Quote:
Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta menyatakanpertumbuhan ekonomi ibu kota hanya mampu mencapai 5,71 persen pada kuartal II 2019 kemarin.
Pertumbuhan tersebut anjlok jika dibandingkan kuartal I 2019 yang masih bisa mencapai 6,25 persen.
Meskipun anjlok, Direktur Eksekutif Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Hamid Ponco Wibowo dalam pernyataannya Senin (5/8) kemarin menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut masih lebih tinggi dari nasional.
Pasalnya, pertumbuhan ekonomi nasional hanya mampu mencapai 5,05 persen pada kuartal II kemarin. Ia mengatakan penurunan kinerja pertumbuhan ekonomi Jakarta tersebut salah satunya disebabkan oleh penurunan kinerja beberapa komponen pertumbuhan. Salah satunya, kinerja ekspor yang melamban 5,44 persen.
Selain itu, penurunan kinerja pertumbuhan juga disebabkan oleh kinerja Penanaman Modal Tetap Bruto yang melamban 3,13 persen.
"Penurunan juga terjadi karena lebih terbatasnya aktivitas pembangunan infrastruktur di DKI Jakarta," katanya dalam pernyataan tersebut.
Beruntung, di tengah perlambatan kinerja dua komponen tersebut, ekonomi Jakarta masih diselamatkan oleh kinerja konsumsi rumah tangga yang masih berhasil tumbuh 6,15 persen secara tahunan.
Pertumbuhan ekonomi Jakarta juga terselamatkan oleh konsumsi pemerintah yang masih tumbuh 34,61 persen. "karena adanya peningkatan realisasi THR untuk aparatur sipil negara (ASN)," katanya.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi...ign=cmssocmed
jelas la investor malas invest krn ad jkt58 dekil pengangguran dan bau tai yg rasis,bodoh dan ga bs kerja SDM ny ga berkualitas
trus ada gabener tolol yg nutup kali pake waring ,ama tukang tepu ktny stop reklamasi eh nerbitin IMB ktny rumah DP0 untuk UMR ternyta rusun untuk klas menengah
siapa jg yg mo bisnis ama wan abud tukang tepu
