- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rizieq Shihab Raib di Facebook: Berbagai Opini Muncrat


TS
muttou
Rizieq Shihab Raib di Facebook: Berbagai Opini Muncrat

Zaman kiwari disebut global village. Pendesa-buana-an. Istilah pop jagat (serba) teknologis untuk kondisi social di mana orang kampung pun bisa menjelajah luasnya dunia. Bermodal gawai terkoneksi internet, orang udik pun bakal tahu ada kakek bernama Sugiono mujur. Hidupnya bergelimang kemulusan dan kenganuan. Jangan iri Gan, dosa! Yohohoho …
Kemajuan teknologi mengandaikan segala pengetahuan bisa diakses begitu cepat. Sepersekian detik kita bisa membuka berbagai news, kepustakaan, jurnal, dll. Orang bisa berkomunikasi secara efektif walau berjarak ribuan mil. Dengan koneksi internet, orang dengan mudah bisa menyebarkan gagasan-gagasannya ke public luas. Di KASKUS, misalnya.
Tapi ternyata menjadi warganet tak semulus kehidupan mbah Sugiono, Gan.
Ganduuul ….
Rizieq Shihab Raib

Beberapa pekan silam terjadi hal mengguncang jagat maya. Rizieq Shihab raib di Facebook. Seperti diwartakan oleh tirto.id (13/06): postingan Tarli Nugroho berupa komentarnya mengenai pendapat Yusril Ihza Mahendra terkait Rizieq Shihab raib alias dihapus pihak FB dengan alasan melanggar standar komunitas. Padahal, menurutnya, ia tidak berpretensi memojokkan atau memihak salah satunya.
Hal yang sama juga dialami Made Tony Supriatma. Jurnalis kawakan cumpeneliti politik dan militer ini mengunggah konten tentang dua petisi yang kontradiktif. Petisi satu bertajuk agar izin FPI tidak diperpanjang, yang satunya mendukung agar FPI terus eksis.
“Hanya beberapa jam, Facebook menghilangkan postingan tersebut dengan alasan gambar yang saya tampilkan melanggar standar komunitas,” urainya seperti ditulis di tirto.id (19/06).
Sama halnya dengan Tarli Nugroho, Made hanya berkomentar dengan tanpa maksud memihak atau memojokkan salah satunya. Pungkasnya, atas kejadian tersebut akun FB Made dilumpuhkan (disabled). Turut raib pergi ke antah berantah. Ada apa ini Gan?
Ganteeeng …
Baca juga: Fungsi Anus yang Dilupakan Sejarah
Opini atas Fenomena Raibnya Imam Gede

Pensensoran dan penghapusan akun FB ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia. Pada mei 2017, Ahmad Zaenudin (tirto.id), menuliskan bahwa atas permintaan Pemerintahan Thailand, Facebook menghapus 600 laman FB di negeri itu. Di Vietnam, lanjutnya, tunduknya Facebook terjadi selepas Monica Bickert, Head of Global Policy Management, berkunjung ke Hanoi. Facebook setuju untuk mengurangi konten illegal atau bernada menyerang di platformnya.
Senada dengan Ahmad, Made mengutip sebuah laporan dari media investigasi (Intercept), bahwa Facebook menuruti keinginan pemerintah Amerika Serikat dan Israel untuk menghapus akun-akun yang dianggap merugikan pemerintahan kedua Negara ini. Sebab itu Made berasumsi bahwa ada dugaan kekuasaan Negara berkongsi dengan pihak Facebook. Seperti yang ia tulis:
“Saya berusaha mencari jawaban yang masuk akal ihwal kaitan antara Rizieq Shihab dengan Facebook. Dan, hingga saat ini tidak ada satu jawaban pun yang saya dapati. Namun, ada hal yang mungkin masuk akal, yakni jika memasukkan factor kekuasaan.”
Baik Made maupun Ahmad, keduanya menduga ada “tangan” Negara yang bermain di balik penghapusan konten ihwal Rizieq Shihab. Hal mana itu pernah dilakukan oleh USA, Irael, Thailand, Vietnam, dan beberapa Negara lain terhadap akun yang berpotensi merugikan keajegan kekuasaan.
Sebetulnya saya termasuk CGL: Cebong Garis Lucu. Tapi jika di kemudian hari benar adanya Negara dan Facebook menjalin kerjasama tertutup, dan melakukan pensensoran bahkan pembekuan akun Facebook, saya rasa ini perlu kita renungkan Gansis.
Ya kecuali Made dan Tarli mendukung pihak oposisi, misalnya. Eh tapi, pretensi politik memihak begini juga tampaknya bukan alasan masuk akal di iklim demokrasi kita ini. Ya nggak Gansos.
Sosiiis ....
Bagaimana tanggapan Gansis seru sekalian alam nan berbudi adhiluhung pun penuh wibawa fulltime?
Tabok!
Diubah oleh muttou 26-07-2019 03:55
0
3.5K
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan