Kaskus

Story

AboeyyAvatar border
TS
Aboeyy
Trouble of Monday

Trouble of Monday

Aku punya masalah dengan hari Senin, sehingga Aku sangat membencinya, sebagaimana kebencianku terhadap ular yang pernah menggigitku di masa lalu. Andai ada ular yang menghadangku di suatu jalan, tentu Aku bisa memilih jalan lain untuk menghindarinya. Tapi bagaimana dengan deretan hari, yang tiada celah untuk lari darinya, selain harus melewati hari Senin yang selalu menyakitiku itu. Ah, andai saja sesudah Minggu bisa menjadi Selasa, niscaya akan kuhapus hari Senin dari catatan kalender.
Trouble of Monday
Source

*****
Tahun 1987.

“Dil, sore ini kamu turun latihan Pramuka, ngga?” tanya Andi teman sekelasku di SMP itu saat kami minum di kantin, pada istirahat kedua, di hari Sabtu.

“Entahlah, Aku belum tahu!” jawabku datar, lalu menghabiskan sisa es teh yang masih tersisa setengah gelas.

“Kulihat kamu jarang aktif di kegiatan Pramuka, kenapa? Padahal asyik lho latihan Pramuka itu. Di sana kita diajari cara memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan, bikin tandu darurat, cara bikin macam-macam simpul tali, sandi morse, baris-berbaris, dan sebagainya. Pokoknya asyik deh, rugi kalo loe ga aktif!” tambahnya.

“Iya, Aku tahu semua itu!” sahutku agak sebel, seiring lonceng tanda masuk mulai berdenting.
***
Di sekolahku, kegiatan ekstra kurikuler Pramuka diadakan setiap hati Sabtu sore, mulai pukul 15.00 – 17.00. Meski kegiatan ini bersifat ekstra, namun ia wajib diikuti oleh siswa kelas 1 dan 2. Ini berarti, sebagai siswa kelas 1 yang baru 3 bulan duduk di sekolah ini, aku harus aktif dalam program sekolah tersebut. Jika tidak ikut, maka akan mendapat sanksi pada hari Senin. Itulah sebabnya Aku bermasalah dan begitu membenci hari Senin.

“Pengumuman! Panggilan kepada siswa siswi ini, agar segera berkumpul di halaman sekolah. Fadil kelas 1B, Henda kelas 1C, Yanti kelas 2A, Arif kelas 2D. Terima kasih.”

Begitulah bunyi panggilan melalui pengeras suara, pada setiap Senin sesaat setelah lonceng pergantian jam pelajaran pertama ke jam kedua berbunyi. Namaku selalu disebut paling awal. Jika sudah begitu, Aku harus siap untuk menerima hukuman paling ringan membersihkan halaman sekolah atau WC guru. Yang sedang adalah push up20 kali, atau lari mengelilingi halaman sekolah 10 putaran. Yang paling berat adalah dijemur sambil hormat bendera sampai jam pelajaran kedua berakhir, atau kedua betis dipukul dengan rotan.

Pada awalnya, siswa yang dipanggil karena tak ikut latihan Pramuka itu hanya ditanya seputar materi Pramuka, seperti Dasa Darma, dan lain-lain. Jika bisa menjawab dengan benar, maka yang bersangkutan akan dibebaskan dari hukuman. Tapi akhirnya, itu tak berlaku lagi bagiku. Meski bisa menjawab semuanya dengan benar, Aku tetap dihukum. Sebuah hukuman yang terasa membakar seluruh keakuanku.

Mungkin karena Aku dianggap siswa yang bandel yang tak pernah jera. Padahal soal pelajaran, aku termasuk siswa yang selalu mendapat rangking 3 besar waktu SD. Aku juga selalu hormat dan patuh kepada guru-guru, dan menaati tata tertib dan peraturan sekolah, kecuali urusan Pramuka ini.

Jadi bukan karena bandel, nakal apalagi bebal, sehingga Aku tak bisa aktif mengikuti latihan Pramuka. Aku menyadari bahwa latihan ini sangat penting sebagai life skill. Hanya saja banyak kendala yang menghalangi kemauanku untuk mengikutinya.

Pertama, soal jarak dan waktu. Jarak antara rumahku dengan sekolah kurang lebih 10 kilo meter, yang harus kutempuh dengan mengayuh sepeda sekitar 1 jam. Jam usai pelajaran di hari Sabtu adalah pukul 13.30. Berarti sampai rumah sudah pukul 14.30. Istirahat setengah jam, lalu berangkat lagi ke sekolah, berarti aku tiba di sana pukul 16.00. Artinya sudah telat 1 jam untuk mengikuti kegiatan Pramuka. Padahal terlambat 10 menit saja sudah mendapat hukuman dari Kakak Pembina.

Kedua, masalah seragam Pramuka. Aku tak punya pakaian seragam Pramuka yang lengkap, beserta semua atributnya. Aku hanya punya baju coklat, dan celana biru. Juga tak memiliki baret coklat, dasi, kacu serta aksesoris Pramuka lainnya. Meski pada awalnya, semua itu bisa aku penuhi dengan meminjam punya teman, namun lama-lama Aku merasa risih juga jika selalu pinjam.

Trouble of Monday
Seragam dan atribut Pramuka

Jika satu saja dari seragam dan atribut itu tidak sesuai atau tidak lengkap, lagi-lagi harus mendapat hukuman. Akhirnya Aku memilih menghindari ikut kegiatan Pramuka itu, sehingga menjadi terdakwa tetap setiap hari Senin, selama duduk di kelas 1.

Dua hal itulah yang menjadi problem utama bagiku. Namun alih-alih memikirkan solusi dari kedua masalah itu, Aku lebih berpikir bagaimana caranya menghadapi hari Senin yang trouble itu. Maka sejak naik ke kelas 2, Aku membuat trouble baru setiap hari Senin.

Kadang Aku tidak masuk kelas pada hari itu, sampai jam istirahat pertama, dengan bersembunyi di belakang sekolah yang berpagar kawat berduri. Menjelang lonceng masuk berbunyi, Aku segera masuk setelah berhasil memotong sebilah kawat dengan kikir kecil. Itulah pintu rahasia sebagai jalanku masuk.

Terkadang pula, Aku masuk sejak jam pertama, namun menjelang pergantian jam pelajaran yang menjadi momen pemanggilan para tersangka, Aku segera minta izin untuk pergi ke WC. Sekitar 5 menit setelah pemanggilan, Aku kembali ke kelas, seolah-olah sudah melaksanakan hukuman.

Begitulah trik yang kulakukan hampir satu tahun selama di kelas 2, hingga akhirnya aksi bulus dan bolosku itu dipergoki seorang guru.


Aku dipanggil ke ruang Kepala Sekolah dan diinterogasi tentang jebolnya pagar berduri di belakang sekolah itu. Maka di hadapan Kepsek yang didampingi Wakasek urusan Siswa dan Kurikulum, kujelaskan semua problem yang kualami selama ini.

Dengan nada bercanda kujelaskan bahwa keberhasilanku menjebol pagar itu adalah sebagai aplikasi dari ilmu tentang langkah darurat yang harus ditempuh seorang anggota Pramuka ketika menghadapi jalan buntu.

Meski mereka tersenyum mendengar penjelasanku itu, namun hari itu Aku tetap dihukum dengan memperbaiki pagar itu, dan membersihkan WC serta ruang guru.

Itulah hukuman terakhir yang kurasakan di hari Senin, sebab setelah itu Aku naik ke kelas 3, sehingga Trouble of Monday gegara Pramuka itu telah lenyap dari hari-hariku.(*)

Martapura, 2-8-2019. (c)Aboeyy
Diubah oleh Aboeyy 05-08-2019 16:07
User telah dihapus
mainidaAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1K
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan