Kaskus

News

naluw89Avatar border
TS
naluw89
Dianggap Bersekutu dengan Jokowi, Prabowo Tak Diundang di Ijtimak Ulama IV
Persaudaraan Alumni (PA) 212 tampaknya benar-benar kecewa atas sikap Prabowo yang bersedia bertemu dengan Jokowi.
Pertemuan yang berlangsung pada Sabtu (13 Juli 2019) di Stasiun MRT Lebak Bulus Jakarta itu dinilai sama saja “mengkhianati” perjuangan PA 212 yang diduga kuat ingin menghadang laju petahana Jokowi ke istana untuk kedua kalinya karena dianggap telah melakukan kriminalisasi terhadap Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab.
Apalagi, terbetik kabar bahwa Prabowo tidak pernah memberitahukan rencana pertemuannya dengan Jokowi. Tak ayal lagi, PA 212 pun tidak lagi menganggap Prabowo sebagai seorang pemimpin. Mereka kembali ke khittah perjuangan untuk membela kepentingan umat Islam di bawah komando Habib Rizieq.
Baca juga  Prabowo Cair Ketemu Jokowi, Amien Rais Mutung ? Yusuf Martak Tarik Dukungan
Terkait hal tersebut, PA 212 dikabarkan bakal menggelar Ijtimak Ulama dan Tokoh Nasional IV pada 5 Agustus 2019. Menurut Ketum PA 212 Slamet Maarif, ada 4 topik yang bakal menjadi fokus pembicaraan.
Dianggap Bersekutu dengan Jokowi, Prabowo Tak Diundang di Ijtimak Ulama IV
“Agenda pembahasan yakni dakwah, ekonomi, kelembagaan, dan politik. Kemudian membahas tindak lanjut hasil Ijtimak Ulama I,” kata Slamet, Kamis (18/7/2019).

Namun, Slamet belum bisa membeberkan secara rinci poin pembahasan di Ijtimak Ulama IV, termasuk rencana pemulangan Habib Rizieq Syihab ke tanah air.
Dianggap Bersekutu dengan Jokowi, Prabowo Tak Diundang di Ijtimak Ulama IV
“Belum tahu. Masih dibahas di Steering Commitee. Kan, Steering Commitee masih menggodok,” kata Slamet seperti dikutip jpnn.com (18 Juli 2019).

Slamet menyebut, PA 212 bakal mengundang beberapa figur ternama di acara Ijtimak Ulama dan Tokoh Nasional IV, terutama mereka yang pernah hadir di Ijtimak Ulama I, II, dan III. Namun, ia memastikan Ketum Gerindra Prabowo Subianto tidak akan diundang.
Baca juga  Amien Rais Tawarkan Rekonsiliasi 55:45 Pasca-Pilpres
Tantangan buat PA 212
Nama 212 tampaknya sengaja dipilih sebagai pengingat perjuangan umat Islam versi elite Aksi Bela Islam yang pada Pilkada 2017 berhasil menumbangkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari Balai Kota DKI, bahkan berhasil menjebloskan Ahok selama 2 tahun ke penjara dalam kasus penistaan agama.
Momentum itu tampaknya bakal terus diabadikan sebagai kebangkitan ghirah umat Islam dalam menegakkan kebenaran dan keadilan secara politik sehingga PA 212 diduga kuat bakal terus “bermain politik” dengan menggunakan label 212 untuk meningkatkan posisi tawar di tengah dinamika politik yang tengah berlangsung.
Dalam situasi demikian, sangat beralasan kalau sejumlah kalangan menyarankan PA 212 agar menjadi partai politik untuk mendongkrak posisi tawar.


Sumber

https://kopi17an.com/2019/07/19/dian...mak-ulama-iv/
0
2.8K
23
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan