Seperti cendol dan bata; Arab dan Islam adalah dua hal berbeda. Arab adalah sebuah bangsa, dan Islam adalah Agama. Tentu beda ‘kan?

Arab lahir dari peradaban hidup manusia. Islam datang dari langit. Diturunkan ke bumi melalui Nabi Agung Muhammad bin Abdullah. Benar bahwa Islam diturunkan pertama kali di Arab.Tapi tidak lantas Islam selalu identic dengan Arab. Islam bukan Arab. Arab bukan Islam. Sekali lagi.

Islam kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia. Dibawa oleh para pendakwah. Islam betemu dengan berbagai kebudayaan. Lantas berbaur. Terjadi dialektika antara Islam dan budaya.

Tak jarang Islam bisa berkembang pesat melalui “jalan” kebudayaan. Budaya produk manusia jadi alat dakwah. Misalnya di Nusantara Sunan Kalijaga memanfaatkan budaya popular pentas wayang untuk dakwah.

Apakah Islam sekarang berbeda dengan Islam masa Nabi? Tentu berbeda. Dalam arti wajah Islam hari ini berbeda dengan wajah Islam masa Nabi. Yang penting esensinya tidak berubah.

Bahwa ada rukun Islam dan Iman. Ini yang penting. Juga, out came dan out put-nya adalah “manfaat”, rahmah, kasih sayang. Islam rahmat lil alamin.

Ada beberapa fakta menarik yang saya peroleh dari artikel seorang Professor di Departement of Global and Social Studies King Fahd University Dhahran, Kingdom of Saudi Arabia tentang Arab Kristen.

Namanya Prof. Sumanto al-Qurtuby asli Indonesia.

Syahdan, seperti yang ditulis Prof. Sumanto; sebagaimana mendung tak berarti hujan, Arab pun tak berarti Islam.

Bijimane Gansist pendapetnya?

*****