Yah ini dia pembahasan kita, mungkin beberapa dari agan dan sista (wong jowo) sudah tau siapa orang ini, The Godfather Of Broken Heart alias Didi Kempot.

Julukan The Godfather Of Broken Heart yang dilabelkan kepadanya memang sedang ramai diperbincangkan akhir-akhir ini, entah siapa yang pertama kali mencetuskan julukan ini ane juga kurang paham yang jelas mereka dari kalangan muda - mudi yang mempunyai satu tujuan yaitu : Menikmati patah hati bersama-sama. Tapi semua itu pasti bukanlah tanpa alasan kalo melihat dari lirik lagu-lagu yang menjadi karyanya, beliau bisa dibilang sebagai tokoh patah hati nasional. 

Saat melangsungkan konser di Taman Balekembang, Surakarta, sekitar awal bulan Juni lalu, ada pemandangan yang cukup menarik karena banyaknya penonton yang justru didominasi kalangan anak muda yang datang ikut bernyanyi meluapkan kesedihan dan gundah gulana bersama sang idolavideonya sempet viral di medsos membuat banyak netizen menggunggah lirik lagu-lagu beliau mulai dari yang sedih, optimis, sampai surrender, intinya mereka menggambarkan kesedihan yang menghujani hati mereka, pokoknya bucin banget dah .

Pria gondrong asal Surakarta yang bernama asli Didi Prasetyo ini dikenal sebagai legenda musik campursari, ibaratnya "Didi Kempot is Campursari and Campursari is Didi Kempot." Jadi kalau bahas campursari tanpa menyebut nama mas Didi bisa dibilang sesuatu yang sangat jahat.

Didi kempot lahir di keluarga yang memang memilika jiwa seni tinggi. Ayahnya, Ranto Edi Gudel, adalah seorang pelawak dan sang kakak Mamiek Prakoso yang menjadi salah satu anggota Srimulat. Nama Kempot yang digunakannya saat ini diambil dari sebuah singakatan "Kelompok Penyanyi Trotoar." Kisah perjalanan karirnya cukup panjang dan ente bisa baca sendiri di link referensi yang ane cantumin dibawah nanti.

Kenapa memilih tema patah hati dan kesedihan? karena mudah diterima dan hampir semua orang pasti pernah mengalami yang namanya kesedihan dan patah hati. Mulai dari orang - orang yang terombang - ambing dan dihempaskan badai cinta, tidak bisa melupakan mantan, korban PHP, menunggu tanpa kepastian pokoknya kenelangsaan saat diputusin kekasih pujan hati. Tapi dibalik lagu - lagunya terselip makna sederhana bahwa patah hati itu adalah hal yang wajar dan tidak ada salahnya untuk diungkapkan. Patah hati bukan cuma soal mewek ngga karuan, tapi juga bagaimana kita melewati masa sedih itu dan berdiri tegak setelahnya .

Pada lagu “Layang Kangen” contohnya, Didi Kempot mengajak pendengarnya untuk sabar menanti kedatangan seorang kekasih. Ia bernyanyi dengan lirih:

“Umpomo tanganku dadi suwiwi 
Iki ugo aku mesti enggal bali
Ning kepiye maneh mergo kahananku
Cah ayu entenono tekanku.”

Dalam bahasa Indonesia kira-kira seperti ini liriknya :
“Kalau saja tanganku adalah sayap, Aku juga akan cepat pulang, Tapi bagaimana lagi karena keadaanku, Cah ayu tunggu kedatanganku.”

Sedangkan di “Suket Teki” Didi Kempot berupaya realistis dan tak berharap bahwa segala kenangan indah yang sempat terjadi dapat terulang kembali.

“Aku tak sing ngalah Trimo mundur timbang loro ati
Tak oyako wong kowe wis lali
Ora bakal bali.”

Kalau dalam bahasa Indonesia berbunyi: “Aku saja yang mengalah, Lebih baik mundur daripada sakit hati, Aku kejar pun kamu sudah lupa, Tidak akan kembali.”

Yang tragis mungkin terdapat di lagu bertajuk “Dalan Anyar”. Didi Kempot menyanyikan lagu yang berkisah tentang mantan kekasih yang sudah punya pasangan baru ini dengan begitu remuknya. Mendengarkannya bikin hati terasa sesak dan ngilu tak karuan.

“Kembang tebu sing kabur kanginan,
Saksi bisu sing dadi kenangan,
Prasetyamu kui mung kiasan,
Tresnamu saiki wis ilang,
Neng dalan anyar kowe karo sopo, Aku ngerti dhewe neng ngarepe moto.”

Versi bahasa Indonesianya: “Bunga tebu yang terbang terbawa angin, Saksi bisu yang jadi kenangan, Janjimu hanya kiasan, Cintamu sekarang sudah hilang, Di jalan baru itu kamu bersama siapa, Aku tahu sendiri karena aku melihatnya.”

Setiap lagu Didi Kempot punya tingkat kegalauan yang luar biasa. Setiap kata adalah kesedihan, setiap bait adalah ratapan. Dunia Didi Kempot merupakan dunia yang diselimuti awan kelabu. Lagunya bisa membuat orang patah hati tanpa jatuh cinta, lengkingan suaranya bisa mencungkil hati para pendengarnya. Realitas cinta anak muda saat ini sangat berkaitan erat dengan tema yang diusung Didi Kempot, mungkin karena inilah karya mas  Didi bisa diterima oleh kalangan muda.
 
Selain faktor kedekatan emosional, penyebab booming-nya Didi Kempot juga tak luput dari internet. Dengan internet, lagu-lagu Didi Kempot, yang sebelumnya terbatas peredarannya, kini menjadi lebih mudah diakses. Anda tinggal buka YouTube atau Spotify dan ketik “Didi Kempot” di kolom pencarian, maka lagu-lagu milik Didi Kempot akan bermunculan. Kontribusi para influencer rupanya turut pula mengerek popularitas Didi Kempot di kalangan anak muda. Ghofar Hilman, misalnya, mengajak Didi Kempot untuk jadi bintang tamu acara #NGOBAM (Ngobrol Bareng Musisi) di akun YouTube-nya. Video ini ditonton lebih dari 800 ribu kali. Akun YouTube Ghofar Hilman sendiri punya jumlah subscriber sebanyak 464 ribu. Di luar tiga faktor di atas, ada satu yang tak kalah penting adalah keinginan para penikmat musik untuk bernostalgia.




Sempet trending no 4 di Youtube gan dan di hari acara diselenggarakan menjadi trending 1 di twitter. durasi videonya sekitar 1 jam 51 menit. Dan dari banyaknya penonton yang hadir kebanyakan anak muda, di video tersebut juga mas Didi berkomentar tentang maraknya penyanyi yang mengcover lagunya tanpa ijin, inspirasi karya-karyanya, hingga lagu One Thousand City(Sewu Kuto) yang melegenda diciptakannya dalam waktu 1 jam.

Gimana pendapat agan dan sista tentang penyanyi model Pakdhe Didi Kempot ini?


#NGOBAM Didi Kempot
Videonya

Sumber & Referensi
Link