- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Malaikat Senja


TS
adhwakeyra
Malaikat Senja

Suara teriakan ibu di bawah bukit ini.
Namaku senja aku lahir dikeluarga yang sederhana, sekarang aku hanya hidup bersama ibu, ayah telah meninggal saat aku masih umur dua tahun, sampai sekarngan aku juga tak mengerti mengapa ibu memberi nama senja, dengan begitu aku sangat senang sekali melihat senja.
Senja mengajariku betapa berharganya ia sampai banyak orang menanti dan merindukannya datang, meski hanya sekejap.
"ibu apakah senja boleh tanya"
"iya tanya apa senja , tapi satu pertanyaan setelah itu senja harus tidur ya"
"iya bu, bu kenapa ibu memberi nama aku senja ?"
"Hmmm kalau itu ibu tidak bisa jawab sekarang, nanti kalau senja sudah besar ibu pasti bercerita pada senja, karena ibu sudah jawab sekarang senja tidur ya"
"ibu janji dulu nanti kalau senja sudah dewasa ibu harus cerita kesenja ya"
"iya ibu janji"
"ayok baca doa dulu"
Terbesit dalam ingatanku waktu aku masih kecil aku selalu ingin tau mengapa ibu memberi nama aku senja.
Sekarang aku sudah tumbuh menjadi seorang gadis remaja yang cantik dan baik hati pastinya, setelah lulus SMA kudapatkan beasiswa di universitas yang terletak di kota, begitu berta harus rela meninggalkan ibu sendirian didesa, tetapi bagaimana lagi hanya itu jalan agar bisa mengejar cita citaku.
Sore ini aku termenung dibalkon apartemen, oh iya sebelumnya sekarang aku tinggal di apartemen dekat kampus, serta semua biaya hidup dan tempat tinggal termasuk dalam uang beasiswa sehingga pun tak sedikit pun meminta kepada ibu.Teringat saat keberangkatanku kuliah ibu bercerita terlebih dahulu tentang nama senja yang ia telah berikan kepdaku.
- flash back-
" Alya!! Kenapa kamu tega melakukan ini kepada ayah sama bunda, kurang apa ayah sama bunda sampai kamu begini, jawab alya! "
"maaf ayah aku tidak tau siapa yang tega melakukan ini"
"jangan banyak alasan Alya!! Mana mungkin kamu hamil tanpa tau siapa yang telah berbuat pada kamu! "
" beneran Alya tidak tau siapa laki laki yang tega melakukan ini"
"ayah beri kamu pilihan kamu pergi dari rumah ini atau mengaku siapa laki laki yang telah menidurimu. Ayo Alya jawab!! "
Aku terdiam ku lirik ibuku yang menangis tanpa sedikit pun melihatku, bingung menyelimuti pikirankuentah harus pilih yang mana. Diriku memang benar-benar tidak tau siapa yang telah tega melakukan ini semua kepadaku, waktu itu yang ku ingat hanya aku bersama teman-teman merayakan ulang tahun, sampai keesokan harinya aku sendiri tidak tau aku dimana dengan keadaan aku tak memakai sehali baju.
"cepat alya jawab!!"
Akupun berlari keluar rumah. Aku terpaksa harus keluar dari rumah karena aku tak punya pilihan lagi.
Terdiam aku melihat senja diatas jembatan ini, pikiran ini sudah sangat kacau, yang terpikirkan hanya ingin mengakhiri hidup.
"Hiks.. Hiks... Hiks.. Lebih baik aku mati dari pada harus menanggung malu ini "
" hei apa yang kamu lakukan. Jangan jadi orang bodoh yang mau mengakhiri hidup dijembatan ini"
"siapa kamu pergi "
" aku manusia ciptaan allah,aku diperintahkan oleh allah untuk menolong orang bodoh sore sore gini mau bunuh diri " jawabannya yang membuatmu kesal
" pergi kau pergi!!! Hiks.. Hiks.. Aku memang bodoh, apa maumu" bentakku
"aku ingin kamu turun dan tinggal bersamaku"
"siapa kamu, kenapa kamu mau tinggal bersamaku"
"turun dulu lah nanti aku jelasin siapa aku dan kenapa aku mau tinggal bersamamu"
Akhirnya aku turun aku membatalkan niat untuk bunuh diri.
" sudah Ayok ikut aku"
"aku gak mau jelaskan dulu siapa kamu"
" iya aku akan bercerita tapi kita sholat dulu sudah waktunya sholat magrib"
Setelah sholat ia pun menceritakan siapa ia. Ia adalah seseorang yang sering melewati depan rumah, pekerjaannya hanya sebagai tukang servis alat dapur, ia telah mendengar semua cerita tentang diriku yang hamil diluar nikah dan dia pun mau menikahiku. Ia sangat mau bertanggung jawab padahal ia bukan lah ayah kandung dari anak ini. Setelah itu ia meminta izin kepada orang tuaku untuk menikahiku. Tetapi begitu naasnya pemuda itu, ayahku bukan malah baik kepadanya ayah malahu memukulinya , aku merasa iba padanya ia mengakui suatu kesalahan yang bukan ia lakukan. Akhirnya akupun menikah dengannya ,awalnya rasa cinta tak pernah aku rasakan tetapi akhirnya perasaan cinta itu muncul saat ia begitu sangat memperhatikan dan baik pada diriku.
"Alhamdulilah ya nak akhirnya kamu lahir di dunia. Kamu lucu kayak ibumu"
Aku sangat mencintai laki laki itu ia bagaikan malaikat senja, menyelamatkan ku dari kehidupanku waktu senja itu.
" Oh ya Alya kamu ingin dia diberi nama siapa? "
" senja, agar ia mampu menjadi malaikat senja sepertimu"
"Astagfirullah " aku terbangun dari lamunanku karena suara adzan berkumandang.
Aku beranjak untuk mengambil wudu dan pergi ke masjid dekat apartemen.
Setelah sholat aku berbisik dalam hati.
" ya allah siapa gerangan laki laki yang bersuara indah tadi"
Ucapan didalam hatiku, aku sang ingin tau siapa gerangan laki laki yang selalu antusias menjadi imam dimasjid ini dan begitu sangat indah suaranya.
Hari demi hari kualami dengan penuh rasa syukur. Akhirnya waktu kelulusan S1 tiba serta aku putuskan melanjutkan bekerja dikota serta aku memutuskan membawa ibu tinggal bersama dirumah baru. Uang yang aku dapat dari beasiswa dulu selalu aku sisipkan sampai akhirnya aku bisa membelikan ibu rumah.
Saat ini aku sangat sibuk dengan pekerjaan sampai tak pernah kufikirkan untuk menikah. Tapi suatu ketika sosok laki laki yang bernama Muhamad Arga ini melamarku. Ibuku pun langsung setuju karena ibu sudah tau semua latar belakang arya, ibu juga sudah merahasiakan lamaran itu dari awal, sampai aku harus siap menikah dengannya tanpa pendapat dariku.
Awalnya aku menolak tapi karena ibu sangat setuju serta tau latar belakang arga bagaimana dan ibu sudah mulai tua aku pun nengiyakan untuk menikah dengannya.
" khobiltu nikaha watazwijahan linafsi bimahri madzkur hallan"
Suara itu menggetarkan hatiku siapa gerangan laki laki itu.Sebelumnya aku belum pernah melihat wajah arga karena aku tak pernah mengenalnya dan aku terpaksa melakukan ini hanya demi membahagiakan ibu, tetapi suara itu sangat tidak asing di teliungaku.
Setelah pernikahan selesai. Dimalam pertama, aku hanya diam, jari-jari ini bergetar karena takut dan aku canggung karna aku dan arga tak pernah sedikitpun kenal.
" kau tak perlu takut, kau sudah sangat mengenaliku,aku adalah laki laki yang selalu menatapmu dari depan apartemenku aku sangat senang melihatmu saat kau termenung melihat senja dan aku adalah laki laki yang selalu menjadi imam saat sholat magrib di masjid dekat apartemenmu, maafkan aku yang diam diam memperhatikanmu dan aku ingin menikahimu karena diriku ingin kau menjadi malaikat senjaku"
Aku tak menyangka jika ia sosok laki laki yang selalu aku cari.
Lambat laun akhirnya kami hidup bahagia dan memilki seorang anak, meski begitu untuk melihat senja masih akan tetap menjadi kesukaanku.
" sayang ayok masuk sudah mau magrib , kan azam juga suka lihat senja jadinya"
" biarin kan biar seperti ibunnya"
"Hmmm iya malaikat senjaku"
Suamiku mencium keningkudengan penuh cinta.
Diubah oleh adhwakeyra 07-07-2019 09:03






anasabila dan 23 lainnya memberi reputasi
24
1.7K
44


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan