Tingkat kebersihan memang menjadi perhatian khusus karena jika tidak akan menjadi dampak buruk.contohnya Terjadi Banjir karena membuang sampah sembarangan dan tidak ada kesadaran diri.

Tapi beda halnya dengan 10 negara ini yang mampu meningkatkan dan menjaga dalam tingkat kebersihannya hingga mempunyai gelar dengan tingkat kebersihan terbaik di dunia.

Penasaran gan yuk simak..


cara terbaik untuk memeriksa negara mana yang paling bersih di dunia adalah dengan melihat Indeks Kinerja Lingkungan (EPI), sebuah proyek yang dikembangkan oleh Universitas Yale dan Universitas Columbia.

EPI memperhitungkan sejumlah faktor yang secara langsung terkait dengan lingkungan seperti polusi udara dan sanitasi air dan menggabungkannya dengan angka yang solid untuk menandai keadaan lingkungan di negara-negara. Lima puluh persen dari variabel berkaitan dengan kesehatan lingkungan sedangkan setengah lainnya melibatkan vitalitas ekosistem.

2017 sekarang hampir berakhir. Mari kita lihat sekali lagi negara-negara yang terdiri dari 10 negara terbersih di dunia berdasarkan data yang dikumpulkan untuk 2016. Manakah dari negara-negara ini akan tetap berada di 10 besar dan yang akan jatuh dari daftar ketika set data berikutnya tiba?

1. Finlandia



Finlandia duduk di urutan teratas daftar dengan skor EPI 90,68. Ini sering dianggap sebagai salah satu negara terbaik untuk hidup. Dikenal memiliki kualitas udara yang sangat baik dengan polusi udara minimal dan untuk menggunakan sumber daya energi yang ramah lingkungan. Orang Finlandia memiliki peluang jatuh sakit yang sangat rendah karena risiko lingkungan karena tingkat kebersihan di negara Nordik.

Finlandia menempati urutan keempat dalam Dampak Kesehatan, 18 di Kualitas Udara, 26 di Air dan Sanitasi, 18 di Sumber Daya Air, delapan di Perikanan, ke-19 di Keanekaragaman Hayati dan Habitat, dan ke 18 di Iklim dan Energi. Namun, Finlandia berada pada peringkat sangat rendah dalam hal Hutan, mengecek pada posisi ke-106 - negara ini memiliki masalah lama dengan penebangan.

2. Islandia



Seperti Finlandia, Islandia memiliki kualitas udara yang bagus. Ini memiliki kebijakan ketat dalam hal merokok, terutama di dalam tempat umum tertutup. Pada 2007, pemerintah melarang semua orang merokok di tempat-tempat seperti bar dan restoran. Tidak banyak orang secara terbuka merokok dan berjalan-jalan di luar juga, yang berarti polusi udara dan puntung rokok di jalan-jalan minimal.

Islandia tidak diberkahi dengan hutan, jadi tidak ada tanda untuk itu dalam kategori Hutan. Faktanya, hanya kurang dari 2 persen Islandia yang ditumbuhi pohon atau hutan, milik orang Viking yang memutuskan untuk menebang semua pohon yang terlihat sekitar 10 menit setelah mereka tiba. Kurangnya hutan sangat mempengaruhi peringkatnya dalam Keanekaragaman Hayati dan Habitat, hanya mencetak 66,04, yang hanya baik untuk 129.

Dalam kategori lain, Islandia menempati urutan ketiga dalam Dampak Kesehatan, keempat di Kualitas Udara, 20 di Air dan Sanitasi, dan ketiga di Iklim dan Energi. Secara keseluruhan, Islandia memiliki skor EPI 90,51.

3. Swedia



Swedia, negara Nordik lain, mendaftar di tempat ketiga. Banyak orang mungkin berpendapat bahwa itu harus di bagian atas daftar ini. Swedia adalah salah satu tempat paling indah di dunia, dengan jalan-jalan bebas sampah, polusi udara minimal, dan fasilitas sanitasi di mana pun Anda pergi.

Swedia dikenal karena kebijakannya tentang daur ulang sampah - negara itu adalah ahli daur ulang. Sangat baik dalam mendaur ulang sampah sehingga mengimpor sampah dari negara lain untuk menjaga sistem daur ulangnya yang sangat efektif berjalan. Dan tentu saja, negara ini juga mahir dalam memanfaatkan sumber energi terbarukan.

Swedia menempati urutan kelima dalam Dampak Kesehatan, ke-22 dalam Kualitas Udara, ke-16 di Air dan Sanitasi, ke-12 di Sumber Daya Air, pertama di Pertanian (terikat), dan ke-10 di Iklim dan Energi. Secara keseluruhan, Swedia masuk dengan skor EPI 90,43.

4. Denmark



Selanjutnya kita Denmark, negara Nordik lainnya. Dengan empat tempat teratas ditempati oleh Finlandia, Islandia, Swedia, dan Denmark, daftar itu mungkin juga tentang negara-negara Nordik terbersih. Denmark memiliki skor EPI 89,21, menjadikannya satu-satunya negara Nordik dengan skor EPI di bawah 90 dalam daftar ini.



Denmark juga dikenal karena lebih menekankan sumber energi terbarukan daripada sumber tradisional. Ini peringkat ke-14 dalam Dampak Kesehatan, ke-12 dalam Air dan Sanitasi, ke-13 dalam Sumber Daya Air, ke-17 dalam Keanekaragaman Hayati dan Habitat, dan ke-24 dalam Iklim dan Energi.

5. Slovenia



Diapit oleh Italia, Austria, Hongaria, dan Kroasia, Slovenia adalah negara yang cantik penuh dengan pemandangan gunung yang menakjubkan. Tapi pegunungan bukan satu-satunya hal yang mengesankan tentang Slovenia - seluruh negara, secara umum, adalah gambaran kebersihan dan sanitasi.

Kota-kota di Slovenia terpelihara dengan baik, menjadikannya sukacita untuk berjalan-jalan di jalan-jalan sebagai turis. Pada 2010, Slovenia menjadi berita utama ketika sebuah organisasi pencinta lingkungan, Ecologist Without Borders, mengatur sebuah proyek untuk menghilangkan berton-ton limbah padat dari tempat pembuangan sampah ilegal di negara itu. Lebih dari 200.000 sukarelawan muncul dan membuang 12.000 ton sampah. Organisasi melakukannya lagi pada tahun 2012 dengan hasil positif yang serupa.

Slovenia sering disebut sebagai salah satu negara Eropa yang paling tidak dikenal. Karena struktur geografis negara itu, Slovenia menempati peringkat tinggi dalam Keanekaragaman Hayati dan Habitat dan Hutan, masing-masing menempati urutan pertama dan ke 15, dalam kategori tersebut. Secara keseluruhan, Slovenia memiliki skor EPI 88,98.

6. Spanyol



Spanyol adalah salah satu negara paling indah di dunia, meskipun para pelancong sering disarankan untuk menjauh dari Madrid dan kota-kota besar lainnya untuk pengalaman terbaik. Karena sementara Spanyol dianggap sebagai salah satu negara terbersih di dunia, kota-kota besar seperti Madrid tidak benar-benar sampel terbaik.

Spanyol memiliki masalah serius dengan polusi udara di masa lalu. Tetapi pemerintah telah melakukan pekerjaan dengan baik dalam menurunkan polusi udara dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah juga berkomitmen terhadap kebijakan perubahan iklim, energi bersih, dan sumber daya air bersih secara nasional.

Spanyol menempati urutan ke 24 dalam Dampak Kesehatan, ke 33 di Kualitas Udara, kesembilan dalam Air dan Sanitasi, delapan di Sumber Daya Air, dan ke-20 di Keanekaragaman Hayati dan Habitat. Secara keseluruhan, negara ini berada di peringkat keenam dengan skor EPI 88,91.

7. Portugal




Agak lucu bahwa Spanyol dan Portugal juga bersebelahan di daftar ini. Bagi mereka yang tidak terbiasa, kedua negara duduk bersebelahan di peta, dengan Portugal menjadi negara yang lebih kecil dari keduanya.

Portugal memiliki kualitas udara yang lebih baik daripada Spanyol dan memiliki sistem yang lebih efisien untuk pemanfaatan energi terbarukan. Ia memiliki salah satu pembangkit listrik tenaga surya terbesar di dunia, Stasiun Tenaga Fotovoltaik Moura, dan merumahkan pembangkit listrik tenaga gelombang komersial pertama, Agucadoura Wave Farm. Negara ini juga memanfaatkan tenaga angin. Listrik tidak pernah menjadi masalah di Portugal.

Portugal menempati urutan ke-13 dalam Dampak Kesehatan, ke-21 dalam Kualitas Udara, ke-11 dalam Air dan Sanitasi, pertama di bidang Pertanian (terikat), ke-22 dalam Keanekaragaman Hayati dan Habitat, dan ke-16 dalam Iklim dan Energi. Secara keseluruhan, Portugal memiliki skor EPI 88,63.

8. Estonia




Dengan perkiraan populasi 1,3 juta, Estonia adalah salah satu negara Eropa dengan populasi paling sedikit. Ini adalah negara yang berkembang dengan baik dengan sistem layanan kesehatan dan pendidikan yang sangat baik. Dan meskipun sangat bergantung pada serpih minyak, yang merupakan sumber utama polusi, untuk listrik, Estonia dianggap sebagai salah satu negara terbersih di dunia.

Karena banyaknya serpih minyak di negara itu, pemerintah Estonia tidak terlalu berinvestasi dalam sumber daya energi yang bersih dan terbarukan. Dalam hal kebersihan di tingkat jalan, Estonia mendapat nilai tertinggi, dengan sebagian besar tempat umumnya bebas dari sampah. Tentu saja, populasi rendah berperan besar dalam hal itu - negara-negara yang lebih padat cenderung memiliki lebih banyak sampah di kota-kota besar.

Estonia menempati urutan ke 10 dalam Dampak Kesehatan, ke-24 dalam Kualitas Udara, ke-34 dalam Air dan Sanitasi, ke-25 dalam Sumber Daya Air, pertama di Pertanian (terikat), dan pertama di Keanekaragaman Hayati dan Habitat (terikat). Negara ini menempati urutan ke 58 dalam Iklim dan Energi, sebagian besar karena industri serpih minyaknya. Estonia memiliki skor keseluruhan 88,59 EPI, nyaris tidak ada di tempat ketujuh.

9. Malta


Malta adalah salah satu negara terkecil dan terpadat di dunia, dengan perkiraan populasi sekitar 450.000. Ini adalah salah satu tujuan wisata paling populer di Eropa, milik pantainya yang murni.

Pemerintah Malta telah melakukan lebih banyak upaya untuk menjaga lingkungan dalam beberapa tahun terakhir, itulah sebabnya Malta sekarang termasuk dalam daftar 10 negara terbersih teratas. Meskipun tidak benar-benar bersih, sebagian besar lokasi di negara ini terpelihara dengan baik dan memiliki kualitas udara yang baik.

Malta menempati urutan ke 11 dalam Kualitas Udara, pertama di Air dan Sanitasi, 29 di Sumber Daya Air, keenam di Perikanan, dan 29 di Iklim dan Energi. Fakta bahwa negara ini berperingkat tinggi dalam kategori yang berhubungan dengan air tidak benar-benar mengejutkan. Secara keseluruhan, Malta memiliki skor EPI 88,48.

10. Perancis



Yang terakhir dalam daftar 10 negara terbersih teratas di dunia adalah Perancis, salah satu negara Eropa yang paling maju. Perancis telah bergantung pada energi nuklir untuk listrik selama bertahun-tahun, itulah sebabnya mengapa ia peringkat rendah ketika datang ke emisi karbon dioksida.

Namun, kualitas udara di seluruh negara ini tidak benar-benar terbersih, terutama di Paris dan kota-kota besar lainnya. Tetapi seperti kebanyakan negara Eropa, Prancis berkomitmen untuk membuat bumi menjadi besar kembali dengan berjanji untuk mengurangi emisi karbon dioksida lebih banyak lagi pada tahun 2020.

Prancis berada di peringkat ke-37 dalam Dampak Kesehatan, ke-21 dalam Air dan Sanitasi, ke-21 dalam Sumber Daya Air, ke-31 dalam Perikanan, dan ke-10 dalam Keanekaragaman Hayati dan Habitat. Ini memiliki skor EPI keseluruhan 88,20, mengalahkan Selandia Baru dengan rambut dan nyaris masuk ke 10 besar.


Mungkin agan berfikir itu cuman negara kecil jadi wajar mengelola dengan tingkat kebersihanya bisa dibilang efektif.!

Tapi bagi ane kembali lagi tergantung pada sebuah sistem penerapanya dan program yang dijalankannya dalam mengelola tingkat kebersihan yang efektif.Baik negara kecil maupun besar semuanya bisa mengelola nya dengan baik dalam meningkatkan kebersihan .

Kurang lebihnya seperti itu.
Mohon maaf jika ada salah kata.
Harap maklumi.

Sumber:
Improb.com