pendapat ane mengapa tidak bermanfaat :
Kita sudah cukup lama di suguhkan perfilm-an di televisi (ada acara show,sinetron,hingga berita) yang menurut ane pribadi , kualitas selalu turun bahkan menurut ane sudah banyak yang kaum Milenial sekarang sudah beralih ke plaftrom Online (youtube , vidio.c*m)
tapi tidak bisa di pungkiri kalau per televisian tetap menjadi wadah utama untuk penyaluran informasi yang cepat hingga kepelosok negri ini ini beberapa alasan KPI tidak bermanfaat
1.Komisioner KPI
tau kah kamu komisioner KPI ada 9 orang
dan kesimbalan orang ini di pilih tiap 3 tahun sekali , tapi setiap pergantian komisioner KPI selalu ada aja masalah
Misalkan : Dugaan Mal-Administrasi , dan 9 Komisioner KPI Terpilih Dinilai Sarat Kepentingan Politis
padahal pada tahun 2016 banyak sekali calon-calon peringkat atas dalam ujian tetapi mereka tidak lulus
sedangkan beberapa calon yang lulus hingga fit dan proper test ternyata nilai nya "TERBURUK" dan semua nilainya di katrol lewat penilaian "visi-misi" dan "integritas"
Hebat kan bahkan salah satu pansel "membela" mereka dengan bilang bahwa aturan yang ada itu hanya untuk panduan saja
2.Ternyata MUI lebih tegas dari pada KPI
pasti kalian sering dengar pesbuker kan
ya pesbuker sering sekali kena teguran oleh KPI tapi
MASIH TAYANG BOSSS
Ya hingga saat ini acara tersebut masih tayang , dan paling heran nya
sangat terheran-heran
dimana-mana kalau orang kena teguran , maka makin besar juga pinalty atau sanksi dari sebuah lembaga ke pertelevisian tapi hal ini sepertinya tidak terjadi pada pesbukers
bukan nya makin besar sanksi yang di berikan, malah makin menurun atau stabil
ini stastik dari Remotivi tentang peringatan yang di dapatkan oleh beberapa acara

lalu hubungan nya ama MUI apa gan? silahkan Google "Pesbukers berhenti tayang"
yang keluar ada MUI meminta tayangan pesbukers di berhentikan , tapi sayang seribu sayang sih acara nya MASIH ADA ,sebenernya bukan acara ini saja yang menurut ane buruk , banyak sekali
Noted: text di atas cukup banyak di ambil sumber nya dari remotivi
nah sekarang sebagian besar hasil keluh kesah ane
3.MEDIA GO ONLINE
Ya sekarang banyak banget pertelevisian GO ONLINE tidak mau tertinggal dengan perkembangan zaman
media-media sekarang terjun ke plaftrom Broadcast(bener ga sih

) seperti youtube dan video.com
tapi setelah media-media ini terjun ke online , KPI berasa tidak memiliki power ya, seluruh hal yang terjadi di jagat internet di pegang oleh kominfo ini pun menjadikan para media online seperti memiliki kebebasan dalam meracik video nya di dunia broadcast mulai dari judul yang klik bait , hingga kurang nya pemahaman para media tersebut
ya mungkin beberapa dari mereka malas meracik videonya , asal masukin saja, dan ini tetap memiliki potensi yang sangat salah oke di awal post ane bilang ada sebuah video yang menurut ane buruk ane kasih link nya ke youtube langsung ya biar clear maksudnya ane apa, kalau di embled judulnya ga keluar semua biasanya (sangat di sarankan nonton videonya)
ini videonya :
Seusai Dengar Penjelasan Plt Dirut PLN, Jokowi Langsung Marah dan Pergi
oke judul nya menarik , jokowi marah-marah nih

tapi isi nya

boro-boro gue liat jokowi pergi, marah nya aja ga berasa ?! hey TRIBUN media cetak , LU KOK SEKARANG BIKIN VIDEO SIH ane sekarang malah bingung ini di tangani KPI ATAU DEWAN PERS
4.Media Berita di pertelevisian Maha benar , tidak mau tau apa-apa ,apalagi minta maaf
Sebenernya tidak semua media seperti ini , tapi lebih banyak yang seperti ini
pada tahun 2017 lalu ane pernah mendengar sebuah berita siswi hamil ikut unas

ya ane sangat terpukul dengan berita tersebut , tapi cukup mengapresiasi pihak sekolah yang masih memperboleh anak tersebut ikut UNAS , sedangkan beberapa sekolah lebih memilih mengeluarkan karna mencoreng nama sekolah
tapi akan tetapi ternyata saat ane nonton videon ya

pihak sekolah dan keluarga berusaha menutupi kehamilan siswi tersebut! ya mereka berusaha menutupi atau menyembunyikan hal tersebut tapi TERIMAKASIH kepada media pertelivisian ,

sudah membuka aib yang berusaha di tutup oleh pihak sekolah dan keluarga
jujur ane ga tau kelanjutan nya gimana, karena tidak ada informasi lanjutan tentang hal ini apakah sang siswi akhirnya lahiran, dan lulus atau di bully satu sekolahan setelah temen nya mengetahui kalau si siswi ini hamil
walaupun tidak di perlihatkan muka tapi nama sekolah nya terlihat jelas

link :
Siswi Hamil Ikut Unas
sebenernya bukan hanya berita di atas
seperti KASUS JIS "Jakarta International School"
ane paham kebanyakan dari kita tidak penyukai pelaku pedofil
tetapi bukan berarti kita bisa membenarkan sesuatu yang tidak pasti
ya menurut ane KASUS JIS adalah sebuah paksaan yang berlarut oleh media pertelevisian pada waktu itu yang akhirnya menewaskan salah pekerja OB yang sampai saat ini ane sudah ga tau ampe mana kasus nya terbunuh nya "azwar" di dalam sel penjara
SETELAH pertelevisian MEMAKSAKAN kasus ini
Maka OPINI PUBLIK PUN TERBENTUK,
tapi karena kasus makin lama makin tidak jelas , "dipaksakan" akhirnya banyak media-media yang melakukan investigasi KASUS ini yang akhirnya mengeluarkan seseuatu yang berujung bawah kasus ini adalah fitnah belakang
Mulai dari
DEMO mahasiswa tapi para pendemonya tidak tahu apa-apa
laporan medis dari singapura mengatakan tidak ada kekerasan seksual
barang bukti yang katanya di temukan oleh penyidik di rumah tertuduh tidak diberikan ke hakim
dan banyak hal lain yang sangat bisa di pastikan bahwa kasus ini tidak benar tapi apa daya setelah banyak fakta dari investigasi keluar , media yang gencar tadi mendadak menghilang , ya bahkan mereka tidak memberitakan putusan hakim,
yang akhirnya membuat para tertuduh di anggap bersalah

selamat MEDIA PERTELEVISIAN ANDA HEBAT
dan bulan lalu gugatan oleh penuduh 1,7triliun kandas
ya ,
artinya mereka di bebaskan dari tuduhan tersebut
tetapi SANGAT SAYANG SERIBU SAYANG, media televisi yang dulu nya gencar menyerang tertuduh tidak memberitakan hal ini
bahkan meminta maaf saja tidak padahal salah satu dari mereka meninggal
Link kasus tersebut :
tampang mahasiswa katanya gan, DEMO , percaya gan ini mahasiswa?
Laporan Medis RS Singapura: Siswa JIS Tak Alami Kekerasan Seksual
5.MEDIA sekarang sudah ONLINE tapi masih aja tidak innovatif
Sekarang media televisi sudah online
tapi banyak SEKALI media ini MALAS , ya sangat MALAS

padahal secara tidak langsung mungkin saja mereka mendapatkan tambahan uang dalam hal ini
tapi sampai saat ini ane merasa mereka tidak innovatif ,
maksudnya gimana ?
oke jadi ini sudah lama membuat hati ane jengkel
dalam media berbagi video di youtube atau di vidio.com (ga tau sih ini ada ga)
ada namanya fitur komentar , tapi

kebanyakan yang marah , karena kebanyakn dari mereka , malas membaca, irit kuota dan hanya baca judul , tapi komentar nya sudah yang paling benar, seharusnya media pertelevisian bisa menurun kesalah pahaman para netizen ini, dengan memasukan label tanggal di video kalian! , ane ngerti youtube ada diskrip yang memperlihatkan tanggal, tapi saya yakin kebanyakan mereka tidak melakukan cek tersebut, sehingga beberapa bulan lalu youtube secara sengaja merekomendasikan ane video yang sudah beberapa tahun lalu di upload , saat ane menulis ini ane berusaha mencari videonya kembali tapi ga ketemu jadi intinya di dalam video tersebut mengisahkan seorang pembantu yang bekerja cukup lama bahkan sudah seperti keluarga, dengan gaji 700Ribu , oke ini kecil ane paham, tapi video ini di upload pada tahun 2000an , tapi kalian tau ga komentar nya apa?

mendoakan biar keluarga nya terlaknat dan di azab dan lain-lain , bisa di bayangkan ga sih sebagai keluarga yang di doakan seperti itu , walaupun mungkin mereka ga tau video tersebut masih di kometarin di tahun-tahun ini , ane yakin hal tersebut sangat tidak nyaman di baca oleh siapapun
ini pun saran ane
ke pemerintahan
tentang KPI
1.opsi pertama perombakan
Rombak jajaran komisioner KPI
Uji kelayakan dan seluruh test di buat Transparant karna ini penyangkut kalayang banyak, dari sabang hingga merauke
dan rombak susunan bedasarkan usia
20~29 = 3
30~55 = 3
55+= 1
= 7
jujur pak 9 kebanyakan dan kebanyakan dari mereka tidak memberikan hasil signifikan dalam pertelevisian 10 tahun belakangan ini
alasan saya memasukan min 20
kita butuh generasi muda yang bisa berkontribusi
dalam penilaian pertelevisian kita
karna terkadang selara generasi muda ini sangat berbeda jauh dengan senior2 nya
dan alasan saya masih memasukan usia di atas 55+ adalah untuk mentor generasi muda, agar tidak salah menilai dan memberikan contoh agar dapat menangani masalah yang ada
1.1 masalah sensor-sensor
masalah sensor di pertelevisian sangat suram, dari susu binatang yang di blur hingga sebuah kartun
sepertinya mesti di evaluasi ulang , bukannya apa, sensor tersebut malah terkesan berelebihan
1.2 KPI bisa masuk ke ranah Broadcast online
ga banyak yang bisa ane bicarakan, cuma menurut ane KPI lah yang paling berhak menangani hal ini ketimbang kominfo
1.2.1 peraturan diharuskan nya media mencantumkan tanggal dd/mm/yyyy pada video
Contoh video :
Tag Blast
bebas mau seperti apa , tapi harus jelas di dalam video bukan di diskripsi agar para penonton tahu kalau itu berita lama
1.3 para media pertelevisian harus tahu meminta maaf
sampai saat ini ane cuma denger para host meminta maaf di hari tertentu saja
seperti kegiatan atau kewajiban dari sebuah agama
tapi menurut saya permintaan maaf di hari-hari tersebut oleh para host berasa seperti
"simbolis tahunan"
yang arah maaf nya

maaf nih ya
hanya pada penonton saja
bukan orang-orang yang pernah di liput oleh mereka dan mereka melakukan kesalahan tapi tidak meminta maaf sama sekali (kasus JIS)
2.Bubarkan saja KPI
pemilihan yang selalu bermasalah
Komisioner yang dekat dengan industri tv itu sendiri (layaknya wasit dan pemain bola nya krena terlalu dekat akhir "lembek")
tidak bisa apa-apa di media online (kimi hime aja kominfo yang turun tangan

tidak ada peningkatan penyangan pertelevisian di indonesia dapat di lihat dari
sinetron yang mendadak berubah alur cerita tapi tidak terkena teguran (malah menurut ane keluar dari nilai-nilai agama, tapi sinetron ini pake gimmick agama)
seperti nya alasan di atas sudah cukup membuat lembaga ini di bubarkan (lalu siapa yang mengani perfilm-an?)
kominfo mau ? kaya sah-sah saja, toh perfilm-an bioskop yang nanti nya keluar di web penjualan resmi juga akan di tangani oleh kominfo jadi KPI tidak perlu ya lah ya

semoga ini bisa bermanfaat untuk perfilm-an indonesia atau pertelevisian , hmmm apa aja deh
HALO TRIBUN SEMOGA DI BACA YA, TOLONG WEBSITE NYA KALAU KASIH BERITA JANGAN SETENGAH-SETENGAH, selalu ada tempat di neraka sana bagi mereka yang menulis artikel tapi setengah-setengah, bukan mendoakan yang buruk-buruk tapi faktanya anda membuat beberapa pembaca yang memiliki penglihatan kurang atau bermasalah menjadi kerepotan baca berita di tempat ente , dan iklan jgn banyak-banyak takut banget jadi MISKIN
12 jam setelah thread di buat entah mengapa KPI buat statement kalau mereka akan mengawasi konten digital yang ada di youtube,netflix dan berbagai penyedia yang serupa
Link : https://tekno.tempo.co/read/1232713/kpi-akan-awasi-konten-digital-di-youtube-facebook-netflix