- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Didi Kempot Kerap Pakai Nama Tempat untuk Lagu-lagu, Begini Alasannya


TS
kabar.kabur
Didi Kempot Kerap Pakai Nama Tempat untuk Lagu-lagu, Begini Alasannya

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Beberapa lagu Didi Kempot kerap menggunakan nama-nama tempat yang kini tengah mendapatkan perhatian dari milenial.
Misalnya saja lagu Stasiun Balapan , Kopi Lampung, Perawan Kalimantan, Parangtritis, Pantai Klayar, Tanjug Mas Ninggal Janji yang lirik-liriknya tetap menceritakan tentang patah hati.
Tentunya ada tujuan khusus dari penyanyi yang dijuluki ‘The GodFather of Broken Heart’ ini menyematkan nama-nama tempat tersebut di lagunya.
Ternyata Didi Kempot secara tidak langsung ingin mempromosikan tempat-tempat tersebut secara melalui lagu-lagunya, seperti dikutip TribunSolo.com dari Tribunnews.com.
“Kita sebagai warga negra paling tidak ikut mempromosikan pariwsisata yang ada di daerah kita itu baik, kayaknya senang aja gitu bisa membahagiakan orang daerah tersebut,” kata
Didi Kempot saat ditemui di Menara Kompas, Kamis (1/8/2019).
Walaupun tidak semua tempat yang dijadikan lagunya punya pengalaman khusus dengan dirinya, tapi penyanyi yang penggemarnya disebut dengan Sobat Ambyar ini pasti pernah mengunjungi tempat tersebut.
Ide membuat lagu dengan nama tempat tersebut juga ada yang datang ketika Didi Kempot sedang berjalan-jalan dan mendengar tentang cerita-cerita dari warga setempat.
“Datang dulu saya tanya-tanya orang disitu di sini ada apa saja, saya tuangkan sambil diramu, ditambah bumbu-bumbu patah hati,” ungkap Didi Kempot .
Penyanyi campur sari ini menyebutkan ketertarikan ia membuat lagu dengan menyebut nama-nama tempat karena ia juga yakin sebuah tempat pasti punya kenangan tersendiri bagi setiap orang.
"Karena tempat wisata banyak orang punya kenangan disitu tempat terminal, stasiun, pelabuhan, tempat wisata, masjid ada cinta dan ada tangis disitu,” ucap Didi Kempot.
Sewu Kuto Hanya Diciptakan dalam 2 Jam
Proses Kreatif Didi Kempot dalam membuat lagu bisa dibilang luar biasa.
Mulai debut kariernya sebagai penyanyi campursari pada 1989 sampai saat ini Didi sudah menciptakan sebanyak 700 lagu bernuansa Campursari Jawa.
Pria yang berjuluk The The Godfather of Broken Heart , saat berbincang dengan TribunSolo.com di Bandara Adi Soemarmo Solo mengaku bisa mendapatkan informasi dimana saja.
"Saat jalan-jalan, pas di rumah, dimana saja kalau ada ide ya langsung dibuat," kata Didi pada TribunSolo.com , Kamis (1/8/2019).
Bahkan sekelas lagu legendaris miliknya yakni Sewu Kuto hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam pembuatannya.
Saat itu, Didi bermodalkan kertas dan bulpen menuliskan lirik dan dengan sebuah gitar mencari nada yang tepat.
"Tapi tidak semua satu jam jadi, ada yang sampai 2 hari tidak jadi-jadi ya ada, tapi setiap bikin lagu selalu serius dan berusaha saya selesaikan," kata Didi.
Beberapa waktu terakhir ini, Didi sendiri mengaku menciptakan lagu untuk fansnya yang datang dari Lampung menemuinya di Solo.
"Dia datang karena suka dengan karya saya, itu dia katanya kuli bangunan," papar Didi.
"Saya ciptakan lagu judulnya Bocah Lola dan sudah saya unggah ke YouTube channel saya," kata Didi Kempot .
Intinya proses kreatif harus terus berjalan dan ciptakan karya-karya baru untuk menghibur masyarakat. (Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy/Ryantono Puji Santoso)
https://solo.tribunnews.com/2019/08/...annya?page=all
...Umpomo tanganku dadi suwiwi
Iki ugo aku mesti enggal bali
Ning kepiye maneh mergo kahananku
Cah ayu entenono tekanku
Ora maido sopo wong sing ora kangen Adoh bojo arep turu angel merem
Ora maido sopo wong sing ora trenyuh Ora kepethuk sak wetoro pengen weruh
Percoyo aku, kuatno atimu Cah ayu, entenono tekaku


Cah ayu

Diubah oleh kabar.kabur 02-08-2019 12:14
0
1.7K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan