- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mengapa Turis China Selalu Wisata Berombongan?


TS
jepanghebat
Mengapa Turis China Selalu Wisata Berombongan?
Jakarta - Bicara trend wisata, tak lepas dari turis China yang mendominasi perjalanan global. Salah satunya soal kebiasaan mereka yang hobi traveling dalam rombongan.
Topik tersebut ikut disinggung dalam paparan riset terbaru Amadeus, satu dari 10 besar perusahaan teknologi yang bergerak dalam sistem distribusi global (Global Distribution System) terkait trend traveling dewasa ini di kantornya, UOB Plaza, Jakarta.
Menurut data dari Kementerian Budaya dan Pariwisata China, sekitar 149,72 juta ttraveler dari Negeri Tirai Bambu bepergian tahun 2018 lalu. Jumlah itu juga mengindikasikan kenaikan jumlah turis China di pasar pariwisata global sebanyak 14,7% dari tahun sebelumnya.
Menariknya, jumlah yang besar itu juga dibarengi dengan kebiasaan turis China yang selalu pergi bergerombol. Diungkapkan oleh GM Amadeus untuk Indonesia, Andy Yeow, ada beberapa penyebab di balik kebiasaan tersebut.
"Mungkin alasan utamanya karena kendala bahasa. Turis yang bepergian kebanyakan dari kelas menengah China. Pergi dalam rombongan memudahkan mereka untuk berkomunikasi," ujar Andy.
Umumnya, satu rombongan turis China yang jumlahnya belasan hingga puluhan selalu didampingi oleh satu pemandu yang bisa berbahasa Mandarin. Walau tak jarang juga yang menyewa jasa pemandu lokal di destinasi terkait.
Lantas, apakah trend turis China yang hobi pergi berombongan itu bisa berubah? Menurut Andy, semua itu cuma perkara pilihan dan waktu saja.
"Semua hanya soal pilihan. Seiring majunya China, kebiasaan itu akan berubah," pungkas Andy.
https://m.detik.com/travel/travel-ne...ta-berombongan
1. Beraninya keroyokan
2. Mayoritas turis ekonomi menengah
3. Kendala bahasa
Topik tersebut ikut disinggung dalam paparan riset terbaru Amadeus, satu dari 10 besar perusahaan teknologi yang bergerak dalam sistem distribusi global (Global Distribution System) terkait trend traveling dewasa ini di kantornya, UOB Plaza, Jakarta.
Menurut data dari Kementerian Budaya dan Pariwisata China, sekitar 149,72 juta ttraveler dari Negeri Tirai Bambu bepergian tahun 2018 lalu. Jumlah itu juga mengindikasikan kenaikan jumlah turis China di pasar pariwisata global sebanyak 14,7% dari tahun sebelumnya.
Menariknya, jumlah yang besar itu juga dibarengi dengan kebiasaan turis China yang selalu pergi bergerombol. Diungkapkan oleh GM Amadeus untuk Indonesia, Andy Yeow, ada beberapa penyebab di balik kebiasaan tersebut.
"Mungkin alasan utamanya karena kendala bahasa. Turis yang bepergian kebanyakan dari kelas menengah China. Pergi dalam rombongan memudahkan mereka untuk berkomunikasi," ujar Andy.
Umumnya, satu rombongan turis China yang jumlahnya belasan hingga puluhan selalu didampingi oleh satu pemandu yang bisa berbahasa Mandarin. Walau tak jarang juga yang menyewa jasa pemandu lokal di destinasi terkait.
Lantas, apakah trend turis China yang hobi pergi berombongan itu bisa berubah? Menurut Andy, semua itu cuma perkara pilihan dan waktu saja.
"Semua hanya soal pilihan. Seiring majunya China, kebiasaan itu akan berubah," pungkas Andy.
https://m.detik.com/travel/travel-ne...ta-berombongan
1. Beraninya keroyokan
2. Mayoritas turis ekonomi menengah
3. Kendala bahasa


pemburu.kobokan memberi reputasi
1
2.2K
32


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan