu, aku ditunjuk untuk menjadi ketua regu mawar. Hampir seminggu lebih setiap pulang sekolah aku beserta kawan-kawan mengikuti latihan yamg dipimpin oleh kakak kelas 6 dan Pak Mulyono.

Setiap peserta diberi buku saku Pramuka untuk dipelajari. Beberapa kawan mulai giat berlatih dan mempelajari buku saku tersebut. Tak terkecuali aku. Masih teringat dalam benakku saat aku berusaha keras menghafal isi dari buku saku. Mulai dari apa itu Pramuka, cara berbaris yang benar, cara mendirikan tenda, simpul-simpul pramuka, dasa darma pramuka, mordse dan masih banyak lagi.

Diluar perkiraan, seminggu yang melelahkan karena latihan rutin pasca pulang sekolah. Latihan yang menguras tenaga dan pikiran serta menyita banyak waktu kami. Tersiar sebuah kabar yakni Romi tak jadi mengikuti kegiatan Persami.

Kawan-kawan sudah ramai membicarakan perihal sebab musabab ia mengundurkan diri. Terbesit sedikit kelecewaan do hatiku kala itu. Saat itu aku mulai kehilangan semangat untuk berlatih dan belajar lebih dalam tentang Pramuka.

Aku yang ditunjuk sebagai ketua regu mawar akhirnya memutuskan keluar dari tugas dan berhenti dari latihn rutin pramuka.

Quote:

Pertanyaan-pertanyaan diatas muncul.dari beberapa kawan perempuan. Aku tak menghiraukan ocehan mereka. Aku sudah memutuskan. Dan aku pun pergi tanpa kata.

Tanpa aku kegiatan Persami terus berlanjut. Kudengar Ulya terpilih jadi ketua regu menggantikan aku. Tak masalah bagiku saat itu. Bagiku tanpa Romi tak da yang membahgiakan di hati ini.

Benarkah ini cinta?

Sebuah pertanyan menyeruak dari dalam hatiku

Entah kenapa penyesalan tiba-tiba muncul tanpa sebuah komando.

"Pasti seru berkumpul bersama-sama kawan-kawan?! Memasang tenda, menghabiskan malam di depan api unggun, bersorak ramai menyanyikan lagu mars dan yel-yel Pramuka dan memecahkan simpul tali yang rumit dan jlimet."

"Agh, sayang sekali... Demi Romi yang mungkin tak pernah memikirkanku. Aku kehilangan kesempatan untuk berkembang dan maju."

emoticon-Turut Berduka


Penyesalan tak mengikuti kegiatan PERSAMI kala itu masih memggelayuti pikiranku hingga sekarang. Perasaan terhadap Romi yang entah itu cinta membuat ku mengalah untuk berkarya sebagai generasi muda. Padahal latihan-latihan dalam Pramuka secara langsung mendidik setiap generasi untuk lebih mandiri.

Malam penuh penyesalan dan meratapi kesendirian itu menyadarkanku akan makna cinta sesungguhnya. Apa yang kusebut cinta hanya perasaan sesaat yang menyesatkan itu bukan cinta tapi hanya rasa kagum saja. Tak lebih dari cinta monyet belaka. Ia monyet, akulah monyet itu yang sangat bodoh dalam memaknai cinta.

Cinta yang sesungguhnya tak kan menahan kita untuk bergerak maju dan tampil menjadi pribadi yang sukses. Cinta akan menjadi cambuk meraih cita-cita.

Setelah malam itu aku berjanji pada diri sendiri untuk aktif dalam giat Pramuka. Saat SMP aku berhasil mengikuti kegiatan persami yang diadakan OSIS. Kemudian terjun dalam ekstrakulikuler Pramuka. Sejak saat itu, kecintaan terhadap PRAMUKA semakin mendarah daging.

Sekarang, disinilah aku Pembina Pramuka SeKota Batu.
Diubah oleh l13ska 24-08-2019 18:36
DeYudi69
anasabila
tien212700
tien212700 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.8K
27
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan