ilustrasi; nyolong dr fb temen

Rujukan utama horang-horang kuminis, baik di Indonesia atopun dunia global adalah Karl Marx. Filsuf aliran materialis inilah cikal bakal lahirnya berbagai partai kuminis di berbagai Negara hingga ke Indonesia yang, kita tahu Negara kita melarang keras adanya ideologi kuminism.

RI tercintah ini memilih demokrasi sebagai sebuah sistim politiknya. Dan pancasila sebagai dasar Negaranya.

Merdeka!!!

Marx selalu menentang kapitalisme. Bahwa kapitalisme selalu melahirkan kelas atau kasta social-ekonomi. Yang sohor dikenal dalam literer horang-horang kiri/marxis/kuminis yaitu proletar dan borjuis; tertindas dan penindas; miskin (dimiskinkan) dan kayah rayah.

Agan masuk kayahh atau sugihh?

Nah, konon, salah satu perjuangan horang-horang kiri(k) adalah penghapusan kelas (classless society). Agar tidak ada borjuis dan proletar. Tidak ada si kaya dan si kismin atau kheree kayak saya. Whoahahaha ...

Sama rasa, sama rata ....

Juga, sistim ekonomi kapitalistik, katanya, niscaya mencipta individu masyaalloh, eh masyarakat yang konsumtif alias doyan jajan. Sebab watak kapitalistik akan menggiring manusia untuk selalu mencintai produk (komoditas) apa saja walaupun nggak dibutuhin samse.

Terkait penghapusan kelas atau classless society (masyarakat tanpa kelas), kata sorang seniman Jogja, itu kuno dan udah nggak relevan di era sekarang. Nah yang perlu diperjuangkan adalah bagaimana menciptakan apa yang dinamani "cashless society", yakni masyarakat tanpa uang kas.

Sekali lagi, masyarakat tanpa uang kas.

Cashless society lebih ampuh untuk melawan arus konsumerism. Sebab ya gimana mau jajan, mau beli ini itu, dompetnya tipis setipis tempe yang dibilang Mamang SandiUno tempoh hari-hari yang lampau waktu zaman-zamannya cebong dan kampret slalu menghiasi berbagai serambi social media yang kerap bikin ngakak guling-guling sambil pegangan kedua ketek seerat-eratnya.

Demikianlah, Agan Ageeen ....

Semoga tidak bermanfaat.



_______
Baca juga:

Fungsi Anus yang Nyaris Dilupakan Sejarah