Selamat Datang GanSis Semua

:terimakasih:terimakasih:terimakasih

Thread kali ini ane akan bercerita tentang permainan - permainan tradisional yang pernah ane mainkan waktu masih kecil bersama teman - teman ane. Jujur sebenernya banyak seh permainan yang dimainkan sama ane duli, cuma ane ringkas jadi empat permainan saja. Kalau mengingatnya ternyata ane pernah bahagia juga ya waktu kecil . Langsung gas sajalah.



Permainan Kelereng





Inilah permainan pertama ane yang mengingatkan bahwa masa kecil ane ternyata pernah bahagia . Permainan ini cocoknya dimainkan di tanah berpasir dan bisa dimainkan secara berkelompok atau perorangan. Sebenernya cara bermainya beragam nah tapi umumnya yang dimainkan seperti ini.



Gambar lingkaran kecil di tanah, kemudian para peserta harus meletakkan beberapa butir kelereng di dalam lingkaran tersebut. Sebenarnya gak harus lingkaran seh mau gambar segitiga, kotak, atau persegi panjang gak ada masalah, cuma memang yang umumnya itu lingkaran. Ok lanjut, setelah membuat lingkaran tersebut para peserta harus mundur satu meter sampai satu setengah meter untuk membuat garis panjang dan para peserta harus berada pada belakang garis tersebut. Setelah itu barulah para peserta melemparkan kelereng andalanya secara bergantian ke arah lingkaran yang telah dibuat tersebut. Peserta yang lemparannya paling jauh dari lingkaran maka diberi kesempatan lebih terdahulu untuk menyerah kelereng yang ada dalam lingkaran tersebut. Setiap peserta yang berhasil mengeluarkan kelereng dari lingkaran tersebut, maka kelereng tersebut menjadi miliknya. Jika peserta pertama tidak bisa mengeluarkan kelereng dari lingkaran maka dilanjutkan oleh peserta kedua, dan begitu seterusnya. Manfaat permainan ini bagi ane itu melatih konsentasi, kerjasama team dan menahan emosi tentunya kalau kalah .





Permainan Selodor





Ini dia permainan nostalgia ane yang kedua, Selodor. Sebenarnya banyak seh nama lain dari selodor ini, cuma biasanya ane di kampung menyebutnya selodor. Kalau bagi ane, permainan selodor ini cocok dimainkan di tanah berpasir dari pada halaman yang berpaving atau tanah berasalpan. Mengapa demikian ? Karena kalau jatuh sakit, serius ane . Selodor ini biasanya dimainkan dikalangan anak - anak atau remaja, tapi kalangan dewasa pun terkadang mainkannya. Ane sering memainkan permainan ini waktu SD sama anak - anak kampung atau kawan - kawan ane di sekolah. Permaian selodor ini harus dimainkan oleh 2 team, dimana 1 team bisa terdiri dari 3 sampai 7 orang. Semakin banyak orang semakin seru. Gambaran permaiannya seperti ini.



Gambar diatas merupakan permainan selodor yang dilakukan oleh 2 team yang setiap team terdiri dari 7 orang. Jadi satu team harus menjadi penjaga, team lainnya menjadi penyerang yang harus melewati setiap penjagaan team lawan. Untuk menentukan mana terlebih dahulu menjadi penjaga atau penyerang, biasanya perwakilan team melakukan suwit. Untuk team yang menjadi penjaga, garis horizontal diisi oleh 6 penjaga dan garis vertikal diisi oleh 1 orang penjaga. Nah orang yang jaga di garis vertikal harus punya stamina lebih, karena dia bakal berlari dari depan hingga belakang garis vertikal. Cara bermainnya sederhana saja, jadi semua peserta dalam team yang menyerang harus melewati semua penjagaan yang dilakukan oleh team lawan tanpa tersentuh sekalipun. Jika salah satu peserta dalam team tersebut tersentuh maka terjadi perubahan posisi antara team yang tadi menyerang berganti berjaga, dan team yang tadi menjadi penjaga menjadi penyerang. Pemenang dalam permainan ini ditentukan oleh seberapa banyak para peserta di setiap team tersebut melewati semua penjagaan.





Permainan Benteng





Permainan nostalgia ane yang ketiga yaitu Benteng. Agak ngilu seh kalau ane mengingat permainan ini, karena temen ane pernah bocor kepalanya gara - gara permainan ini . Jadi cerita singkatnya temen ane yang tergabung dalam team ane itu mau ngejar lawan yang kebetulan juga temen ane juga untuk dijadikan sandera. Nah pada saat proses kerja mengejar itu lawan tersandung batu kemudian kepala terbentur ujung kursi beton, dan ya sudah permainan berakhir dengan kita memberi tau bawa si A keluar darah kepalanya ke guru. Setelah dilakukan proses pengobatan ya syukur gak sampe dibawa ke rumah sakit cuma di UKS sekolah ane saja, dan setelah itu ane berhenti maen banteng selamanya. Kejadian itu terjadi pas kelas 5 SD.

Kembali kecerita gansis, pemainan ini membutuhkan 2 team, dimana setiap team terdiri dari beberapa orang. Setiap team harus punya tiang/pilar masing - masing untuk dijadikan benteng mereka. Seperti ini gambarnya.



Cara bermainnya seperti ini, jadi para anggota team berusaha untuk menyentuh atau menangkap lawan untuk dijadikan " tawanan ". Para pemain harus sering - sering kembali ke benteng untuk menyentuhnya karena " penawan dan yang " tertawan " ditentukan dari waktu terakhir menyentuh benteng. Orang yang paling dekat waktunya dalam menyentuh benteng berhak menjadi " penawan ", bisa mengejar dan menangkap anggota lawan untuk dijadikan " tawanan ". Pemenang ditentukan dari kelompok mana yang terlebih dahulu menyentuh tiang/pilar lawan sambil berteriak " benteng ".





Permainan Patok Lele





Ini dia permaianan nostalgia ane yang keempat, Patok Lele. Kepala ane pernah benjol gara - gara pemainan ini, konyol sekali kalau diingat . Ya jadi temen ane waktu mukul kayunya itu sengaja diarahkan ke ane akhirnya kena kepala dan benjol dah . Permainan ini kalau menurut ane cocoknya di tanah lapangan. Permainan ini bisa dimainkan perorangan atau berkelompok. Idealnya seh permainan ini membutuhkan 4 sampai 8 orang cuma ane pernah main juga berdua sama temen. Jadi sebelum bermain itu kita sediakan dulu kayu ringan, atau pipa ringan lah yang satu panjang 20 cm dan yang kecil 10 cm. Kalau sudah bikin lubang kecil saja sedalam 5 cm lah. Tongkat kayu yang kecil itu diletakkan melintang di atas lubang, sedangkan tongkat yang panjang digunakan untuk mencungkil tongkat kecil tersebut sejauh mungkin. Apabila tongkat yang dicungkil tertangkap pemain lain, maka giliran pemain yang mencungkil tadi telah habis. Akan tetapi jika tidak kena atau tertangkap lawan, maka anak patok lele akan dilemparkan ke induknya atau tongkat panjang. Jika kena maka giliran pemain tersebut habis atau digantikan pemain lain. Peserta yang berkesempatan memukul carannya, anak patok lele ditaruh ke dalam lubang dalam posisi tertidur kemudian pukul dengan tongkat panjang sampai memantul ke atas lalu dipukul sejauh mungkin. Apabila pemukul dapat melakukan pukulan sempurna sebanyak 2 kali, maka nilainya dikalikan 2 kali lipat. Tapi jika anak patok tertangkap lawan maka semua nilai yang dihasilkan diambil oleh tim lawan. Nilai dihitung menurut jarak antara anak patok lele yang jatuh dengan lubang awal dan diukur dengan tongkat yang panjang.



GIF

Itulah tadi beberapa permaian tradisional jaman dulu yang pernah ane mainkan. Kalau meningatnya ane jadi pengen ketawa sendiri. Terima kasih buat para pembaca yang telah mampir di thread ane ini. Sampai jumpat di thread ane selanjutnya.

GIF