Donald Trump menemui korban kekerasan Cina di Gedung Putih (BBC)

Jakarta—Pemerintah Cina meradang dan melakukan aksi protes ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menemui beberapa tokoh etnis Muslim Uighur dan korban kekerasan militer Cina di Gedung Putih hari Kamis.

Cina menolak tuduhan negaranya melakukan pelanggaran terhadap HAM dan kebebasan beragama.

“Saya perlu tekankan bahwa di Cina, situasi yang disebut sebagai persekusi agama ini tidak ada,” kata juru bicara Kementrian Luar Negeri Cina, Lu Kang, di jumpa pers di Beijing hari Kamis (18/7), kutip BBC.

“Kami menuntut Amerika Serikat melihat dengan benar kebijakan agama dan status kebebasan beragama di Cina dan berhenti menggunakan isu agama untuk campur tangan terhadap urusan negara lain,” tambah Lu.

Hari Kamis, sedikitnya empat orang dari 27 peserta konferensi dengan tema persekusi agama, yang dihadiri oleh Wakil Presiden Mike Pence dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo bertemu Donald Trump di Ruang Oval Gedung Putih.


Ayah Jewer Ilham, Ilham Tohti, yang merupakan seorang profesor ekonomi dan advokat hak Uighur, dihukum penjara seumur hidup oleh pemerintah Cina pada tahun 2014.

Dalam pertemuan itu, Jewher Ilham bercerita kepada Trump tentang ayahnya yang tak pernah ia jumpai sejak 2017.

“Ia telah mendekam di penjara selama lima tahun dan kami tidak tahu berapa lama ia ada di sana. Saya tak pernah dengar kabar tentang dia sejak 2017, saat kamp konsentrasi dimulai. Siapapun yang bertanya tentang kabar anggota keluarga mereka, tidak akan pernah lagi kembali ke rumah,” kata Jewher. (ck)

================================

Ngeri gan