- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Lanud Hang Nadim Batam Diresmikan, Tapi Tidak Ada Pesawat Tempurnya


TS
pelindungsapi
Lanud Hang Nadim Batam Diresmikan, Tapi Tidak Ada Pesawat Tempurnya
Jakarta - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S. E., M. M., meresmikan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau (Kepri), untuk menjaga kedaulatan wilayah udara di perbatasan dan mendukung operasi penerbangan di wilayah Batam.
Peresmian Lanud Hang Nadim merupakan tindak lanjut dari Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor 6 Tahun 2019 tanggal 18 Februari 2019, tentang Organisasi dan Tugas Pangkalan TNI Angkatan Udara Hang Nadim.
KSAU mengatakan, kekuatan TNI Angkatan Udara merupakan salah satu komponen kekuatan nasional yang akan menjadi deterrence effect dan bargaining power dalam upaya untuk mempertahankan kedaulatan wilayah NKRI maupun dalam memperjuangkan kepentingan nasional.
“Kebijakan TNI AU harus terus dilanjutkan dan diarahkan pada upaya peningkatan kemampuan serta kesiapan operasional. Prioritas utama difokuskan pada segenap upaya tercapainya kemampuan operasional yang optimal di setiap jajaran,” tegasnya.
Intensitas operasi penerbangan militer di Lanud Hang Nadim cukup tinggi dalam mendukung kegiatan operasi dan latihan TNI AU.
“Tercatat 596 sorties penerbangan militer yang dilaksanakan di Lanud Hang Nadim, baik itu misi latihan Angkasa Yudha, Tutuka, Operasi Poros Sagara, penerbangan VIP/VVIP, navigation exercise, Eye in the Sky, dan misi penerbangan special flight,” kata KSAU.
Oleh karena itu, sebagai langkah strategis untuk mendukung penyelenggaraan operasi penerbangan di wilayah Batam, perlu menetapkan Pos TNI AU Hang Nadim menjadi Pangkalan TNI Angkatan Udara tipe C.
“Pangkalan ini akan menjadi salah satu satuan pelaksana di bawah Koopsau I yang menyelenggarakan penyiapan pangkalan dan dukungan baik operasi penerbangan maupun latihan TNI AU,” jelas KSAU.
Lanud ini bertujuan untuk melengkapi sistem pertahanan. Namun, lanjut dia, tak ada pesawat yang ready atau stand by di Lanud ini.
“Di sini tidak akan ada perubahan, jika perlu kita stand by kan di sini. Kalau ada latihan di wilayah Kepri kita stand by kan di sini. Tidak ada pesawat di sini terus. Jadi di sini hanya untuk kalau misalnya latihan dan kegiatan-kegiatan. Patroli di Selat Malaka berangkatnya dari sini,” ujarnya.
Bersamaan diresmikannya Lanud Hang Nadim, dilantik pula Letkol Pnb Urip Widodo sebagai Komandan Lanud Hang Nadim yang pertama.
https://militermeter.com/lanud-hang-...wat-tempurnya/
Beli F-35 100 biji
beli F-22 50 biji
beli B-2 10 biji
mantap sudah
Peresmian Lanud Hang Nadim merupakan tindak lanjut dari Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor 6 Tahun 2019 tanggal 18 Februari 2019, tentang Organisasi dan Tugas Pangkalan TNI Angkatan Udara Hang Nadim.
KSAU mengatakan, kekuatan TNI Angkatan Udara merupakan salah satu komponen kekuatan nasional yang akan menjadi deterrence effect dan bargaining power dalam upaya untuk mempertahankan kedaulatan wilayah NKRI maupun dalam memperjuangkan kepentingan nasional.
“Kebijakan TNI AU harus terus dilanjutkan dan diarahkan pada upaya peningkatan kemampuan serta kesiapan operasional. Prioritas utama difokuskan pada segenap upaya tercapainya kemampuan operasional yang optimal di setiap jajaran,” tegasnya.
Intensitas operasi penerbangan militer di Lanud Hang Nadim cukup tinggi dalam mendukung kegiatan operasi dan latihan TNI AU.
“Tercatat 596 sorties penerbangan militer yang dilaksanakan di Lanud Hang Nadim, baik itu misi latihan Angkasa Yudha, Tutuka, Operasi Poros Sagara, penerbangan VIP/VVIP, navigation exercise, Eye in the Sky, dan misi penerbangan special flight,” kata KSAU.
Oleh karena itu, sebagai langkah strategis untuk mendukung penyelenggaraan operasi penerbangan di wilayah Batam, perlu menetapkan Pos TNI AU Hang Nadim menjadi Pangkalan TNI Angkatan Udara tipe C.
“Pangkalan ini akan menjadi salah satu satuan pelaksana di bawah Koopsau I yang menyelenggarakan penyiapan pangkalan dan dukungan baik operasi penerbangan maupun latihan TNI AU,” jelas KSAU.
Lanud ini bertujuan untuk melengkapi sistem pertahanan. Namun, lanjut dia, tak ada pesawat yang ready atau stand by di Lanud ini.
“Di sini tidak akan ada perubahan, jika perlu kita stand by kan di sini. Kalau ada latihan di wilayah Kepri kita stand by kan di sini. Tidak ada pesawat di sini terus. Jadi di sini hanya untuk kalau misalnya latihan dan kegiatan-kegiatan. Patroli di Selat Malaka berangkatnya dari sini,” ujarnya.
Bersamaan diresmikannya Lanud Hang Nadim, dilantik pula Letkol Pnb Urip Widodo sebagai Komandan Lanud Hang Nadim yang pertama.
https://militermeter.com/lanud-hang-...wat-tempurnya/
Beli F-35 100 biji
beli F-22 50 biji
beli B-2 10 biji
mantap sudah
0
1.8K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan