Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

NegaraKITAAvatar border
TS
NegaraKITA
Prabowo ke Jokowi, Blok Islam Kemana?

Spoiler for Prabowo dan massa Islam:



Sumur:
1. Detik[Ngabalin: Kenapa Mesti Pemerintah Dibebani Pemulangan Habib Rizieq?]

2. Merdeka [Demokrat Ogah Terima Kasih pada Prabowo: Tidak Layak!]

3. JPNN [Salurkan Kepentingan, Purnawirawan TNI Disarankan Bikin Partai Baru]

4. Merdeka [Mungkinkah PKS Jadi Partai Oposisi Sendirian?]

Telah kita ketahui bersama, dalam Pilpres 2019 Paslon 02 Prabowo – Sandiaga memiliki kedekatan dengan kelompok Islam. Terlebih lagi, mayoritas suara yang diperoleh Prabowo berasal dari Blok Islam. Kini, drama Pilpres 2019 telah usai semenjak Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan pihak Prabowo-Sandi. Indonesia telah menyatakan Paslon Jokowi-Ma’ruf Amin sebagai pemimpin Indonesia untuk 5 tahun ke depan. Untuk itu, perlu adanya rekonsiliasi guna menyatukan kembali bangsa Indonesia yang terpecah karena Pemilu. Tetapi, rekonsiliasi itu belum juga terjadi.

Hal ini dikarenakan syarat rekonsiliasi dari Prabowo yang susah diterima oleh banyak pendukung Jokowi maupun kalangan istana. Kepentingan Blok Islam mewarnai syarat rekonsiliasi dan sekaligus menjadi dilema Prabowo. Yakni memulangkan Rizieq Shihab.

Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengaku bingung jika pemerintah yang harus memulangkan Rizieq. "Kan beliau berjalan, beliau datang ke Mekah pergi ke luar negeri tidak ada kaitannya dengan pemerintah, tidak ada kaitannya dengan urusan negara. Kalau umpama beliau mau kembali ke Tanah Air silakan, tidak ada yang menghalangi, tidak ada yang melarang, monggo saja," ujar Ngabalin.

Terlebih lagi, seorang Rizieq kerap kali melayangkan tuduhan kepada Presiden Jokowi dengan berbagai macam narasi. Tidak masuk logika ketika pemerintah justru menajdi kambing hitam untuk memulangkan Rizieq. Kita semua bisa menebak, kecil kemungkinan bagi Jokowi untuk memenuhi syarat rekonsiliasi dari Prabowo tersebut.

Andaikan saja syarat tersebut berubah, apa yang terjadi? Belum lama ini Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat Ferdinand Hutahean menyinggung Gerindra meminta jatah menteri ekonomi, BUMN dan Perindustrian. Tujuan dari Gerindra, menurut Ferdinand adalah supaya harga-harga turun dan rakyat jadi sejahtera. Apabila pihak Prabowo justru mengambil kesempatan itu ketimbang memulangkan Rizieq guna bersama-sama Jokowi memakmurkan rakyat, apa yang akan terjadi dengan Blok Islam yang selama ini mendukungnya? Tentunya mereka tidak akan lagi mendukung Prabowo. Mereka akan menyari wadah lain sebagai ruang aspirasi.

Kemungkinan suara Blok Islam ini akan diwakilkan oleh Parpol Islam yang menyatakan diri untuk tetap menjadi oposisi, yakni PKS. Presiden PKS Sohibul Iman menyatakan bahwa PKS akan memilih berada di luar pemerintahan.

Selain PKS ada opsi lain, yakni partai baru yang kemungkinan akan didirikan oleh Purnawirawan TNI. Pengamat politik Indonesia Political Review Ujang Komaruddin sempat menyarankan agar para purnawirawan TNI mendirikan parpol untuk menyuarakan aspirasi dan kepentingannya. Agar pembentukan parpol itu dapat terlaksana mereka membutuhkan figur yang kuat. Oleh karena itu, sosok seperti Gatot Nurmantyo agaknya akan membuat Parpol yang akan menyuarakan kepentingan para purnawirawan. Gatot yang juga dekat dengan Blok Islam saat Pilpres 2019 karena dukungannya pada Prabowo-Sandi, bisa juga menarik perhatian Blok Islam dengan partai barunya.


0
2.3K
26
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan