- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Gunung Bromo Meletus Disertai Gempa Vulkanik dan Tremor


TS
anarchy0001
Gunung Bromo Meletus Disertai Gempa Vulkanik dan Tremor
Quote:
Gunung Bromo Meletus Disertai Gempa Vulkanik dan Tremor
Jum'at, 19 Juli 2019 - 20:09 WIB


PROBOLINGGO - Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur meletus pada Jumat sore (19/7/2019) dengan mengeluarkan abu vulkanik. Letusan terjadi sebanyak tiga kali kejadian disertai gempa vulkanik dangkal sebanyak 1 kali Selain itu berdasarkan hasil pengamatan dari alat seismogram di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo juga terjadi gempa tremor yang terus menerus dengan amplitudo maskimum 37 mili meter durasi 7 menit 14 detik.
Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian ESDM Kasbani mengimbau msyarakat dan wisatawan untuk tidak panik dan beraktivitas seperti biasa asal tidak masuk zona larangan atau radius 1 kilometer dari bibir kawah.
Hasil pengamatan di Pos PVMBG Gunung Bromo di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo material yang dikeluarkan berupa abu vulkanik dan ketinggian asap tidak teramati karena kondisi Gunung Bromo.

“Meski meletus status Gunung Bromo masih Level II atau Waspada sehingga masyarakat dan wisatawan di Gunung Bromo diimbau tidak panik dan beraktivitas seperti biasa. Wisata Gunung Bromo masih aman asal tidak masuk zona berbahaya atau masuk dalam radius 1 kilometer dari bibir kawah,” kata Kasbani.
Menurut dia, perkembangan aktivitas vulkanologi Gunung Bromo masih terus diamati dan akan diinformasikan kepada instansi terkait. Hingga berita ini ditayangkan masih belum ada laporan tentang dampak dari letusan Gunung Bromo ini. (sms)
Quote:
Gunung Bromo erupsi disertai lahar dingin
Jumat, 19 Juli 2019 21:20 WIB

Abu vulkanik Gunung Bromo melewati di atas Desa Ngadas, Kabupaten Malang (Foto PVMBG)
Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut (mdpl) mengalami erupsi atau letusan pada Jumat sore pukul 16.37 WIB dan disertai lahar dingin akibat hujan pascaperayaan Hari Raya Yadnya Kasada yang digelar Suku Tengger di kawasan Gunung Bromo yang telah digelar pada Rabu (17/7) malam hingga Kamis (18/7).
"Telah terjadi erupsi Gunung Bromo di Jawa Timur pada tanggal 19 Juli 2019 pukul 16.37 WIB selama kurang lebih tujuh menit, namun tinggi kolom abu tidak teramati," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan saat dihubungi dari Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat malam.
Menurutnya tinggi kolom abu tidak teramati dan erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 37 milimeter dan durasi kurang lebih 7 menit 14 detik.
"Tremor erupsi abu vulkanik hanya berlangsung sekitar 7 menit dan itu merupakan tremor erupsi, sehingga setelah selesai erupsi, maka tremornya tidak terekam dan sudah tidak menunjukkan gempa tremor lagi," tuturnya.
Ia mengatakan aktivitas tremor Gunung Bromo sudah kembali ke sebelumnya, namun status gunung yang memiliki ketinggian 2.329 mdpl tersebut masih tetap berada pada status Level II (Waspada), sehingga masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan wisatawan tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Anggit mengaku sudah mendapat informasi terkait dengan erupsi Gunung Bromo tersebut, namun tinggi kolom abu vulkanik tidak teramati karena cuaca berkabut.
"Hujan juga sempat terjadi di sekitar selatan kawah hingga menyebabkan air limpasan yang membawa material vulkanik atau biasa disebut lahar dingin di laut pasir, dan kejadian itu akan berlangsung dengan cepat bergantung curah hujan yang terjadi," katanya.
Ia mengimbau masyarakat dan pengunjung Gunung Bromo yang berada di perbatasan Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, dan Malang tetap tenang dengan memperhatikan rekomendasi dari PVMBG yakni radius aman 1 kilometer dari kawah aktif gunung yang memiliki ketinggian 2.329 mdpl.
"Saat ini kondisi gunung Bromo tidak bisa diamati karena cuaca dan sudah malam dan Cemoro lawang masih aman dari debu vulkanik karena arah angin ke barat - barat daya, yakni ke Desa Ngadas, Kabupaten Malang," katanya.
Quote:
Untuk sementara ini statusnya waspada, dilarang mendekati jarak 1km dari puncak gunung. 
Hindari Daerah Aliran Sungai (DAS) karena masih terjadi banjir lahar dingin.
Gunakan Masker untuk menghindari debu yang beterbangan dari letusan.
momen saat meletus dan lahar dingin :

Hindari Daerah Aliran Sungai (DAS) karena masih terjadi banjir lahar dingin.

Gunakan Masker untuk menghindari debu yang beterbangan dari letusan.

momen saat meletus dan lahar dingin :


Diubah oleh anarchy0001 20-07-2019 09:31
0
2.2K
Kutip
9
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan