- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kebakaran di Gunung Ciremai, Empat Jalur Pendakian Ditutup


TS
anarchy0001
Kebakaran di Gunung Ciremai, Empat Jalur Pendakian Ditutup
Quote:
Kebakaran di Gunung Ciremai, Empat Jalur Pendakian Ditutup
CNN Indonesia | Kamis, 08/08/2019 13:32 WIB


Jakarta, CNN Indonesia -- Kebakaran hutan di wilayah Blok Gua Walet, Taman Nasional Gunung Ciremai yang berada di Desa Babakan Mulya, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, terjadi pada Rabu (7/8) sekitar pukul 13.00 WIB.
Pihak Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) resmi mengeluarkan pengumuman penutupan sementara untuk semua jalur pendakian akibat kebakaran di dekat puncak Ciremai tersebut.
Pengumuman tersebut dikeluarkan melalui surat bernomor PG.18/T.33/TU/KSA/8/2019 tentang penutupan jalur pendakian Taman Nasional Gunung Ciremai.
"Sehubungan dengan terjadinya kebakaran hutan di sekitar Blok Goa Walet pada Rabu, 7 Agustus 2019 pada pukul 13.00 WIB, dengan ini Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) menutup kegiatan pendakian untuk umum pada empat jalur pendakian Gunung Ciremai," demikian bunyi pengumuman yang dikeluarkan Kepala BTNGC, Kuswandono, Kamis (8/8).
Keempat jalur tersebut, yaitu jalur Apuy (Kabupaten Majalengka), Palutungan, Linggajati, dan Linggasana (Kabupaten Kuningan). Penutupan dilakukan sejak tanggal 7 Agustus 2019 sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan.
Dia mengimbau, bagi pendaki yang sudah melakukan booking online, dapat mengonfirmasi kepada pengelola untuk dilakukan pengembalian dengan melampirkan bukti booking dan transfer.
Sementara itu, Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Provinsi Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu mengatakan, sekurangnya 33 pendaki di jalur Apuy berhasil dievakuasi atas kebakaran tersebut..
"Pendaki jalur Apuy sebanyak 33 orang, telah berhasil dievakuasi pada pukul 01.25 WIB," kata Budi saat dikonfirmasi.
Sementara, 23 pendaki lainnya dari jalur Palutungan masih dalam proses evakuasi.
Budi menyebutkan kondisi terkini api masih menyala dan menyebar ke arah utara. Adapun personel yang terlibat sebanyak 84 orang dari tim gabungan. Jalur pemadaman akan dilakukan dengan menggunakan empat jalur yakni jalur Apuy (Pos Utama), Sadarehe, Cikaracak, dan Bantaragung.
"Tim gabungan naik dalam rangka pemadaman dan pengiriman logistik pada 8 Agustus 2019 Pukul 07.00 WIB," ujarnya.
Sampai saat ini, luasan daerah yang terbakar di puncak Gunung Ciremai mencapai 308 hektar.
Upaya yang telah dilaksanakan Pusdalops PB BPBD Provinsi Jawa Barat antara kain berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, TNGC, dan BNPB. BPBD Kuningan juga sudah melakukan koordinasi dengan TNGC dan BPBD Majalengka serta Pemantauan di Jalur Palutungan.
Kawasan hutan di Gunung Ciremai sendiri pernah terjadi kebakaran pada tahun lalu. Saat itu, kebakaran belum padam hingga lebih dari dua pekan.
Quote:
Puncak Gunung Ciremai Kebakaran, Seluruh Jalur Pendakian Ditutup
Sudirman Wamad - detikNews
Kamis 08 Agustus 2019, 12:13 WIB


Kuningan - Kebakaran melanda kawasan puncak Gunung Ciremai, tepatnya di Pos Gua Walet ketinggian sekitar 2.950 meter di atas permukaan laut (mdpl). Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) menerbitkan penutupan jalur pendakian.
Humas BTNGC Agus Yudantara mengatakan pihaknya menutup seluruh jalur pendakian ke Gunung Ciremai. "Sejak kemarin sudah kita tutup jalur pendakian di empat pos yakni pos Apuy Majalengka, Palutungan Kuningan, Linggarjati Kuningan dan Linggasana Kuningan," kata Agus kepada detikcom, Kamis (8/8/2019).
Agus mengatakan batas waktu penutupan jalur pendakian tersebut belum bisa ditentukan. "Batas waktunya belum ditentukan. Bagi pendaki yang sudah booking online silakan konfirmasi kembali ke pengelola pendakian masing-masing," katanya.
Senada disampaikan Ketua Mitra Pengelola Pendakian Gunung Ciremai (MPPGC) Pos Pendakian Palutungan Endun Abdullah. Endun mengaku belum mendapatkan informasi tentang batas waktu penutupan jalur pendakian.

"Belum tahu sampai kapan. Selama asap masih mengepul, ya akan tetap ditutup," kata Endun saat ditemui detikcom di Pos Pendakian Palutungan Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Lebih lanjut, Endun mengaku saat ini sudah ada 500 pendaki yang sudah memesan trip melalui sistem online. Namun pihaknya belum mengembalikan uang pembayaran.
"Belum kita kembalikan karena belum ada keputusan sampai kapan ditutup. Kemudian yang sudah booking ini rata-rata berangkat untuk tanggal 16 dan 17 Agustus mendatang," kata Endun.

Sebelumnya, kebakaran melanda kawasan puncak Gunung Ciremai, Jabar. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Agus Mauludin mengatakan kebakaran terjadi sejak Rabu (7/8/2019) kemarin.
"Iya, informasinya kebakaran pukul 16.00 WIB. Lokasinya di blok Gua Walet puncak Gunung Ciremai," kata Agus kepada detikcom, Kamis (8/8/2019).
Agus belum bisa memperkirakan penyebab dan kerugian akibat kebakaran hutan itu. Pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Majalengka, Badan Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), kepolisian, mitra pengelola pendakian dari sejumlah pos pendakian Gunung Ciremai (MPGC) dan masyarakat.
Quote:
Saran saya di musim kemarau ini hindari menanjak ke area gunung berapi yang sedang aktif serta gunung yang banyak sabana atau hutan kering.. 
Karena resiko kebencanaan yang tinggi serta resiko kebakaran yang tinggi di tengah suhu ekstrim..
Semoga 23 pendaki berhasil dievakuasi
Lebih lanjut, Endun mengaku saat ini sudah ada 500 pendaki yang sudah memesan trip melalui sistem online. Namun pihaknya belum mengembalikan uang pembayaran.
btw banyak juga yg sudah mau nanjak bulan ini

Karena resiko kebencanaan yang tinggi serta resiko kebakaran yang tinggi di tengah suhu ekstrim..

Semoga 23 pendaki berhasil dievakuasi

Lebih lanjut, Endun mengaku saat ini sudah ada 500 pendaki yang sudah memesan trip melalui sistem online. Namun pihaknya belum mengembalikan uang pembayaran.
btw banyak juga yg sudah mau nanjak bulan ini







danQe dan 6 lainnya memberi reputasi
7
5.7K
Kutip
50
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan