- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bisakah menulis tanpa pengetahuan dalam teori maupun cara penulisan ?


TS
storm69
Bisakah menulis tanpa pengetahuan dalam teori maupun cara penulisan ?

Tulislah apa saja.
Ciptakan hal-hal baru melalui tulisan.
Jangan biarkan letupan pikiran dan perasaan kita
dipasung dalam sebuah tema tulisan.
Biarkan pembaca yang menilai dan mengoreksi
tulisan tersebut.
(Gusti Rikarno, 2016)
Ciptakan hal-hal baru melalui tulisan.
Jangan biarkan letupan pikiran dan perasaan kita
dipasung dalam sebuah tema tulisan.
Biarkan pembaca yang menilai dan mengoreksi
tulisan tersebut.
(Gusti Rikarno, 2016)
Itu adalah kalimat yang TS pernah baca dan catat di salah satu buku kecil 3 tahun lalu tapi (maaf) lupa dari mana sumber tulisan itu berasal.
Kalo ditanya apa profesi atau gelar yang sudah ane peroleh sehingga ane berani membuat suatu tulisan, ane akan diam.
Mengapa ?
Karena ane tidak mempunyai sedikitpun kriteria yang menjadi syarat sebagai penulis.

Ane juga tidak mempunyai pengetahuan dalam teori maupun cara penulisan yang baik dan benar. Jadi ane cuma menulis berdasarkan letupan yang ada di pikiran dan perasaan tanpa terbelenggu akan kaidah-kaidah atau tema tulisan.
Bukankah menulis
adalah sebuah kreativitas
yang lahir dan berakhir dalam proses ?
adalah sebuah kreativitas
yang lahir dan berakhir dalam proses ?
Lalu pertanyaannya, apa yang dapat dijadikan bahan tulisan bila kita hanya bermain dari letupan pikiran dan perasaan saja ?

Kuncinya adalah dari apa yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari melalui apa yang kita pikirkan dan yang kita rasakan. Kelihatannya mudah, tapi justru itu tantangan selama kita mengikuti apa yang ingin kita sampaikan melalui tulisan itu. Dan jangan lupa tulisan itu harus mengandung maksud dan tujuan.
Ane ingin mengambil contoh dari kata "maksud dan tujuan" berdasarkan pengalaman yang dialami anak ane. Ketika anak ane mendapat tugas sekolah mengenai "Kecamatan". Si guru dalam hal ini si pemberi tugas bermaksud agar para siswa mencari tahu dengan bertanya atau mencari definisi terinci mengenai apa arti dan syarat-syarat dari suatu kecamatan.
Tapi bagaimana bila para siswa salah mengartikan maksud dan tujuan dari tulisan mengenai kecamatan, seperti anak ane ?
Ane melihat sendiri kesedihan anak ane yang mendapatkan nilai sangat rendah karena dia salah menafsirkan maksud dan tujuan tulisan.
Secara judul, anak ane sudah sesuai yakni "Yang saya ketahui mengenai kecamatan".
Sesuaikan ?
Tapi kisah yang disajikan anak ane justru bertolak belakang dengan konten yang diharapkan oleh si pemberi tugas. Dengan imaginasi anak-anaknya, dia menceritakan kecamatan yang angker dan setiap orang takut untuk datang ke kecamatan itu.

Jadi intinya, mari ciptakan hal-hal baru melalui tulisan.
Yang penting, tulisan kita bukan untuk menyinggung pihak-pihak tertentu atau merubah sesuatu yang benar menjadi salah, atau sebaliknya.
Mari terus berkarya melalui tulisan
sampai kita bernapas dengan kata-kata
dan biarlah kata yang berbicara.
sampai kita bernapas dengan kata-kata
dan biarlah kata yang berbicara.
Diubah oleh storm69 08-08-2019 16:02
0
708
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan