Sejumlah murid TK Islam Akramunnas mengenakan masker di kelas saat kabut asap menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (31/7/2019).
Sekitar 1 juta orang warga Pekanbaru, Riau, terpapar kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih menyelimuti hingga Rabu (31/7/2019). Murid dan guru pun terpaksa mengenakan masker ke sekolah.

"Sejak hari Senin (29/7) lalu pihak sekolah meminta anak-anak untuk menggunakan masker karena anak-anak sangat rentan terkena dampak asap kebakaran hutan," ungkap guru TK Islam Akramunnas Afni Sarianti di Pekanbaru, Rabu, (31/7).

Imbauan mengenakan masker itu, kata dia, untuk mencegah dampak buruk kabut asap karhutla yang juga disampaikan kepada para orang tua murid. Afni mengaku selalu mengingatkan anak didiknya soal bahaya kabut asap.

Ia berharap pemerintah segera mengatasi karhutla yang membuat kualitas udara Pekanbaru terus menurun. Dia tak ingin kondisi darurat asap karhutla 2015 terulang.

Menurut beberapa guru, Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru melalui grup media sosial telah mengeluarkan imbauan agar sekolah mengurangi aktivitas di luar ruangan dan siswa menggunakan masker, serta memulangkan siswa lebih cepat apabila kabut asap memburuk.

Menurut pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, terdapat dua wilayah yang cukup parah terpapar asap sehingga jarak pandang makin terbatas.

"Pantauan kami pukul 07.00 WIB (31/7), jarak pandang di Pekanbaru 3 kilometer dan wilayah Kabupaten Pelalawan jarak pandang 2 kilometer," ungkap Prakirawan BMKG Stasiun Pekanbaru Mia Vadilla.

Berdasarkan pantauan satelit, sebut Mia, jumlah titik panas atau hotspot di Riau mencapai 10. "Hotspot ada 10 titik, tersebar di Kabupaten Pelalawan 4 titik, Indragiri Hilir 3 titik, Kampar 1 titik, Rokan Hilir 1 titik dan Indragiri Hulu 1 titik," sebutnya.

Sedangkan, level titik panas yang sudah di atas 70 persen tercatat di Kabupaten Indragiri Hilir 3 titik, Pelalawan 1 titik dan Rokan Hilir juga 1 titik.

Kota Pekanbaru dihuni sekitar 1 juta orang. Mereka terpapar asap akibat karhutla, sehingga Dinas Kesehatan Provinsi Riau telah membagikan masker.

"Di Pekanbaru ini ada 1 juta penduduk. Saat ini seluruh kawasan kota diselimuti asap putih. Jadi sudah 4 hari berturut-turut warga Pekanbaru terpapar asap," ungkap aktivis lingkungan Direktur Scale Up, Rawa El Amady.

Ia berharap, pemerintah segera menanggulangi karhutla yang setiap tahun terus terjadi. "Kami ini sudah bertahun-tahun lamanya terpapar asap Karhutla. Kami sangat menyayangkan masih adanya pembukaan lahan dengan cara dibakar. Mereka harus ditindak tegas karena pembakaran itu telah membuat kita terpapar asap," ujarnya.
Satgas siaga
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut karhutla per 29 Juli 2019 di lima provinsi mencapai 30.277,64 hektare. Riau menjadi wilayah terluas yang mengalami karhutla, yakni 27.683,47 hektare.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo, mengatakan personel gabungan bekerja keras untuk melakukan pemadaman dan pendinginan hingga Senin (29/7).

"Total personel gabungan 5.929 merupakan bagian dari Satgas (Satuan Tugas) Darat dari unsur TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, dan kementerian/lembaga," ungkap Agus dalam keterangan tertulis yang dikutip Beritagar.id, Selasa (30/7).

Personel gabungan itu, sebut Agus, tersebar di lima provinsi. Masing-masing Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah berjumlah 1.512 personel, dan Kalimantan Barat 1.395 personel. Upaya Satgas Darat juga didukung oleh operasi udara di bawah kendali Satgas Udara.

Satgas Udara, sambung Agus, juga mengerahkan armada helikopter dan pesawat fixed wing yang difungsikan untuk pemadaman, pendinginan, patroli, dan survei.

"Menghadapi (karhutla) itu, helikopter disiagakan di empat provinsi, yaitu Riau 17 helikopter, Sumatera Selatan 3, Kalimantan Barat 6 dan Kalimantan Tengah 7," sebutnya.

Helikopter yang ditempatkan di Riau merupakan dukungan dari BNPB 7 unit, KLHK 1, swasta 8, dan TNI 1. Total air yang sudah digunakan untuk pemadaman dan pendinginan mencapai 61.066.300 liter untuk semua wilayah terdampak.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...par-kabut-asap

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Politisi PDIP diduga berperan dalam kasus suap Meikarta

- BMKG: Gempa pukul 03:35 WIT melanda Pegunungan Arfak

- Komik: Sungai bukan bagian dari ruang huni kita