6 karkater komik Marvel yang sebaiknya jangan dibuat Live action oleh Marvel Studios
TS
Hadiansyah97
6 karkater komik Marvel yang sebaiknya jangan dibuat Live action oleh Marvel Studios
Ada satu hal yang harus kalian katakan pada film Marvel yang telah menemani kita selama satu dekade terakhir: mereka tidak pernah ragu - ragu untuk melemparkan hal - hal paling aneh yang bisa mereka temukan pada kita. Seperti membuat Rocket Racoon menjadi karakter komik paling menguntungkan, bahkan semakin mengejutkan saat kita mengetahui kalau film kumpulan superhero yang kemarin hits ternyata menyertakan karakter - karakter seperti Exitar the Exterminator, the Collector, dan Proxima Midnight. Lebih gila lagi, mereka mengadaptasikan Peter Porker, si Spider-Ham, di suatu film, dan itu sangat mengagumkan. Meskipun tentu saja si Spider-Ham bukanlah alasan Into the Spider-Verse menjadi film animasi yang berhasil mematahkan dominasi Disney di Academy Awards.
Asli, seolah tidak ada sesuatu pun yang membatasi seberapa dalam mereka menggali untuk menemukan sesuatu yang dapat mereka angkat ke layar lebar. Tapi tetap saja pasti ada satu dua hal yang tidak bisa mereka adaptasikan, seperti karena karakter yang memiliki backstory yang terlalu complicated, hingga terlalu aneh untuk disaksikan ke media gerak dan audio, Seperti mengadaptasi karakter - karakter Marvel berikut–yang sepertinya lebih baik tidak usah di adaptasi ke bentuk live-action:
Spoiler for 6.:
MASTER PANDEMONIUM
Ada banyak sekali karakter Marvel yang ditujukan untuk lelucon meski naskah yang dimiliki tidak sepenuhnya berisi lawakan seperti halnya parodi. Dan tentu saja karakter - karakter seperti itu tidak ditujukan untuk diadaptasikan ke layar lebar atau live action lainnya, kecuali si produser atau Sutradara memiliki cukup ide yang tidak hanya harus gila tetapi juga serius dan matang.
Seperti contohnya si Master Pandemonium ini, seorang karakter penjahat yang memiliki tangan iblis, atau berupa... bayi. Jadi ceritanya, karakter ini menculik bayi laki - laki dari Scarlet Witch dan suami robotnya, Vision, dan mengubahnya menjadi tangannya karena menurutnya memiliki tangan berupa bayi akan membuatnya bisa mencapai ... Sesuatu. Masih belum jelas tujuannya apa, entah membuatnya nampak lebih menyeramkan atau terlihat lebih jahat, mungkin. Tapi yang jelas memiliki tangan berbntuk bayi tentu saja sangat tidak nyaman.
Akhirnya ketidaknyamanan pun sepertinya sudah menjadi ciri khas tersendiri dari Master Pandemonium, dimana di komik - komik terbaru yang memunculkannya–ia diceritakan memiliki kehidupan yang depresif dimana tangannya, yang mana adalah tangan iblis berbentuk bayi, nyaris tidak membantunya sama sekali. Luar biasa saat kalian punya cukup materi yang dibutuhkan untuk mengangkat seorang akrkate komik ke layar lebar, tapi tentu saja hal itu akan sangat menantang para sutradara yang hendak melakukannya dimana mereka harus menghadapi reaksi tidak nyaman, aneh, sekaligus jijik dari para penonton.
Spoiler for 5.:
MARVEL ZOMBIES
Saat ini ada dua genre kisah yang digemari oleh para pengikut pop culture: Zombie dan superhero. Dan tentu saja siapapun yang memiliki ide untuk mempertemukan keduanya di dalam satu panggung akan dianggap orang yang brilian karena hal itu adalah ide yang cemerlang untuk sebanyak mungkin mendatangkan uang dari para penggemar. Faktanya hal itu pernah ada – pada 2006, Marvel Zombies menawarkan pada kita kisah yang dipenuhi aksi sadis, Gore, dan tumpahan darah di setiap halamannya. Kita pun akan mendapati hiburan tersendiri tatkala melihat para superhero Marvel seperti Captain America dan Scarlett Witch saling memakan bagian tubuh mereka satu sama lain. Dan benar saja, komik itu sukses besar dan menelurkan puluhan sekuel, termasuk cerita dimana para Avengers menjadi zombie dan dibasmi oleh Morbius the Living Vampire dan Howard the Duck!
Poinnya adalah, sesuatu yang terlihat bekerja dengan baik di komik, yang para pembacanya sudah paham betul kalau versi komik memiliki alternatif semesta yang sangat banyak yang kadang berhubungan dan kadang tidak, dimana salah satu semestanya membuat para pahlawan bumi menjadi pemakan daging manusia tak berotak – mungkin tidak akan bekerja dengan baik di versi live actionnya terlebih kalau ditujukan pada penonton mainstream. Dari sekian banyak orang yang menyukai film Horor, pastinya hanya sedikit saja dari mereka yang ingin menyaksikan Tom Holland sebagai Spider-Man mengoyak - ngoyak tubuh seksi Marisa Tomei yang berperan sebagai bibi May, lengkap dengan arahan dari Sam Raimi yang mungkin saja ingin balas dendam karena Spider-Man 3 tidak se-Hype dua film sebelumnya sehingga menjadikan film "Spider-Man" ini sebagai bentuk Tribute Evil Dead-nya yang luar biasa.
Spoiler for 4.:
STEGRON THE DINOSAUR MAN
Marvel Cinematic Universe telah menjadi franchise dengan lingkup dunia yang sangat luas. Kita telah mendapati The fallen civilizations of Titan, hingga tempat berpopulasi maju seperti Asgard. Tapi di bumi sendiri, ternyata level keanehannya sama saja, bahkan lebih aneh lagi. Pengecualiannya tentu saja Negara super Wakanda. Namun tempat lainnya seperti Altveria dan Monster Island masih belum ditampilkan.
Tentu saja kita semua menginginkan tempat - tempat itu ditampilkan segera oleh Marvel Studios. Namun satu yang jangan sampai mereka lirik, yaitu Savage Land.
Tersembunyi di pedalaman hutan Antartika (Yap, ada hutan di Antartika), tempat itu dihuni variasi hewan legendaris, Dinosaurus. Menarik untuk dilihat di bisokpop bukan? Namun faktanya masih dan beberapa kendala lagi untuk menampilkan plot dari "dinosaurus masih eksis diluar sana dan tersembunyi di kutub selatan" ke "Aku menggunakan DNA Dinosaurus untuk merubah diriku menjadi manusia setengah Stegosaurus, dan mencoba mengubah manusia lainnya untuk menjadi Dinosaurus juga sambil menghadapi konfrontasi dari Spider-Man."
Masih banyak lagi masalah yang akan ditimbulkan Dr. Vincent Stegron, seorang karakter yang dikutuk dengan nama asli yang sangat sempurna untuk menjadi penjahat berwujud siluman Dinosaurus, untuk bisa muncul di Marvel Cinematic Universe. Sudah jelas bukan, mengapa film - film yang telah dirilis 10 tahun terkahir yang sudah susah payah membangun momen - momen emosional bahkan untuk hal konyol seperti pohon yang bisa bicara–dan mereka pasti cukup gila untuk menghancurkan semua itu hanya untuk memunculkan ilmuan yang terobsesi untuk menjadi Dinosaurus.
Spoiler for 3.:
AMERICAN KAIJU
Terkadang Marvel Studios cuma melempar suatu karakter komik mereka hanya untuk membuktikan kalau mereka mampu melakukan apapun dan orang - orang masih akan tetap mengantri untuk menyaksikannya. Asli, hanya ada satu penjelasan mengapa seseorang memutuskan untuk menampilkan Hulk di adegan yang sangat awkward (adegan bak mandi) di Thor: Ragnarok. Kalau mereka ingin mendobrak batas absurditas, mereka harus berhenti setengah - setengah dalam melakukannya dan harus memberikan kita karakter yang paling konyol mereka punya. Mereka harus menampilkan American Kaiju.
Konsep dari karakter ini sangat brilian dalam kesederhanaannya; seorang tentara bernama Todd Ziller mengajukan diri untuk menjadi kelinci percobaan untuk menjadikannya, American Kaiju. Hasilnya adalah ia menjadi monster serupa Godzilla lengkap dengan duri duri di punggungnya yang jika marah ia akan mengaum "YUU! ESS! AYYY!" Sembari menghancurkan apapun didepannya.
Hollywood sudah memiliki banyak sekali film tentang Monster raksasa menghancurkan kota. Dari mulai yang paling klasik seperti Godzilla hingga yang paling aneh seperti babyZilla di film Honey I blew up the kid. Jadi, mengapa juga kita masih butuh monster raksasa konyol lainnya terlebih di franchise yang sudah mulai kita cintai.
Spoiler for 2.:
THE SQUADRON SUPREME
Spider-Man: Far From Home telah mengindikasikan kalau dunia MCU kini memiliki yang namanya Multiverse, jika benar begitu, percaya deh Marvel Studios akan sangat pusing dan harus bekerja jauh lebih ekstra. Tapi jika mereka ingin membuat kita semakin menganga dan semakin memuji mereka atau sebaliknya, mereka selalu bisa menampilkan Squadron Supreme.
Jika kalian benar - benar tidak tau, Squadron Supreme adalah versi singkat dari Justice League, lengkap dengan seorang Vigilante kaya raya tanpa kekuatan (NightHawk), seorang pejuang wanita dari pulau mitologi yang terisolasi (Zarda), dan seseorang yang ... Sebut saja Superman (Hyperion). Tetapi konyolnya di (satu - satunya) komik crossover Justice League dan Avengers, Hawkeye menyebut kalau Justice League adalah tiruan dari Squadron Supreme.
Sungguh akan menjadi sesuatu kalau melihat Hulk effortlessly mengalahkan Superman yang tidak terlalu Superman di film, tetapi bayangkan kalau mereka benar - benar melakukannya. Akan menjadi sensasi saat Marvel Studios memutuskan untuk membuat film Justice League versi mereka, apalagi setelah film Justice League sendiri hancur segancur - hancurnya, tapi itu juga akan menjadi semacam deklarasi perang megacorporation melawan megacorporation yang berakhir dengan semua orang muntah di bioskop. Demi apapun, jangan sampai itu terjadi.
Spoiler for 1.:
GALACTUS
Tidak ada Villain yang lebih diharapkan untuk muncul melawan para Avengers di MCU selain Galactus. Si pelahap planet adalah karakter villain terbesar pertama yang dimiliki Marvel, hadir pertama kali pada 1966 dalam sebuah kisah yang sampai sekarang menjadi cetak biru bagi film - film yang menghadirkan tema kehancuran dunia oleh makhluk asing. Sejak sosok Thanos viral di tahun 2018, banyak artikel yang memuat karakter - karakter Villain Marvel yang lebih kuat dari si Mad Titan, dan Galactus selalu berada di posisi teratas. Sayangnya, pengadaptasian karakter Villain satu ini sepertinya agak sulit dan mungkin kita tidak akan mendapatkan hal itu dalam waktu dekat.
Yang pertama, masalahnya adalah tampilannya. Dia memiliki tampilan yang sangat sederhana, dengan hanya empat warna ungu selaras, dengan desain khas sang creator Marvel Jack Kirby, dan hal - halsangat sempurna dalam bentuk gambar dalam kertas. Sedangkan dalam bentuk film, menampilkan sosok alien yang memiliki tinggi 100 kaki lengkap dengan armor dan helm bertanduk tiga berwarna ungu metalic mungkin merupakan tuntutan yang sangat tinggi, yang mana menjelaskan kenapa di film Fantastis Four: Rise of Silver Surfer yang menjadi penampilannya satu - satunya sejauh ini – dia diwujudkan sebagai awan yang sangat marah.
Dan saat ini kita telah melihat alien berwajah ungu yang memiliki tinggi 7 kaki yang berniat melenyapkan setengah populasi alam semesta menghasilkan 2 juta dollar dalam waktu satu Minggu, jadi kita bisa berasumsi kalau penonton mainstream yang sekarang jauh lebih toleran dan pe-maklum.
Tapi sebenarnya tidak juga, masalahnya sekarang adalah Thanos yang kita kenal sekarang bukanlah Thanos yang selama ini fans Marvel level komik kenal. Thanos yang sekarang adalah seorang ayah yang sangat mencintai putrinya dan memusnahkan satu planet kemudian merasa bersalah karenanya. Thanos menjadi villain yang jauh lebih kompleks dari versi komiknya yang hanya menjulukinya Mad Titan. Dia menjadi terlalu ... "kosmik" di penampilannya itu, namun sekarang ternyata jika ada yang jauh LEBIH daripada Thanos–dia akan langsung menjadi kurang kosmik.