Kaskus

Entertainment

inal74Avatar border
TS
inal74
Saya Anti Aseng, Saya Pake MITO: Ya Gitu?
Saya Anti Aseng, Saya Pake MITO: Ya Gitu?
Gambar di atas merupakan hasil screenshotyang dilakukan penulis setelah penulis membuka Facebook pada Minggu 28 Juli 2019 pukul 1 siang. Tulisan status di salah satu grup di Facebook di atas cukup menggelitik akal sehat, karena status tersebut mengandung pesan provokatif bahwa jika kita anti aseng (anti China), maka salah satu buktinya adalah kita harus memakai ponsel buatan Indonesia. Dengan bangganya, akun Facebook bernama Putra Kou itu menyatakan bahwa dirinya memakai ponsel buatan anak bangsa, yaitu MITO. Pernyataan Putra Kou ini di satu sisi memang membanggakan, tapi di sisi lain memunculkan pertanyaan: Benarkah ponsel buatan MITO tidak ada campur tangan aseng alias China di dalamnya?

Mito Mobile adalah salah satu vendor ponsel lokal pertama di Indonesia. Meskipun telah berdiri sejak tahun 2004, Mito Mobile mulai diakui eksistensinya sebagai salah satu vendor ponsel nasional pada tahun 2006. Mito Mobile menunjuk PT. Maju Express Indonesia sebagai distributor tunggal produk MITO di seluruh Indonesia. Saat ini, Chief Executive Officer(CEO) atau Direktur Utama Mito Mobile dan PT. Maju Express Indonesia dijabat langsung oleh satu orang warganegara Indonesia keturunan Tionghoa bernama Hansen Lie.


Saya Anti Aseng, Saya Pake MITO: Ya Gitu?
Hansen Lie berdiri paling kiri


Di samping itu, diketahui bahwa komponen integrated circuit(IC) untuk semua produk ponsel buatan Indonesia masing menggunakan IC dari luar negeri alias impor. Pada bulan November 2013, Direktorat Jendral Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementrian Perindustrian Republik Indonesia Budi Darmadi mengatakan: “Ada satu komponen yang belum bisa kita buat yakni Ic (integrated circuit), karena yang buat juga hanya beberapa Negara saja, dan itu kita masih impor”. Lalu berdasarkan rilis data tahun 2018 dari Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, diketahui bahwa nilai impor komponen elektronik Indonesia mencapai 49,55 trilyun rupiah yang meliputi IC, connector, dan chip. Indonesia mengimpor IC, connector, dan chip tersebut dari China alias Tiongkok, Jepang, dan Taiwan.

Oleh sebab itu, ponsel buatan Indonesia seperti yang ditulis oleh Putra Koudalam statusnya, yaitu: Polytron, Smartfren, Axioo, MITO, IMO, Cross, Nexian, Tiphone, Evercoss, Advan, Vanera, Esia, Maxtron, Zyrex, dan Himax pasti menggunakan komponen IC dari luar negeri. Sebagai contoh: IC Power Amplifier (untuk sinyal ponsel) buatan China dengan kode Airoha P5200 cocok untuk menjadi bagian dari komponen ponsel MITO 901.

Jadi, bisa dikatakan bahwa semua produk ponsel MITO itu sebenarnya adalah ponsel yang 99% komponennya buatan Indonesia, dan 1% komponen lainnya bisa saja buatan Jepang, Taiwan, atau China. Tapi yang jelas, saat ini banyak orang Indonesia memakai HP China sambil benci terhadap orang China, tapi tidak membenci orang Jepang dan orang Taiwan, padahal mereka semua sama seperti aseng, yaitu sama-sama sipit.



Sumber:
https://finance.detik.com/industri/d...li-komponen-ic

https://www.b4t.go.id/industri-kompo...i-indonesia/ 
Diubah oleh inal74 28-07-2019 17:52
0
1.5K
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan