- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jadi Destinasi Pariwisata Unggulan, Labuan Bajo Darurat Sampah


TS
chemical.sapto
Jadi Destinasi Pariwisata Unggulan, Labuan Bajo Darurat Sampah
Liputan6.com, Kupang - Sebagai daerah destinasi wisata kelas premium, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berbenah. Mulai dari pembangunan infrastruktur yang terus dikebut hingga persoalan sampah.
Wakil Bupati Manggarai Barat, Maria Geong mengatakan, Labuan Bajo memproduksi sampah 12,8 ton per hari. Ia meminta seluruh elemen untuk menekan produksi sampah.
"Orang datang ke Labuan Bajo karena keindahan, jadi jangan dikotori. Jika melihat sampah di jalan, harap dipungut. Jangan menunggu pemerintah yang turun tangan," ujar Maria dalam diskusi coffee morning di Tree Top, Selasa (30/7/2019).
"Masih banyak persoalan vital di Labuan Bajo, seperti listrik, masih ada 88 desa yang masih gelap. Jika pemerintah terus urus persoalan sampah, kapan urus masalah lain yang lebih vital," tambah wakil bupati dua periode itu.
Fokus utama permasalahan sampah di Labuan Bajo yakni, pantai dan jalan reklamasi. Sampah masih dibuang sembarangan oleh warga dan pelaku usaha yang berdomisili di sekitaran lokasi itu.
"Kita sudah sering melaksanakan aksi kebersihan, menurut saya ini dikarenakan kesadaran masyarakat kita yang kurang. Perlu kerja sama kita semua antara pemerintah dan para pelaku usaha," katanya.
Sementara itu, Camat Komodo, Imran mengaku telah menyiapkan pasukan kuning untuk terus sigap membersihkan sampah yang menumpuk di pinggir jalan.
Ia juga menyinggung perilaku masyarakat yang hanya bisa memposting di sosial media terkait persoalan sampah. Imran berharap masyarakat bisa langsung membersihkan tanpa harus mengadu ke sosial media.
"Kita sudah diskusikan bersama kapolres, bupati dan wakil bupati, pengadilan dan kejaksaan tentang tindakan dan sanksi kepada warga atau yang buang sampah sembarangan," kata Imran.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), luas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Labuan Bajo tidak sepadan dengan sampah yang dihasilkan per harinya. TPA di Labuan Bajo memiliki luas 25×90 meter persegi. Sementara dalam sehari Labuan Bajo menghasilkan sampah sebanyak 12,8 ton.
Kelambanan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat menangani persoalan ini membuat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) harus turun tangan. KLHK direncanakan bekerjasama dengan PT Pupuk Indonesia membenahi persoalan tersebut.
https://m.liputan6.com/regional/read...darurat-sampah
Buanglah sampah pada tempatnya
Wakil Bupati Manggarai Barat, Maria Geong mengatakan, Labuan Bajo memproduksi sampah 12,8 ton per hari. Ia meminta seluruh elemen untuk menekan produksi sampah.
"Orang datang ke Labuan Bajo karena keindahan, jadi jangan dikotori. Jika melihat sampah di jalan, harap dipungut. Jangan menunggu pemerintah yang turun tangan," ujar Maria dalam diskusi coffee morning di Tree Top, Selasa (30/7/2019).
"Masih banyak persoalan vital di Labuan Bajo, seperti listrik, masih ada 88 desa yang masih gelap. Jika pemerintah terus urus persoalan sampah, kapan urus masalah lain yang lebih vital," tambah wakil bupati dua periode itu.
Fokus utama permasalahan sampah di Labuan Bajo yakni, pantai dan jalan reklamasi. Sampah masih dibuang sembarangan oleh warga dan pelaku usaha yang berdomisili di sekitaran lokasi itu.
"Kita sudah sering melaksanakan aksi kebersihan, menurut saya ini dikarenakan kesadaran masyarakat kita yang kurang. Perlu kerja sama kita semua antara pemerintah dan para pelaku usaha," katanya.
Sementara itu, Camat Komodo, Imran mengaku telah menyiapkan pasukan kuning untuk terus sigap membersihkan sampah yang menumpuk di pinggir jalan.
Ia juga menyinggung perilaku masyarakat yang hanya bisa memposting di sosial media terkait persoalan sampah. Imran berharap masyarakat bisa langsung membersihkan tanpa harus mengadu ke sosial media.
"Kita sudah diskusikan bersama kapolres, bupati dan wakil bupati, pengadilan dan kejaksaan tentang tindakan dan sanksi kepada warga atau yang buang sampah sembarangan," kata Imran.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), luas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Labuan Bajo tidak sepadan dengan sampah yang dihasilkan per harinya. TPA di Labuan Bajo memiliki luas 25×90 meter persegi. Sementara dalam sehari Labuan Bajo menghasilkan sampah sebanyak 12,8 ton.
Kelambanan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat menangani persoalan ini membuat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) harus turun tangan. KLHK direncanakan bekerjasama dengan PT Pupuk Indonesia membenahi persoalan tersebut.
https://m.liputan6.com/regional/read...darurat-sampah
Buanglah sampah pada tempatnya
Diubah oleh chemical.sapto 04-08-2019 10:11
0
1.3K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan