- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tolak Garam Impor, PMII Surabaya Gelar Aksi di DPRD Jatim


TS
johanariw
Tolak Garam Impor, PMII Surabaya Gelar Aksi di DPRD Jatim

Beritahati.com, Surabaya - Prihatin atas nasib petani garam di Jatim karena produksinya kalah dengan garam impor, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kota Surabaya menggelar aksi di DPRD Jatim, Senin (22/7/2019).
Menurut Mohammad Basuki salah satu mahasiswa mengatakan tahun 2018 pemerintah mengimpor garam dengan kuota yang sangat besar yaitu 3,7 juta ton dan tahun 2019 mengimpor lagi 2,7 juta ton.
"Ini sangat merugikan petambak garam dan menabrak mandate UU No 7 tahun 2016 tentang perlindungan dan pemberdayaan nelayan, pembudi daya ikan dan petambak garam,” jelasnya di Surabaya.
Dikatakan pria asal Sidoarjo ini mengatakan saat ini harga garam lokal anjlok mencapai harga Rp 300 hingga Rp 400 sehingga garam lokal kalah bersaing dengan garam impor.
"Gara-gara kalah bersaing dengan garam impor tersebut, saat ini sedang ada penumpukan garam di gudang-gudang lahan pegaraman petani tambak,” terangnya.
Sedangkan salah satu petani garam bernama Andik mengaku gara-gara harga garam anjlok, banyak petani garam alih profesi sehingga kesejahteraan petani menjadi kurang.
"Gara-gara garam impor, rekan-rekan petani untuk menyambung hidup dengan alih profesi di bidang lainnya. Tak hanya itu banyak petani garam nekat menggadaikan barang berharganya untuk menyambung hidup,” jelasnya.
Sementara itu, dalam aksi tersebut PMII mengeluarkan beberapa tuntutan antara lain mendesak pemerintah membantu penyerapan petambak garam dengan harga Rp 1000 hingga Rp 2000 per/kg, merevisi segala peraturan yang berbenturan dengan UU No 7 tahun 2016, tolak impor garam dan meminta kepada gubernur Jatim untuk mengusulkan ke pemerintah terkait penetapan HPP (Harga Pokok Petani)
Sumber:
Beritahati.com
Diubah oleh johanariw 23-07-2019 14:08
0
1.2K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan