matthysse67Avatar border
TS
matthysse67
Buntut Kasus Pembunuhan Khashoggi, Arab Saudi Serukan Boikot ke Turki
Buntut Kasus Pembunuhan Khashoggi, Arab Saudi Serukan Boikot ke Turki


Kamis, 11 Juli 2019 | 14:29 WIB



RIYADH, - Keretakan hubungan antara Arab Saudi dengan Turki terkait kasus
pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi diyakini bakal berimbas ke sektor ekonomi.

Pasalnya, saat ini berkembang seruan supaya orang-orang kaya yang ada di kerajaan kaya minyak itu untuk melakukan boikot dengan tak berlibur ke Turki.

Dilansir AFP Kamis (11/7/2019), dua negara penganut Islam Sunni itu mempunyai sejarah rivalitas geopolitik. Namun hubungan itu makin memburuk.

Baca juga: Trump Marah soal Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi, tetapi...

Penyebabnya adalah pembunuhan Khashoggi yang terjadi di Kantor Konsulat Saudi di Istanbul 2 Oktober 2018 lalu, di mana Putra Mahkota Mohammed bin Salman diduga ikut terlibat.

Setiap tahun, ratusan ribu kaum borjuis Saudi berlibur ke Turki karena iklmnya yang lebih lembut, airnya yang biru kehijauan, hingga ststus sebagai persimpangan Barat dan Timur.

Namun tensi karena pembunuhan Khashoggi membuat kalangan nasionalis hingga media pro-pemerintah menyerukan boikot ke Turki yang ekonominya tengah melambat.

"Jangan ke Turki" atau "Turki Tidak Aman" merupakan kalimat yang menjadi tajuk berita dengan sejumlah harian mulai mempublikasikan liputan itu beberapa bulan terakhir.

Banyak media, termasuk Al Arabiya , merilis peringatan dari Kedutaan Saudi di Ankara soal meningkatnya pencurian paspor maupun kejahatan lainnya.

Seruan itu nampaknya membuahkan hasil dengan Kementerian Pariwisata Turki melaporkan kunjungan wisatawan dari Turki anjlok 30 persen dalam lima bulan pertama 2019.

Beberapa agen perjalanan juga mengungkapkan perjalanan ke Turki mengalami penurunan cukup signifikan dengan otoritas pariwisata Saudi menolak berkomentar.

Berdasarkan laporan Pusat Penelitian dan Studi Islam King Faisal, dalam sehari turis Saudi menghabiskan 500 dollar AS, atau sekitar Rp 7 juta, dibandingkan pengunjung Eropa.

Seruan boikot itu, sepertinya, tidak hanya menghantam pariwisata. Baru-baru ini, terdapat juga ajakan untuk memboikot segala produk dari Ankara.

Sebuah video memperlihatkan Gubernur Riyadh Faisal bin Bandar menolak tawaran untuk menyesap kopi Turki sebelum muncul berita tentang kasus Khashoggi.

Baca juga: Tim Pembunuh Khashoggi Sempat Berdiskusi Cara Membawa Jenazahnya

Ajlan al-Ajlan, Ketua Kamar Dagang dan Industri Riyadh, merupakan figur yang cukup keras untuk menyerukan adanya boikot melalui kicauan di Twitter Juni lalu.

Ajlan mengatakan, aksi itu terjadi karena pemerintah Turki dan Presiden Recep Tayyip Erdogan terus memusuhi dan menyerang kepemimpinan Saudi.

"Kami berseru dengan lebih keras supaya mereka diboikot di segala area. Impor, lapangan pekerjaan, maupun berhubungan dengan perusahaan Turki," ujar Ajlan.

Ketegangan itu dimulai setelah Turki mengumumkan Khashoggi dibunuh dan terus menekan Riyadh untuk memberi informasi mengenai pelaku maupun keberadaan jenazahnya.

Sementara Badan Intelijen Pusat AS (CIA) menyakini Putra Mahkota berjuluk MBS itu yang memerintahkan kontributor jurnalis Washington Post tersebut, dan dibantah Saudi.


https://internasional.kompas.com/rea...oikot-ke-turki
greedaon
sebelahblog
anasabila
anasabila dan 2 lainnya memberi reputasi
3
837
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan