AKURAT.CO, Pagelaran Lebaran Betawi yang diadakan di Monumen Nasional (Monas) dimanfaatkan sebagian petugas untuk mendapatkan pundi-pundi secara ilegal.

Salah satunya yakni penggunaan toilet portable yang disediakan panitia di kawasan tersebut. Petugas yang menjaga toilet tersebut meminta bayaran kepada masyarakat yang hendak buang hajat.

Warni (38) warga Pelumpang yang memberikan bayaran setelah buang hajat di toilet portable milik pemprov DKI Jakarta.

Meski tidak mempermasalahkan besaran uang yang dikeluarkan, namun dirinya menyesalkan masih adanya petugas yang tidak melayani masyarakat secara maksimal.

"Sebenarnya sih tidak masalah dengan uang yang diminta sebesar Rp2000 hingga Rp5000. Tapi setahu saya ini kan toilet gratis kenapa sekarang malah diminta duit. Udah toilet kotor, bau, ini minta duit nomor satu," keluhnya dengan memasang muka kesal.

Hal yang sama dirasakan oleh Leo (45) warga Cakung yang sengaja datang ke Monas untuk melihat pagelaran Lebaran Betawi merasa kesal. Pasalnya keberadaan toilet yang menjadi bagian layanan dalam Monas justru dimanfaatkan petugas nakal.

"Saya sih tidak diminta secara langsung tapi itu petugas memamerkan uang ditangan mereka. Ya kalau seperti itu sama saja kode minta uang kan," tegasnya.