Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aldysadiAvatar border
TS
aldysadi 
Gratis tapi Seru! Nangkep Kinjeng hingga Main Yeye, Ini Permainan Masa Kecilku!

Gratis tapi Seru! Nangkep Kinjeng hingga Main Yeye, Ini Permainan Masa Kecilku!


Hai, Gaes!
Jumpa lagi di thread Aldys emoticon-Betty (S)



Gaes, mungkin kalian akan merasa sedikit iri setelah membaca thread TS ini karena Alhamdulillah, TS sempat merasakan indahnya masa kecil tanpa HP dan televisi.


Selamat membaca ingatan masa kecil TS Aldysadi ...



Quote:



Gratis tapi Seru! Nangkep Kinjeng hingga Main Yeye, Ini Permainan Masa Kecilku!
TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA

Sekilas Tentang Masa Kecil TS

Waktu kecil, TS hidup jauh dari kata cukup. Jangankan punya HP, TS hampir setiap hari pergi ke sekolah tanpa uang saku maupun sarapan pagi. Selain itu, keluarga TS juga tak mampu membeli televisi.

Bukan kami saja, keluarga dari teman-teman TS pun mengalami hal serupa. Pokoknya, hampir semua warga yang tinggal di tempat tinggal masa kecil TS itu hidupnya jauh dari kata cukup, Gaes.

Sisi positifnya adalah hal tersebut membuat kami, para anak-anak tak memiliki hiburan lain sehingga bermain bersama di luar rumah adalah hiburan yang sangat menyenangkan bagi kami.

Yang ingin TS sampaikan kepada Allah saat ini adalah rasa syukur karena kesulitan kami di masa lalu telah membuat kami memiliki kenangan masa kecil yang sangat indah dan tak terlupakan, Alhamdulillah.

Di bawah ini, TS akan menuliskan berbagai permainan seru dan pastinya gratis yang sering kami mainkan sewaktu kecil.


Ini Permainan Masa Kecil Kami, Anak-Anak Palembang yang Seru dan Gratis!

TS lahir dan tumbuh besar di kota Palembang meskipun TS berdarah Baturaja (berdasarkan keturunan orang tua). Oleh karena itu, nama-nama permainan masa kecil di bawah ini TS tulis berdasarkan nama sebutannya di kota Palembang.


1. Nangkep Kinjeng

Spoiler for Nangkep Kinjeng:

Sebelum menjadi gedung pemerintahan, seperti saat ini. Tanah itu dulunya lahan tidur yang sangat luas dan dipenuhi semak belukar dengan beberapa sumur warga di sana dan juga rawa-rawa kecil, tempat ikan-ikan kecil berenang dan kinjeng bermain, terbang ke sana ke mari.

Ya! Dulu, semua rumah warga kami berhadapan langsung dengan tempat tersebut. Selain sebagai sumber air, tanah tersebut menjadi tempat anak-anak bermain.

Nangkep dan kinjeng merupakan bahasa Palembang. Nangkep dalam bahasa Indonesia adalah tangkap, kinjeng atau yang lebih familiar disebut capung. Jadi, nangkep kinjeng artinya menangkap capung.

Banyak sekali kinjeng (capung) di tempat kami dulu, dari yang ukurannya sangat kecil hingga yang sangat besar. Setelah menangkap, kami saling adu kinjeng milik kami tapi tenang saja, gak sampai mati, kok hanya diadu sebentar setelah itu dimasukkan ke dalam wadah, seperti plastik bening sebelum dilepas kembali.

Asyik sekali berlarian di antara rerumputan yang cukup tinggi dan seketika serasa dikelilingi puluhan kinjeng karena begitu kita menginjak atau menyenggol rumput, kinjeng-kinjeng yang sedang hinggap langsung berterbangan.

Namun, masa-masa itu sudah berlalu karena tanah tersebut sudah berubah menjadi beberapa bangunan dan kini, tak seekor kinjeng pun terlihat di sana lagi, sedih ...


Cara Menangkap Kinjeng

Kami memiliki beberapa cara dalam menangkap kinjeng. Berikut cara-caranya :

- Menggunakan Tangan Kosong

Hanya beberapa orang saja dari kami yang mahir menangkap kinjeng dengan tangan kosong, termasuk TS. Butuh kesabaran dan kehati-hatian karena kinjeng sangat lihai melarikan diri dan mempermainkan kita saat hendak menangkapnya, huh!.


- Menggunakan Bungkus Plastik

Spoiler for Alat Menangkap Kinjeng:

Bagi kami, ini adalah salah satu alat canggih nan gratis untuk menangkap kinjeng. Terbuat dari ranting pohon petai cina atau lidi dari daun pohon kelapa karena kedua pohon tersebut dulu hampir setiap rumah menanamnya di halaman.

Spoiler for Alat Menangkap Kinjeng:

Setelah itu, ikat plastik (biasanya bekas plastik es atau gula pasir kiloan yang dibersihkan dan dikeringkan) ke ujung ranting atau lidi menggunakan ujung tertutup dari plastik itu sendiri atau bisa juga menggunakan karet gelang. Nanti, hasilnya seperti dalam gambar.


- Menggunakan Getah Daun Nangka

Spoiler for Alat Menangkap Kinjeng:

Pohon nangka memiliki getah di setiap bagiannya, seperti batang, buah dan juga daunnya. Di tempat kami, hampir setiap rumah juga menanam pohon nangka.

Kami biasanya memanfaatkan getah pada daun nangka dengan mengoleskannya pada salah satu ujung lidi untuk menangkap kinjeng yang sedang hinggap pada tumbuhan.

Kinjeng (capung) yang bagian tubuhnya terkena getah, terutama bagian kaki dan sayapnya akan sulit melepaskan diri karena getah yang lengket.


2. Lempar Kasti

Spoiler for Lempar Kasti:

Dulu, di tempat tinggal kami, ada lahan tidur yang sangat luas. Seperempat arealnya dijadikan tanah lapang untuk tempat anak-anak bermain dan warga melakukan permainan olahraga atau acara 17-an.

Selain sepak bola, lempar kasti juga sering dimainkan oleh anak-anak di lapangan tersebut. Permainan ini selalu dilakukan menjelang sore hari sebelum jam mandi sore karena sebelum maghrib kami harus bersiap untuk pergi mengaji.

Oh, iya! Permainan lempar kasti ini sangat berbeda dengan permainan kasti pada umumnya karena bola kasti yang kami gunakan bukanlah bola tenis melainkan sebuah bola yang dibentuk dari gumpalan bahan bekas, berupa kertas dan plastik bekas yang diikat membentuk bola dengan karet gelang agar tak mudah buyar.

Oleh kami yang jahil, bagian dalam bola sering disisipi bebatuan supaya bola memiliki berat yang mantap untuk dilempar ke arah lawan sekaligus lawan merasa agak kesakitan saat terkena lemparan bola.

Dalam permainan ini, tim yang menang suit berhak bermain lebih dulu dengan menggunakan bola kasti dari timnya sementara pihak lawan bertugas untuk berjaga.

Jangan khawatir, Gaes dengan bolanya karena selama kami bermain bertahun-tahun, belum ada yang mengalami cedera. Hal tersebut dikarenakan batu di dalam bola telah dibungkus oleh plastik dan kertas sehingga meski berat dan agak sakit tapi tetap aman, hehe.


Cara Bermain

Spoiler for gumpalan kertas bahan bola kasti:


Permainan ini dilakukan secara berkelompok yang terdiri atas 2 tim. Jumlah pemain tidak dibatasi yang penting imbang.

Tujuan dari permainan ini adalah tim pemain harus bisa menyeberang ke wilayah bentengnya tanpa terkena lemparan bola kasti. Jika salah satu anggota tim terkena lemparan bola maka tim tersebut dinyatakan kalah dan menjadi tim penjaga sementara tim lawan bermain.

Dalam permainan ini, kedua tim akan membuat garis dahulu di lapangan sebagai penanda wilayah. Luasnya wilayah permainan merupakan kesepakatan antar pemain.

Wilayah dalam bentuk persegi panjang akan dibagi menjadi 3, yaitu benteng 1 dan benteng 2 yang merupakan rumah atau wilayah aman bagi tim pemain.

Lalu, wilayah tengah, tempat tim penjaga berjaga sekaligus tempat tim pemain berlari untuk menuju benteng tujuan sambil menghindari serangan bola kasti dari tim penjaga.

Permainan dimulai oleh pihak pemain dengan cara mengirim dua pemain ke wilayah tengah untuk melakukan pelemparan dan pemukulan bola sementara anggota tim pemain lainnya akan bersiap menyeberang ke benteng lainnya.

Si pemukul bola kasti akan berusaha memukul bola sejauh mungkin agar tim penjaga sulit mengambil bola sementara tim mereka punya waktu untuk menyeberang ke benteng dengan selamat.

Tim penjaga akan berusaha mengambil bola kasti secepat mungkin untuk dioper ke anggota tim lainnya dan melemparnya ke salah satu anggota pemain.

Jika ada salah satu atau lebih anggota pemain yang masih berada di benteng awal akibat gagal menyeberang ke benteng berikutnya maka salah satu anggota tim penjaga akan melakukan bola lambung, yaitu melambungkan bola ke atas setinggi mungkin dan menangkapnya lagi dalam tangannya.

Bola lambung ini dilakukan sebanyak 3 kali dan merupakan waktu bagi si pemain tertinggal untuk menyeberang ke benteng berikutnya dan bergabung bersama anggota tim lainnya.

Selama melambungkan bola, si penjaga akan sigap melambungkan bola sambil menyerang si pemain dengan bola tersebut. Jika dalam 3 kali lambungan si pemain tertinggal tak juga menyeberang maka tim pemain dinyatakan kalah. Begitu pula, jika ia terkena lemparan bola lambung.

Jika semua anggota tim pemain berhasil menyeberang ke benteng berikutnya maka permainan dimulai dari awal lagi dan tim pemain bermain lagi.


3. Petualang-Petualangan dan Cerita Mistisnya

Spoiler for Petualangan Bocah-Bocah:

Seperti yang telah TS katakan sebelumnya bahwa dulu, di tempat tinggal kami ada sebuah lahan tidur yang sangat luas dan panjang yang membentang dari depan lorong kawasan RT kami hingga ke ujung perbatasan dengan RT lain.

Lahan tidur itu, selain dipenuhi semak belukar juga banyak pepohonnya, baik pohon liar maupun yang sengaja di tanam oleh warga. Ada pula rawa-rawa kecil, beberapa sumur warga dan gundukan tanah yang oleh kami anak-anak disebut sebagai bukit.

Di perbatasan RT tetangga kami juga ada danau buatan yang sangat besar dan cukup dalam, dikelilingi oleh tanaman liar yang saat itu tumbuhnya jauh lebih tinggi daripada tubuh kami sehingga sulit bagi kami untuk melihat danau tersebut dengan jelas karena hanya bisa mengintip melalui celah tanaman liar.


Cerita Mistis di Tempat Tinggal Kami

Spoiler for ilustrasi pohon beringin:

Selain itu, di ujung danau juga terdapat dua pohon besar dan juga tumbuh sangaaaaatttt... tinggi, yaitu pohon kapuk dan pohon beringin.

Menurut warga sekitar, kedua pohon tersebut telah ada di sana sebelum menjadi pemukiman karena memang seluruh tempat tinggal kami itu dulunya lahan tidur yang menyerupai hutan kecil.

Oleh karena itu, tempat tinggal kami dikenal lumayan angker. Selain kedua pohon tua tersebut, danau buatan dan salah satu sumur di tempat kami itu juga ada cerita mistisnya.

Tetangga di samping rumah TS pernah melihat Mr. Poci bergelantungan di pohon beringin saat sedang melintasi jalan tepat di samping pohon tersebut. Lalu, mamang TS pernah melihat sosok berbadan hitam, besar dan sangat tinggi di dekat sebuah sumur.

Menurut warga sekitar, itu penunggu sumur tersebut. Sedangkan menurut teman TS, ada warga sana yang mengaku melihat sosok pria tua berambut putih di atas air danau dengan posisi tiduran di atas air, seperti mayat mengapung tapi mata melotot.

Warga sekitar mengatakan itu adalah penunggu danau yang dikenal dengan nama "Wak Ub*n". TS sensor nama tersebut ya, Gaes karena TS rasa tak baik menuliskan namanya di sini dan menjelaskan dengan detail kondisi fisik sosok tersebut makanya TS tak menulisnya secara detail.

Kami memang tidak diizinkan oleh orang tua kami untuk bermain-main di sekitar tempat tersebut apalagi masuk terlalu jauh ke dalamnya yang kami sebut dengan hutan karena kondisi yang telah TS sebutkan di atas.

Selain takut kami kenapa-kenapa, orang tua kami juga tak ingin kami terkena hal mistis di sana karena orang tua kami kebanyakan sudah tinggal di sana sejak kecil.

Akan tetapi, namanya anak kecil. Kami justru merasa penasaran dengan hal tersebut padahal diantara kami lebih banyak yang penakut, wkwk. Namun, apa daya, rasa penasaran mengalahkan rasa takut kami.


Memasak di Alam Terbuka

Spoiler for Memasak Menggunakan Kaleng Susu Bekas:

Begitu melihat ada kesempatan, kami akan melakukan petualangan kami karena kesempatan seperti itu sangat langka. Orang tua kami selalu mencari kami begitu kami tak terlihat dipandangan mereka.

Selama petualangan berlangsung, kami lebih banyak menikmati petualangan ketimbang memikirkan hantunya karena alamnya sangat indah bagi kami. Kami juga membawa bahan dan alat memasak yang sederhana dan seadanya sembari menikmati alam hutan kecil kami.

Kaleng susu bekas, bebatuan sebagai alas untuk meletakkan kaleng, beberapa sendok untuk makan, minyak lampu, korek api, nasi, air minum dan garam yang dibawa dari rumah, sayur kangkung yang dipetik di dekat rawa-rawa kecil. Itulah bekal yang kami bawa dalam petualangan kami untuk kami masak dan nikmati.


4. Yeye

Spoiler for lompat karet:

Lucu ya, namanya? Wkwk. Yeye adalah permainan yang mirip dengan lompat tali tapi tali yeye terbuat dari karet gelang yang dirangkai sambung menyambung menjadi satu sehingga memanjang menyerupai tali tapi lentur karena terbuat dari karet gelang.

Yeye adalah mainan favorit TS karena TS jago sehingga hampir selalu menang alias 'gandek' kata orang Palembang, hehe. Kami mengumpulkan karet gelang yang ditemui di jalanan atau di pasar.

Ada pula yang 'merampok' karet gelang dari warung emaknya yang biasanya digunakan untuk mengikat barang jualan, hehe. Sebagai informasi, Gaes masyarakat umumnya mengenal permainan ini dengan nama lompat karet.


Cara Bermain Yeye

Spoiler for Tali Karet Yeye:


Layaknya gim di HP, yeye juga memiliki level dalam permainannya. Semakin tinggi levelnya maka semakin sulit tantangannya. Ketentuan akan level terendah tergantung usia pemainnya.

Jika pemainnya itu masih kecil maka permainan akan dimulai dengan merentangkan tali di diantara dengkul kedua pemegang tali karet. Sementara itu, pemain yang lebih besar usianya akan dimulai dari pinggang sebagai level terendahnya. Selanjutnya, tali karet direntangkan semakin tinggi lagi sesuai levelnya.

Berikut urutan levelnya : dengkul - pipis* - pinggang - kelek (ketiak)/dada (sama tingginya. Jadi, yang mana saja boleh)- bahu - telinga - kepala - jinjit* - free style* di pinggang lagi - selesai dan permainan dimulai dari awal lagi

Pemain ditantang untuk dapat melompati tali karet sesuai level urutannya. Permainan bisa dilakukan secara individu maupun berkelompok.

Jika gagal melompati talinya maka dianggap gagal dan harus menjadi pemegang tali karet sementara pihak lawan bermain.


Penjelasan*

- Pipis : Ini menarik, Gaes. Ya! kata pipis ini berasal dari perbuatan membuang air kecil. Disebut demikian karena tali karet direntangkan tepat di atas antara maaf alat kelamin dan di bawah pusar. Level ini ada saat kita bermain yeye di Palembang, hehe.

- Jinjit : Jinjit adalah level dimana tali direntangkan oleh kedua pemegang tali dengan cara memegang tali digenggamannya dan mengangkat tangan setinggi-tingginya di atas kepalanya, baik dengan kedua kakinya berjinjit ataupun tidak sesuai kesepakatan antar pemain.

- Free Style : Sebenarnya, ini gak ada istilah atau sebutannya. Jadi, agak bingung TS menjelaskannya. Jadi, mari kita sebut saja dengan kata free style karena ini merupakan level tambahan dalam permainan yeye yang dilakukan dengan gerakan khusus seperti sedang menari dengan tali karet.

Informasi Tambahan

Selain tali karet yang direntangkan secara lurus, ada pula cara bermain yeye lainnya, yaitu dengan cara menyambungkan tali karet sehingga membentuk bulatan dan dimasukkan ke dalam kaki kedua penjaga tali karet setinggi kedua mata kaki mereka sehingga tali karet berbentuk persegi 4.

Sayangnya, TS belum bisa menjelaskan detailnya. Di kesempatan lain akan TS jelaskan. Kali ini, kita bahas cara bermain di atas dulu yang lebih umum dimainkan.



emoticon-floweremoticon-floweremoticon-flower

"Demikian thread TS. Itulah permainan masa kecil TS yang gratis tapi seru. Kalau GanSis, apa permainan masa kecilmu yang seru dan tak terlupakan? Silakan tulis komentarnya di bawah, ya."

emoticon-floweremoticon-floweremoticon-flower

Quote:

Quote:
Diubah oleh aldysadi 23-07-2019 08:27
gigihrizqi
tata604
swiitdebby
swiitdebby dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.1K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan