Pagi ini Delia melihat Vidio yang beredar pada sebuah media sosial, kemudian merenungi diri dan bertanya dalam hati, jika nantinya aku harus meninggal, apa bisa dalam keadaaan mengingat Allah ya? Entahlah! Bisa jadi karena mati konyol, serupa yang sering Delia tulis di semua tulisan Delia. Ah semoga tidak ya!

Kalau kita membicarakan kematian pastinyalah akan mengingat banyaknya dosa-dosa. Baik yang disengaja ataupun tidak. Karena hidup adalah misteri yang tidak bisa di rekayasa ataupun dibuatkan Skenario melalui pribadi, hidup sudah tercatat dalam sebuah naskah, namun isi dari takdir itu sendiri belum kita ketahui akan serupa apa. Masih sebuah alur yang kita jelajahi dari waktu ke waktu sehingga pada akhirnya misteri berbuka dan kita melaksanakan apapun isi dari perjalanan itu sendiri.

Bagus dan tidaknya nasib yang terbentuk, tinggal kita olah untuk menjadi apa dan harus bagaimana. Sebab selalu ada pilihan dari tiap-tiap perjalanan kehidupan. Dan kitalah yang akan membawa warna nasib akan menjadi serupa apa. Ya begitulah kira-kira gan-sis!

Ok gan-sis, selamat pagi dan kembali membaca trid Delia yang akan mengangkat tema kematian. Kenapa? Karena setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian, tidak ada yang bisa menolak kematian. Sebab semua yang hidup pasti mati. Dan jika kita pahami akan adanya kematian, maka sebaiknya memperbaiki apa-apa saja yang harus diperbaiki. Sebelum penyesalan itu datang.

Serupa seorang pria yang sedang melaksanakan salat subuh di mesjid Al Ikhwan, bukit cengkeh 1, Cimanggis Depok, Jawa barat ini. Dia meninggal setelah membetulkan letak peci di dahinya, kemudian terjatuh dan tidak bangun kembali.





Tidak diketahui alasan kematian dari pria ini. Jemaah lain tidak segera menolongnya dikarenakan harus merampungkan salat subuh. Tetapi sempat membuat jemaah lain merasa terganggu dalam salat, kebimbangan apakah harus menolong atau kembali salat menjadi gangguan di pikiran jemaah di samping dan belangnya. Namun pada akhirnya mereka memilih untuk melanjutkan salatnya terlebih dahulu.

Peristiwa ini di unggah ke sebuah media pada hari Kamis 27 Juli 2019 yang lalu oleh pemilik Instagram @hannykristianto.

Kematian yang sangat jarang terjadi, bukan? Pada hari yang baru akan memulai kegiatan, pria itu harus pergi ketika sedang salat. Bagaimana menurut pendapat agan dan sista?

Kalau Delia hanya bisa mendoakan pria itu agar husnul khatima. Sebab di dunia ini tidak ada yang abadi, yang berasal dari tanah akan kembali ke tanah. Sudah hukum alam yang berlaku dan diberlakukan. Kita yang masih hidup hanyalah menjalankan apa yang harus dijalankan dan berharap dari hari ke hari mengalami perbaikan hidup.

Sebab kita hidup untuk mati dan sebelum mati, hendaknya melakukan banyak perbaikan diri, agar ketika menghadap yang Kuasa, keadaan diri dalam kesiapan yang benar-benar sudah telah siap.

So, kapan lagi kita mencoba untuk melakukan perbaikan jika tidak sekarang, sebab umur tidak bisa diprediksikan kapan harus pergi. Terkadang yang sakit bisa sembuh total, sedangkan yang sehat malah harus menutup mata.

Rahasia kematian hingga saat ini tidak bisa diprediksikan oleh siapapun jua, termasuk peramal nasib sekalipun.

Mari merenung untuk pagi yang cerah dan tentunya dengan langit yang luar biasa cerah ini. Semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang bersyukur di pagi hari hingga waktu malam menjelang.

Selamat beraktifitas ya aganagan sekalian juga para sista yang mungkin sebagian dari kalian masih berada di tempat tidur. Salam Senin dan kemacetan lalulintas Jakarta!