Kaskus

News

n4z1.v8Avatar border
TS
n4z1.v8
Tragedi Cinta Ramli-Isa, Bunuh Diri karena Uang Panai Ditolak Keluarga
Tragedi Cinta Ramli-Isa, Bunuh Diri karena Uang Panai Ditolak Keluarga

Tragedi Cinta Ramli-Isa, Bunuh Diri karena Uang Panai Ditolak Keluarga

Kisah cinta Ramli (37) dan Isa (31) di Jeneponto berujung tragis. Mahalnya uang panai menjadi masalah yang dihadapi mereka.

Ramli dan Isa adalah pasangan kimpoi lari di Jeneponto, Sulawesi Selatan. kimpoi lari dalam budaya Bugis-Makassar disebut silariang. Mereka kimpoi lari karena Ramli tak bisa membayar panai ke orang tua Isa.

Uang panai, sering juga ditulis panai' atau panaik, merupakan uang yang wajib diserahkan pihak laki-laki ke keluarga pihak perempuan yang hendak diperistri. Orang tua Isa mematok panai sebesar Rp 15 juta.

"Kami nekat kimpoi lari, saya nikahi dia karena saya inginkan dia. Saya kembali meminta rujuk sama keluarganya tapi kembali ditolak karena mahar tidak cukup," kata Ramli saat ditemui detikcom di kediamannya, Jeneponto, Senin (8/7/2019) malam.

Tragedi Cinta Ramli-Isa, Bunuh Diri karena Uang Panai Ditolak Keluarga

Bagi Ramli, mendapatkan uang Rp 15 juta bukan perkara mudah. Namun dia berhasil memiliki uang Rp 10 juta. Dia akan menyerahkan uang itu ke orang tua Isa, supaya dia dan keluarga pasangannya itu bisa rukun. Namun orang tua Isa tetap tak terima dan bertahan pada nominal Rp 15 juta.

Berdasarkan keterangan kakak kandung Isa bernama Hamid, nominal Rp 15 juta dipatok berdasarkan perkiraan biaya menggelar resepsi. Uang Rp 10 juta dinilainya tak akan cukup.

"Sekarang semuanya serba mahal, uang Rp 10 juta itu kami rasa pasti tidak mencukupi," kata Hamid, Selasa (9/7) dini hari.

Kata Hamid, Ramli sempat kembali mengusahakan rujuk dan mengakhiri kimpoi larinya. Keluarga Isa setuju nominal uang panai sebesar Rp 10 juta, sebagaimana sebelumnya diusulkan Ramli. Namun ternyata Ramli hanya bisa membawa Rp 5 juta.

"Artinya, dia tidak bisa memegang kata-kata, kami pun kembali tidak sepakat," kata Hamid.

Hingga sekitar sepekan lalu, Isa nekat meminum racun rumput. Ramli melarikan Isa ke Puskesmas, kemudian membawanya ke Rumah Sakit Padjonga Dg Ngalle di Kabupaten Takalar. Isa dirawat lewat jalur umum karena tidak memiliki BPJS. Di hari ketiga, Isa pulang karena Ramli tak lagi punya duit untuk membayar biaya perawatan.

Tragedi Cinta Ramli-Isa, Bunuh Diri karena Uang Panai Ditolak Keluarga

"Di rumah ini saya rawat sendiri. Tapi saya juga harus pergi bekerja mencari nafkah," kata Ramli sambil memperlihatkan obat Isa.

Betapa kagetnya Ramli. Begitu kembali ke rumah dari beraktivitas, Ramli mendapati Isa tergolek. "Saya kaget ketika pulang ke rumah, saya lihat istriku sudah tergeletak setelah minum racun. Katanya dia depresi lamaran saya untuk kembali baik batal karena mahar tidak cukup," kata Ramli.

Isa tewas, diduga karena efek racun rumput yang dia tenggak sepekan sebelumnya. Jenazah isa dipulangkan kembali ke rumah orang tuanya, di Desa Punagaya, Bangkala, Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Tetangga yang tak pernah melihat Ramli dan Isa bertengkar kemudian kaget begitu mengetahui Isa minum racun dan akhirnya meninggal dunia.

Ramli berharap keluarga Isa mengizinkannya melihat jenazah Isa sebelum dikuburkan. Namun kehadiran Ramli tak diharapkan oleh keluarga Isa.

"Untuk terakhir kalinya saya ingin sekali melihat istri saya sampai turun ke liang lahat. Karena adat, keluarganya tidak inginkan itu, sebelum saya membawa sisa uang Rp 5 juta dari perjanjian lamaran kemarin," ungkap Ramli berlinang air mata.

Kepala Desa Punagaya bahkan turun tangan. Dia bermaksud mengawal Ramli ke rumah duka. Dia juga berpendapat soal masalah yang dihadapi oleh Ramli.

"Yang saya sayangkan budaya mahar yang saat ini tidak bijak berkembang di masyarakat. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua," kata Kepala Desa Punagaya, Andi Pangerang Mustamu.

Akhirnya, Ramli bisa melihat jenazah Isa untuk terakhir kalinya. Dia memeluk jenazah istrinya sambil menangis histeris. Namun Ramli tak ikut mengantarkan jenazah Isa hingga liang lahat karena malu belum memenuhi sisa uang panai. Padahal, pihak keluarga Isa memperbolehkan Ramli untuk ikut ke pemakaman.

Andi Pangerang selaku Kepala Desa bahkan akan memberi bantuan penggalangan dana supaya panai Ramli ke keluarga almarhum Isa bisa lunas. Aparat desa juga akan memberi bantuan.
(rvk/dnu)
sumber

=========

Bagi sebagian suku di Indonesia, mahar adalah sebuah harga seorang mempelai. Dengan alasan biaya pernikahan, maka kewajiban mahar menjadi praktek tawar menawar diantara 2 keluarga.

Mungkin kalau dikembalikan kepada fungsinya, sebuah mahar atau mas kimpoi tak pernah ditentukan nilainya dalam sebuah ijab kabul. Tapi pada kenyataannya, ada tradisi seserahan atau perjanjian lain antara pihak kedua calon mempelai meminta sebuah nominal biaya pernikahan. Tanpa hal itu, kadang sebuah pernikahan menjadi batal.

Dalam kasus di berita, kedua mempelai k@win lari, artinya mereka telah menikah siri, dan pastinya si wanita tanpa didampingi wali dari pihak keluarga. Mungkin mereka menggunakan wali hakim dan saksi yang ada saat ijab kabul terjadi. Si mempelai laki ingin pernikahannya direstui oleh pihak keluarga perempuan, akan tetapi nyatanya pihak keluarga perempuan bersikeras meminta uang pengganti dengan alasan untuk biaya perayaan pernikahan.

Ketika semuanya tak sesuai dengan harapan, kenyataan pahit terjadi di depan mata.
Si suami kehilangan istri tercinta. Keluarga perempuan kehilangan anak tercinta, plus uang yang diminta. Andaipun mereka akhirnya menerima, lalu untuk apa? Bukankah alasan mereka untuk merayakan pernikahan?

Hidup memang tak selalu sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Diubah oleh n4z1.v8 10-07-2019 08:05
greedaonAvatar border
anaklayangan23Avatar border
JacklanaAvatar border
Jacklana dan 3 lainnya memberi reputasi
4
5.3K
50
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan